Bismillahirrohmannirrohim
Selamat siang sobat blogger.......mudah-mudahan apa yang saya sampaikan benar adanya....
Sebuah survey membuktikan
bahwa pengguna jejaring sosial terbesar adalah Indonesia. Ini menunjukkan kalau masyarakat Indonesia masih
menjunjung tinggi culture dan budaya timur, yang lebih mengutamakan
persahabatan. Dengan facebook, twitter
dan jejaring sosial lainnya akan membuat seseorang menemukan teman lamanya, bahkan
bisa menjalin pertemanan dengan seluruh lapisan masyarakat di berbagai dunia.
Demikian juga dengan
pengguna gadget blackberry. Adanya fitur
BBM (Blackberry Massenger) semakin mempermudah penggunanya untuk saling
bertukar informasi dengan cepat. Inilah yang menarik minat vendor Kanada untuk
memasukkan fitur BBM ke dalam handphone yang berflatform EOS dan Android. Jadi jangan khawatir bagi siapa saja yang
mempunyai gadget selain blackberry, kedepannya akan bisa mengunggah fitur BBM
secara gratis. Tunggu saja peluncurannya
setelah musim panas berakhir di Kanada.
Itu sekilas info yang pernah saya lihat di televisi, mudah-mudahan benar
adanya.
Kembali ke pengguna jejaring
sosial dan fitur BBM. Adanya fitur-fitur
semacam ini tentunya bertujuan untuk menjalin persahabatan yang
seluas-luasnya. Semakin banyak teman
berarti setiap status yang di update pasti banyak yang mengomentari.
Tapi, satu hal yang perlu
diingat dalam mengupdate status di jejaring sosial, yaitu perasaan orang
lain. Mengapa demikian? Karena tiap status yang kita update belum
tentu sejalan dengan pemikiran orang lain, atau belum tentu bisa diterima orang
lain. Bisa jadi status yang kita update
akan menimbulkan bencana bagi orang lain.
Mungkin tujuan kita meng-update status semata-mata hanya sebagai
ungkapan rasa syukur kita atas apa yang kita raih, tanpa ada tujuan untuk pamer
atau menunjukkan kelebihan kita. Namun,
belum tentu apa yang kita pikirkan sejalan dengan tanggapan orang lain.
Ada kasus, seseorang yang
tiap hari mengupdate statusnya di facebook.
Hari ini ia bersyukur karena mendapat hadiah handphone, besoknya dia
kembali mengungkapkan rasa syukurnya karena mendapat hadiah PS3, demikian juga
seterusnya, hampir tiap hari ia mengupdate status facebooknya dengan hal yang
serupa. Ternyata apa yang diharapkan
berbanding terbalik dengan kenyataan.
Orang lain menganggapnya sebagai hal yang berlebihan, seolah dia pamer dengan sesuatu yang serba glamour. Akhirnya orang lain pun menaruh rasa curiga jika status yang ditulisnya tiap hari itu bohong, mungkin hanya sebuah dalih supaya statusnya dipenuhi oleh komentar-komentar dari teman-temannya di facebook, karena sungguh tidak mungkin bila seseorang akan mendapatkan hadiah tiap hari meski orang itu dibilang hoki dalam hal undian. Padahal, sebagai pembaca status kita juga tidak tahu apakah status itu benar atau salah. Hanya anggapan saja bahwa si pengupdate status itu suka pamer, ujungnya sebuah kecurigaan yang tak terbukti.
Orang lain menganggapnya sebagai hal yang berlebihan, seolah dia pamer dengan sesuatu yang serba glamour. Akhirnya orang lain pun menaruh rasa curiga jika status yang ditulisnya tiap hari itu bohong, mungkin hanya sebuah dalih supaya statusnya dipenuhi oleh komentar-komentar dari teman-temannya di facebook, karena sungguh tidak mungkin bila seseorang akan mendapatkan hadiah tiap hari meski orang itu dibilang hoki dalam hal undian. Padahal, sebagai pembaca status kita juga tidak tahu apakah status itu benar atau salah. Hanya anggapan saja bahwa si pengupdate status itu suka pamer, ujungnya sebuah kecurigaan yang tak terbukti.
Kasus lain, sebuah
penculikan berawal dari status di facebook.
Penculik merasa iri, karena orang yang diculik tiap hari mengupdate
status facebooknya dengan harta kekayaannya, rumah mewah, mobil, bisnis dan
segala macam yang berbau mewah. Padahal maksud
peng-update status bukan ingin pamer kekayaan atau hartanya, melainkan hanya
sebagai ungkapan syukurnya saja. Ternyata
tidak demikian dengan si pembaca status.
Setelah diusut ternyata penculik itu merasa iri dan ingin menguras harta
si penulis status itu. Nah, bahaya kan?
Oleh karena itu
berhati-hatilah dalam mengupdate status entah itu di jejaring sosial atau di
BBM. Bisa jadi orang lain akan
menganggap kita pamer sesuatu, yang akhirnya mengundang sebuah kecurigaan.
Alangkah baiknya ungkapan
rasa syukur itu hanya kita panjatkan kepada Allah, karena Allah Maha Luas. Dialah zat yang Maha memberi rejeki, sudah
sepantasnya kita bersyukur atas rejeki yang Allah berikan. Demikian juga Allah Maha pencabut rejeki bagi
hamba-Nya yang lupa bersyukur dan mengakui bahwa segala apa yang dia peroleh di
dunia ini berasal dari Allah. Tanpa
menulis status di jejaring sosial pun Allah sudah tahu atas semua yang kita
peroleh.
Berbicara masalah “pamer”,
agaknya kata yang terdiri dari lima huruf ini mengakibatkan makna konotasi yang
berbeda. Ada sebuah grup dalam jejaring sosial yang tadinya
tujuan awalnya untuk sharing dan sebagai ajang silahturahmi, ujung-ujungnya
malah dijadikan ajang pengaduan. Seorang
istri yang curiga dengan suaminya berselingkuh, lalu mengadu di grup
tersebut. Bahkan, bukan hanya
permasalahan suami, ketidakcocokan dengan mertua, atau masalah ekonomi
keluarganya pun diangkat dalam grup tersebut.
Saya kira ini adalah hal yang tidak etis, karena tidak sepantasnya
permasalahan keluarga dipamerkan dalam grup yang jumlah anggotanya banyak.
Otomatis banyak orang yang mengetahuinya. Bisa jadi permasalahan keluarga akan menjadi santapan publik yang memungkinkan terjadinya gosip dan kecurigaan. Alangkah baiknya bila permasalahan keluarga cukup keluarga saja yang mengetahui dan menyelesaikannya. Adanya pihak lain yang terlibat didalamnya bisa jadi menambah semakin kompleknya permasalahan itu. Jadi, bila sebuah grup pada awalnya bertujuan untuk saling sharing, ya sebaiknya gunakan untuk sharing hal-hal yang menjadi tujuan dari grup itu, bila ada anggota yang arah pembicaraannya melenceng dari topic semula, itu adalah tugas sang admin untuk meluruskannya.
Otomatis banyak orang yang mengetahuinya. Bisa jadi permasalahan keluarga akan menjadi santapan publik yang memungkinkan terjadinya gosip dan kecurigaan. Alangkah baiknya bila permasalahan keluarga cukup keluarga saja yang mengetahui dan menyelesaikannya. Adanya pihak lain yang terlibat didalamnya bisa jadi menambah semakin kompleknya permasalahan itu. Jadi, bila sebuah grup pada awalnya bertujuan untuk saling sharing, ya sebaiknya gunakan untuk sharing hal-hal yang menjadi tujuan dari grup itu, bila ada anggota yang arah pembicaraannya melenceng dari topic semula, itu adalah tugas sang admin untuk meluruskannya.
Sesuatu yang dianggap pamer
pasti akan menimbukan kecurigaan.
Demikian juga dengan iri. Orang yang
pamer sesuatu bukan tidak mungkin akan menimbulkan rasa iri bagi yang
melihat.
Sudah saya contohkan di
atas, terjadinya kasus penculikan karena si penculik merasa iri dengan si
pengupdate status yang seolah pamer harta.
Penculik merasa jengkel, tiap status yang dibacanya selalu rasa syukur
karena mobilnya baru, rumahnya baru atau bahkan bisnisnya sukses. Nah, rasa iri inilah yang mendorong penculik
untuk melakukan aksinya. Dalihnya ia
jengkel dengan statusnya yang seolah pamer, lalu si penculik berusaha ingin
memiliki sebagian hartanya.
Pamer dan iri memang
akhirnya akan berujung pada sebuah kecurigaan.
Dalam artian kecurigaan yang tak beralasan, karena ungkapan itu bukan
berdasar fakta melainkan hanya sebuah rekaan.
Mungkin dia kaya karena korupsi, mungkin dia dapat hadiah tiap hari
karena hanya ingin mendapat pujian atau sebagainya. Padahal kita sendiri tidak tahu apakah
anggapan itu benar atau salah.
Alangkah baiknya marilah
kita sama-sama bersyukur atas apa yang Allah berikan. Berapapun rejeki yang kita terima hendaknya
kita syukuri. Tidak perlu kita mengumbar
kata-kata di depan umum dengan mengisi status sosial. Cukup kita panjatkan rasa syukur kita kepada
Allah bila kita diberi rejeki yang melimpah, syukur-syukur bila kita mau
bersedekah. Jangan pula menunjukkan
kesedihan kita, bahkan kekecewaan kita di depan umum. Bisa jadi orang lain akan mencibir melihat
kejadian yang menimpa kita. Bermunajatlah
kepada Allah, serahkan semua urusan hanya kepada Allah. Allah Maha Adil, tidak ada permasalahan yang tidak
bisa terselesaikan bila kita sungguh-sungguh berusaha sambil berdoa. Sekali lagi
berhati-hatilah dalam menjaga lidah dan hati kita, karena ia bisa menjadi boomerang
bagi diri kita sendiri.
4 Komentar
Setuju mbak.. kita mesti jaga sikap agar gak membuka niat orang lain untuk melakukan kejahatan pada kita..
BalasHapusMbak vee bener mbak... ucapan selamat datang agak mengganggu.., widget terbang membuat loading blog agak berat loh...
yapp, itulah.....kejahatan itu sebenarnya terjadi karena kita yg memulainya, makanya kita harus pasang tameng..........mksh kritikannya ntar cari kamusnya dulu untuk ngilangin ya
HapusHehe... trnyata byk yg sependapat yaa.. Smoga kt bs ambil Pelajaran Dr hal itu yaa... oya...Salam kenal, sy keluarga br di IIDN
BalasHapusSaya pernah di delete contact sama sodara gara2 saya pasang foto di BBM motor baru dan status di BBM saya tulis " semua hanya titipan allah tidak ada yg perlu disombongkan"
BalasHapusEh gak tau kenapa sodara saya delete contact saya. 2 x pula delet contact saya.
Silahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...