Kejujuran pada akhirnya pasti berbuah manis, walau kita terlambat menyadarinya. Dan Allah selalu membalas setiap kejujuran yang kita lakukan.
Beberapa waktu yang lalu MNC TV menayangkan serial Sepatu Super dengan tokohnya yang
bernama SarungMan. Rupanya tontonan itu sangat digemari anak-anak yang mengidolakan
tokoh SarungMan sebagai tokoh cilik pemberani dan pembela kebenaran. Tak terkecuali anak saya.
Salah satu yang sangat diidolakan anak saya dari tokoh SarungMan ini adalah sepatu sekolahnya.
Berulangkali dia merengek minta dibelikan sepatu itu. Namun karena tanggal tua dan kebutuhan
saya masih banyak yang belum terpenuhi, akhirnya saya menangguhkan keinginan anak saya itu.
Sebuah kekecewaan tergambar jelas di wajahnya. Kasihan sebenarnya melihat anak saya seperti
itu. Andai saya mempunyai uang pasti keinginannya untuk memiliki sepatu tidak akan tertunda.
Suatu hari saya membeli tiga bungkus nasi pecel di sebuah warung. Saya memberikan uang lima
puluh ribuan kepada ibu penjual nasi pecel itu. Tak berapa lama ia memberikan uang kembalian
kepada saya. Lantas saya pun bergegas meninggalkan warung itu.
Sampai di rumah saya hitung kembali sisa uang yang masih ada di dompet. Tiba-tiba saya
menemukan selembar uang lima puluh ribuan yang terselip di antara uang kembalian saya tadi.
Sebuah tanda tanya besar muncul di benak saya. Ini uang saya atau uang ibu itu ya? Berbagai
pikiran seolah memenuhi otak saya.
“Kembalikan uang itu, itu bukan hak mu kasihan ibu tadi pasti rugi…..”, kata sebuah suara.
Lalu suara yang lain kembali menyahut….”ah, buat apa dikembalikan, toh ibu itu kan tidak
tahu, lagian bukan salahmu juga.” Duh, saya pusing dibuatnya. Untunglah suami saya baru
pulang dari kantornya. Saya ceritakan apa yang saya alami. Lantas dia pun menyuruh saya
mengembalikan uang itu keesokan harinya.
Keesokan harinya saya kembali ke warung nasi pecel itu, berniat mengembalian selembar
uang lima puluh ribuan kepada penjualnya. Dengan ikhlas dan tanpa mengharap apapun
saya sampaikan sebenarnya kepada ibu penjual nasi pecel itu. Bukan main senangnya ibu itu
menerima uangnya kembali. Dan saya merasa bersyukur karena tidak terbujuk oleh tipu daya setan.
Beberapa hari kemudian tetangga saya datang ke rumah memberikan uang arisan. Dia bilang
kalau saya dapat arisan. Wah bukan main senangnya hati saya karena di saat membutuhkan
uang, tiba-tiba saya dapat arisan. Bahkan, pada sore harinya ketika suami saya pulang dari
kantor, dia mengatakan kalau baru saja mendapat uang dari rekan kerjanya karena jasa suami saya membuatkan gambar.
Subhanallah. Inilah balasan dari Allah…pikir saya dengan hati berbunga. Ternyata kejujuran
saya dibalas oleh Allah dengan nikmat yang begitu melimpah. Di saat saya membutuhkan uang
untuk membelikan sepatu anak saya, tiba-tiba saya dapat uang arisan dan suami saya dapat uang
dari rekan kerjanya. Akhirnya anak saya pun ikut senang. Sepatu yang diinginkannya bisa saya
belikan. Terima kasih Ya Allah, hamba bersyukur kepada-Mu.
itu. Andai saya mempunyai uang pasti keinginannya untuk memiliki sepatu tidak akan tertunda.
Suatu hari saya membeli tiga bungkus nasi pecel di sebuah warung. Saya memberikan uang lima
puluh ribuan kepada ibu penjual nasi pecel itu. Tak berapa lama ia memberikan uang kembalian
kepada saya. Lantas saya pun bergegas meninggalkan warung itu.
Sampai di rumah saya hitung kembali sisa uang yang masih ada di dompet. Tiba-tiba saya
menemukan selembar uang lima puluh ribuan yang terselip di antara uang kembalian saya tadi.
Sebuah tanda tanya besar muncul di benak saya. Ini uang saya atau uang ibu itu ya? Berbagai
pikiran seolah memenuhi otak saya.
“Kembalikan uang itu, itu bukan hak mu kasihan ibu tadi pasti rugi…..”, kata sebuah suara.
Lalu suara yang lain kembali menyahut….”ah, buat apa dikembalikan, toh ibu itu kan tidak
tahu, lagian bukan salahmu juga.” Duh, saya pusing dibuatnya. Untunglah suami saya baru
pulang dari kantornya. Saya ceritakan apa yang saya alami. Lantas dia pun menyuruh saya
mengembalikan uang itu keesokan harinya.
Keesokan harinya saya kembali ke warung nasi pecel itu, berniat mengembalian selembar
uang lima puluh ribuan kepada penjualnya. Dengan ikhlas dan tanpa mengharap apapun
saya sampaikan sebenarnya kepada ibu penjual nasi pecel itu. Bukan main senangnya ibu itu
menerima uangnya kembali. Dan saya merasa bersyukur karena tidak terbujuk oleh tipu daya setan.
Beberapa hari kemudian tetangga saya datang ke rumah memberikan uang arisan. Dia bilang
kalau saya dapat arisan. Wah bukan main senangnya hati saya karena di saat membutuhkan
uang, tiba-tiba saya dapat arisan. Bahkan, pada sore harinya ketika suami saya pulang dari
kantor, dia mengatakan kalau baru saja mendapat uang dari rekan kerjanya karena jasa suami saya membuatkan gambar.
Subhanallah. Inilah balasan dari Allah…pikir saya dengan hati berbunga. Ternyata kejujuran
saya dibalas oleh Allah dengan nikmat yang begitu melimpah. Di saat saya membutuhkan uang
untuk membelikan sepatu anak saya, tiba-tiba saya dapat uang arisan dan suami saya dapat uang
dari rekan kerjanya. Akhirnya anak saya pun ikut senang. Sepatu yang diinginkannya bisa saya
belikan. Terima kasih Ya Allah, hamba bersyukur kepada-Mu.
9 Komentar
alhamdulillah, dapat rejeki dari tempat yang tidak terduga ya mbak. Selamat. Siap-siap beli sepatu baru donk untuk anaknya :)
BalasHapushehehe....alhamdulillah banget, itulah rejeki kadang tanpa kita duga pun iya datang sendiri. Yang terpenting kita harus bersyukur dalam segala hal, agar Allah selalu memberikan rejeki kepada kita. Amin.
HapusAlhamdulillah..... benar2 langsung dibalas tunai sama Allah ya, Mbak...
BalasHapusiya mbak alhamdulillah, tidak menyangka secepat itu dapat balasan dari Allah
HapusAlhamdulillah ya mbak.. Kalo reeki mah gak kemana :)
BalasHapusiya mbak alhamdulillah
HapusAlhamdulillah mbak, makanya kita harus bersyukur apapun rejeki yang kita terima, berapapun besarnya......
BalasHapusAllah ga mungkin salah dan lupa kepada hambanya dalam segala hal termasuk rejeki
BalasHapusyang penting yakin dan selalu kusnudzon sama Allah saya yakin rejeki itu pasti datang meski tanpa kita sadari dari mana arah datangnya........
HapusSilahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...