Siapa sih yang tak kenal gadget? Di era kemajuan teknologi seperti saat ini, rasanya tak mungkin bila ada orang yang tak menggunakan gadget. Katakanlah pedagang sayur, tukang es keliling, tukang bakso, mereka semua membawa gadget alias hape sembari menjajakan dagangannya. Hanya nenek-nenek atau kakek-kakek saja yang mungkin malas menggunakan gadget karena operasionalnya tergolong rumit. Eits..jangan salah, orang tuapun agaknya tak mau ketinggalan dengan dunia modern. Banyak kok kakek atau nenek gaul yang kemana-mana membawa hape, meski untuk mengirim pesan singkat agak susah dilakukannya.
Yah..dunia tanpa gadget, ibarat mati lampu berkepanjangan. Begitupun dengan aku. Gadget ibarat napasku. Bersamanya aku banyak mendapatkan pengalaman berharga. Apalagi semenjak aku memakai Blackberry sebagai handphone favoritku. Rasanya banyak pelajaran berharga yang kudapatkan darinya. Fasilitas Blackberry Massenger (BBM) dalam BB memudahkan penggunanya menciptakan sebuah grup dengan suatu tujuan.
Salah satu grup yang kuikuti adalah grup teman alumni SMP 2 Blitar. Senang rasanya bisa bergabung dengan mereka. Lihatlah keceriaan kami yang terekam dalam foto-foto diatas. Meski kini kami sudah berkeluarga dan beranak pinak, namun sifat kami yang seperti dulu tetaplah tak berubah. Tak ada perbedaan, ya....itulah kesan yang kami tunjukkan. Walau kami memiliki profesi dan jabatan yang berbeda-beda, namun di setiap acara kumpul-kumpul, sedikitpun tak menunjukkan adanya jurang pemisah. Kami tetaplah "bocah ndeso" (anak desa), karena kami masih ingat banyak orang menyebut sekolah kami adalah SMP pinggiran hehehe.....
BB Grup yang kami buat bukan hanya untuk hura-hura, kumpul-kumpul, makan-makan, menghabiskan uang dan sebagainya. Melainkan untuk penggalangan dana. Selain ingin menyambung tali silaturahmi, kami juga ingin membantu teman yang kesusahan. Ternyata, apa yang menjadi niatan kami semula mendapat tanggapan positif dari teman-teman. Pundi-pundi amal yang secara rutin kami kumpulkan melalui rekening bersama, ternyata banyak membuahkan hasil. Kami dapat membantu teman-teman yang membutuhkan.
Yang membuat kami senang, masing-masing dari kami telah mengantongi restu dari pasangan kami. Dan ketika kami berpamitan akan mengadakan kumpul bersama teman alumni SMP, suami/istri kamipun merestuinya. Bahkan, tak jarang kami datang satu keluarga. Jadilah acara kumpul bareng itu bukan hanya menjalin silaturahmi sesama teman, bahkan lebih dari itu. Keluarga kami jadi makin akrab. Tak ada lagi rasa cemburu, atau saling curiga, karena kami memang menjaga hubungan keluarga sebaik mungkin.
Bukan hanya itu, setiap ada berita, entah itu berita ulang tahun, berita kelahiran anak kami atau berita duka sekalipun, kami selalu tanggap dan dengan cepat menyebarkan informasi ini kepada teman-teman alumni. Langkah kami terasa ringan untuk menghadiri semua acara, tanpa sedikitpun merasa terbebani.
Kadang....kamipun ingin mewujudkan sebuah hajatan besar yang mengumpulkan teman alumni dari beberapa angkatan dalam sebuah reuni akbar. Namun mengingat jarak, waktu dan kesibukan kami yang berbeda, akhirnya kami hanya bisa melakukan reuni kecil. Yah...meski agak kecewa, tetapi senang rasanya bisa kumpul bareng dan membahas sesuatu yang bermanfaat. Bahkan, kamipun merasakan senang, ketika acara kumpul-kumpul itu dapat menyatukan dua hati yang berbeda dalam sebuah ikatan suci pernikahan. Wow....indah sekali melihat hubungan mereka.
Kami menganggap acara kumpul-kumpul teman alumni itu sebagai ajang intermeso, mencari hiburan gratis. Bayangkan, di setiap perjumpaan selalu saja ada canda tawa yang membuat kami tertawa lepas. Mengingat gaya culun semasa sekolah, atau kebiasaan jelek yang tetap melekat, seolah menjadi bahan tertawaan yang tak ada habisnya. Kadang kamipun cekikikan sendiri manakala melihat penampilan teman yang sudah berubah. Dulu berpakaian sangat kumuh, tiba-tiba sekarang menjadi pimpinan di sebuah perusahaan ternama. Atau dulu berperawakan kerempeng, kini menjadi seorang polisi yang mapan dan sukses. Dan masih banyak lagi perubahan mereka yang dijadikan bahan guyonan kami. Yah...hidup adalah sebuah proses, dan roda kehidupan memang selalu berputar. Namun cerita kehidupan, selalu terasa indah untuk dikenang, apalagi diceritakan.
Bahagia...itulah gambaran yang tersirat di setiap perjumpaan kami. Kami tak pernah pilih teman, demikian juga kami tak pernah pilih tempat untuk berkumpul. Meski saat ini beberapa dari kami telah sukses, namun sedikitpun tak pernah melupakan asal kami sebagai anak desa. Kadang lewat BB Grup ada yang mengabarkan bahwa seorang teman membuka usahanya berjualan pangsit mie. Lalu kamipun merencanakan mengunjungi tempat itu.
Lantas....apakah kami minta traktir teman yang baru membuka usahanya? Oh...tentu tidak. Kami tahu diri kok. Kalau sudah acara makan-makan seperti ini, selalu saja ada teman kami yang dengan ikhlas menraktir kami. Bukan berarti dia dijadikan langganan sebagai bos hehehe....namun semua itu kami lakukan secara bergiliran. Ini bukan keharusan, namun sebagai bentuk solidaritas. Tidak ada keterpaksaan.
Yah...itulah cerita BB Grupku yang membuat kami makin kompak. Begitupun aku. Saat ini aku memang tidak berada di Blitar, namun aku selalu mengetahui perkembangan teman-teman melalui BB Grup. Setiap mudik, aku selalu mengabarkan kepada mereka dan berniat mengadakan acara kumpul-kumpul. Jadilah acara mudikku ke kampung halaman, bukan hanya untuk berlibur, tetapi bisa bertemu sahabat lama. Yang lebih menyenangkan, dimanapun kami berada, penggalangan dana itu tetap berjalan. Kami siap membantu teman yang membutuhkan kapanpun dan dimanapun, selama kami bisa membantu.
Itulah sebabnya aku selalu setia dengan handphone blackberry-ku dan nomor simpati tercintaku. Sejak pertama beli hape BB sampai sekarangpun, nomor simpatiku tetap 081344029922. Aku tak ingin kehilangan kontak dengan teman-temanku. Bahkan, aku merasa BB dan simpati, ibarat sahabat karib, karena mereka telah berjasa membantuku menemukan sahabat-sahabat lamaku hingga membentuk BB Grup ini. Mudah-mudahan BB Grup teman-teman alumni SMP 2 Blitar tetap jaya sepanjang masa. Bukankah lebih baik menjaga tali silahturahmi daripada memutus persahabatan? Sebab menjaga tali silaturahmi adalah salah satu cara memperpanjang usia. Ingatlah itu sobat!!!
Yah..dunia tanpa gadget, ibarat mati lampu berkepanjangan. Begitupun dengan aku. Gadget ibarat napasku. Bersamanya aku banyak mendapatkan pengalaman berharga. Apalagi semenjak aku memakai Blackberry sebagai handphone favoritku. Rasanya banyak pelajaran berharga yang kudapatkan darinya. Fasilitas Blackberry Massenger (BBM) dalam BB memudahkan penggunanya menciptakan sebuah grup dengan suatu tujuan.
Salah satu grup yang kuikuti adalah grup teman alumni SMP 2 Blitar. Senang rasanya bisa bergabung dengan mereka. Lihatlah keceriaan kami yang terekam dalam foto-foto diatas. Meski kini kami sudah berkeluarga dan beranak pinak, namun sifat kami yang seperti dulu tetaplah tak berubah. Tak ada perbedaan, ya....itulah kesan yang kami tunjukkan. Walau kami memiliki profesi dan jabatan yang berbeda-beda, namun di setiap acara kumpul-kumpul, sedikitpun tak menunjukkan adanya jurang pemisah. Kami tetaplah "bocah ndeso" (anak desa), karena kami masih ingat banyak orang menyebut sekolah kami adalah SMP pinggiran hehehe.....
BB Grup yang kami buat bukan hanya untuk hura-hura, kumpul-kumpul, makan-makan, menghabiskan uang dan sebagainya. Melainkan untuk penggalangan dana. Selain ingin menyambung tali silaturahmi, kami juga ingin membantu teman yang kesusahan. Ternyata, apa yang menjadi niatan kami semula mendapat tanggapan positif dari teman-teman. Pundi-pundi amal yang secara rutin kami kumpulkan melalui rekening bersama, ternyata banyak membuahkan hasil. Kami dapat membantu teman-teman yang membutuhkan.
Yang membuat kami senang, masing-masing dari kami telah mengantongi restu dari pasangan kami. Dan ketika kami berpamitan akan mengadakan kumpul bersama teman alumni SMP, suami/istri kamipun merestuinya. Bahkan, tak jarang kami datang satu keluarga. Jadilah acara kumpul bareng itu bukan hanya menjalin silaturahmi sesama teman, bahkan lebih dari itu. Keluarga kami jadi makin akrab. Tak ada lagi rasa cemburu, atau saling curiga, karena kami memang menjaga hubungan keluarga sebaik mungkin.
Bukan hanya itu, setiap ada berita, entah itu berita ulang tahun, berita kelahiran anak kami atau berita duka sekalipun, kami selalu tanggap dan dengan cepat menyebarkan informasi ini kepada teman-teman alumni. Langkah kami terasa ringan untuk menghadiri semua acara, tanpa sedikitpun merasa terbebani.
Kadang....kamipun ingin mewujudkan sebuah hajatan besar yang mengumpulkan teman alumni dari beberapa angkatan dalam sebuah reuni akbar. Namun mengingat jarak, waktu dan kesibukan kami yang berbeda, akhirnya kami hanya bisa melakukan reuni kecil. Yah...meski agak kecewa, tetapi senang rasanya bisa kumpul bareng dan membahas sesuatu yang bermanfaat. Bahkan, kamipun merasakan senang, ketika acara kumpul-kumpul itu dapat menyatukan dua hati yang berbeda dalam sebuah ikatan suci pernikahan. Wow....indah sekali melihat hubungan mereka.
Kami menganggap acara kumpul-kumpul teman alumni itu sebagai ajang intermeso, mencari hiburan gratis. Bayangkan, di setiap perjumpaan selalu saja ada canda tawa yang membuat kami tertawa lepas. Mengingat gaya culun semasa sekolah, atau kebiasaan jelek yang tetap melekat, seolah menjadi bahan tertawaan yang tak ada habisnya. Kadang kamipun cekikikan sendiri manakala melihat penampilan teman yang sudah berubah. Dulu berpakaian sangat kumuh, tiba-tiba sekarang menjadi pimpinan di sebuah perusahaan ternama. Atau dulu berperawakan kerempeng, kini menjadi seorang polisi yang mapan dan sukses. Dan masih banyak lagi perubahan mereka yang dijadikan bahan guyonan kami. Yah...hidup adalah sebuah proses, dan roda kehidupan memang selalu berputar. Namun cerita kehidupan, selalu terasa indah untuk dikenang, apalagi diceritakan.
Bahagia...itulah gambaran yang tersirat di setiap perjumpaan kami. Kami tak pernah pilih teman, demikian juga kami tak pernah pilih tempat untuk berkumpul. Meski saat ini beberapa dari kami telah sukses, namun sedikitpun tak pernah melupakan asal kami sebagai anak desa. Kadang lewat BB Grup ada yang mengabarkan bahwa seorang teman membuka usahanya berjualan pangsit mie. Lalu kamipun merencanakan mengunjungi tempat itu.
Lantas....apakah kami minta traktir teman yang baru membuka usahanya? Oh...tentu tidak. Kami tahu diri kok. Kalau sudah acara makan-makan seperti ini, selalu saja ada teman kami yang dengan ikhlas menraktir kami. Bukan berarti dia dijadikan langganan sebagai bos hehehe....namun semua itu kami lakukan secara bergiliran. Ini bukan keharusan, namun sebagai bentuk solidaritas. Tidak ada keterpaksaan.
Menikmati pangsit mie Pak Joko |
Itulah sebabnya aku selalu setia dengan handphone blackberry-ku dan nomor simpati tercintaku. Sejak pertama beli hape BB sampai sekarangpun, nomor simpatiku tetap 081344029922. Aku tak ingin kehilangan kontak dengan teman-temanku. Bahkan, aku merasa BB dan simpati, ibarat sahabat karib, karena mereka telah berjasa membantuku menemukan sahabat-sahabat lamaku hingga membentuk BB Grup ini. Mudah-mudahan BB Grup teman-teman alumni SMP 2 Blitar tetap jaya sepanjang masa. Bukankah lebih baik menjaga tali silahturahmi daripada memutus persahabatan? Sebab menjaga tali silaturahmi adalah salah satu cara memperpanjang usia. Ingatlah itu sobat!!!
Artikel ini diikutsertakan dalam Baca Ceritaku Blog Competition
10 Komentar
Wah, indah dan terasa banget kedekatan pertemanannya. :)
BalasHapusTemen SMP ku udah pada ngilang semua mbak, paling temen-temen SMA yang ada di grup BB, senengnya bisa ngumpul seperti itu, pengen :D
BalasHapusGadget memang perlu jeng
BalasHapusSemoga berjaya dalam kontes
Salam hangat dari Surabaya
Betul mak, dg BB grup semua bisa dikoordinasikan dg lebh mudah, meski lokasi yg jauh sekalipun. Yg sangat terasa saat ada teman butuh bantuan, smua bisa disampaikan n disleseikan dg waktu singkat ...
BalasHapusseruuuu mak :D...memang itulah salah satu fungsi gadgets...menyambung tali silahturahmi...good luck lombanya mak..
BalasHapusAsal bijak memanfaatkan gadget, banyak manfaatnya ya mak. Good luck mak.
BalasHapuskebersamaannya terasa ya :)
BalasHapusSalam kenal juga mbak :) makasih udah mampir. kalo gitu add pinnya dong hehehe
BalasHapusSeru sekali groupnya yah. kompak dan penuh cerita. Sukses mak kontesnya.
BalasHapusAku juga punya beberapa group di BB. Sayangnya kalau kebanyakan group, BB jadi hank mbak.
BalasHapusSilahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...