Day 28 :
وَآتِ ذَا الْقُرْبَى
حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ
كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
Artinya: “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.” “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepadaTuhannya. " (QS.Al-Isra:26-27)
Hidup sederhana merupakan cara hidup Rasulullah SAW. Selama hidupnya, beliau adalah seorang pribadi sederhana. Meskipun memilki kekuatan yang besar, tak terbersitpun dalam diri beliau memanfaatkannya untuk memiliki harta yang berlimpah. Kesederhanaan Rasulullah SAW tidak sebatas pada sikap beliau yang memang sangat sederhana, tetapi juga pada apa yang dimilikinya. Hal itu beliau tampakkan dalam kehidupan sehari-harinya. Hidup sederhana adalah ada sifat qana’ah dan senantiasa berlaku adil serta mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
Hidup sederhana juga merupakan sikap secara proposional, menempatkan sesuatu pada tempatnya, mengunakan harta yang dimiliknya untuk kepentingan dan kemaslahatan umat senantiasa berinfak dan
mengeluarkan zakat. Dalam perilaku sederhana bukan berarti tidak diperkenankan memiliki kekayaan. Namun dalam dalam memiliki kebendaan atau harta lainnya sesuai keperluan tanpa berlebihan. Memiliki benda yang berlebihan selain pemborosan keuangan juga pemborosan dari segi waktu. Karena setiap benda memerlukan perawatan, yang tentu memerlukan waktu lebih banyak lagi.
Sedangkan dengan kesederhanaan kita bisa menggunakan waktu kita untuk zikir, tilawah, atau ibadah lainnya yang bisa menguatkan rohani kita. Hidup sederhana juga memiliki arti “memilki benda berdasarkan fungsi bukan berdasarkan gengsi”. Memiliki benda dengan harga sederhana tanpa mengabaikan kualitas dan keindahan. Sebaliknya dengan gaya hidup serba mewah akan membuat kita semakin terjerat kedalam nafsu yang membinasakan.(sumber : FB Indahnya Ayat-ayat Al-Qur'an)
Saya mempunyai kenalan seorang kontraktor yang sukses. Di masa keemasannya ia memiliki barang-barang yang serba mewah. Rumah, mobil, aparteman, bahkan gaya hidupnya tergolong boros. Suatu saat Allah mencobanya dengan berbagai ujian. Istrinya hilang disandera gerombolan perompak. Hartanya ludes diambil keluarga istrinya. Bahkan ia diusir dari rumahnya sendiri. Tak ada yang dimilikinya, hanya baju yang melekat dan sebuah dompet. Usahanyapun bangkrut. Ia mirip seperti gembel ketika tiba-tiba datang ke rumah dengan dandanan yang kusut. Saya sangat terkejut, teman yang dulu terlihat gagah dan mentereng, kini mirip kuli bangunan. Astaghfirullah.
Inilah hidup. Mari senantiasa kita menjalankan hidup yang sederhana. Bagaimanapun kondisi kita, kaya atau miskin, bila kita selalu memaknainya dengan hidup sederhana, insyaallah andai cobaan yang tak kita harapkan datang tiba-tiba, kitapun siap menghadapinya.Terlebih, anak-anak kita, janganlah dibiasakan untuk hidup mewah. Bila hal demikian terjadi, lama kelamaan anak-anak itu akan tumbuh menjadi pribadi yang suka menuntut dan tak bisa diajak hidup sederhana. Kita harus pelan-pelan mengendalikannya sembari mengarahkan bahwa hidup sederhana dan tidak boros itu adalah hidup yang dikehendaki Allah. Dan jika anak kita telah terbiasa hidup sederhana, insyaallah dalam keadaan bagaimanapun ia akan tumbuh menjadi pribadi yang bersahaja. Amin allahuma amin.
1 Komentar
Harus hidup prihatin tidak berfoya-foya ya mbak
BalasHapusSilahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...