Day 16 :
Artinya : ”Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an)
dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan
hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.” (An Nisaa : 59)
(ulil amri, umara atau penguasa adalah orang yang mendapat amanah untuk mengurus urusan orang lain)
Kadang kita tidak menyadari, ketika status suami kita
sebagai pimpinan, entah itu di kampung, di organisasi atau di kantornya,
sebagai istri sudah otomatis kitapun dianggap pimpinan. Sebagai contoh suami
kita menjadi ketua RT, tentunya kitapun di panggil bu RT, dan sebagainya.
Nah yang ingin saya bahas disini bukan kebanggaan kita
menyandang status pimpinan, melainkan bagaimana tanggung jawab kita mengemban
tugas itu. Menjadi bu RT, bu Lurah, atau bu Ketua lainnya, yang hanya sekedar
numpang sebutan karena status suami, sudah barang tentu kita mempunyai anggota
atau bawahan. Betul kan?
Untuk itulah sebagai pimpinan seyogyanya harus bisa bersikap
dan menempatkan diri diantara sekian banyaknya anggota yang mempunyai tabiat,
perangai atau kebiasaan berbeda. Kalau saya bilang menjadi pimpinan itu
gampang-gampang susah. Artinya, kita harus bisa menjaga sikap, jangan sampai
kita dianggap sebagai pimpinan yang sombong atau suka pamer kekayaan. Sebaliknya,
kitapun harus bisa merakyat, berbaur dengan anggota, dan menjadi penengah dari
setiap permasalahan yang timbul di lingkungan anggota.
Dulu saya pernah mengalami menjadi pimpinan, lebih tepatnya
menjadi orang nomor dua di kesatuan tempat suami saya dinas. Bukannya saya bangga
dengan status itu, tetapi sebaliknya. Karena saya dihadapkan pada sebuah
kenyataan yang sulit, bagaimana saya bersikap terhadap atasan, demikian juga
bagaimana saya harus bertindak terhadap bawahan.
Namun, yang harus saya garis bawahi disini adalah, dimanapun
kita berada, dan dimanapun posisi kita, hendaknya kita harus bisa menyingkirkan
ego kita. Jangan lantas merasa tinggi hati atau tidak mau menengok ke bawah. Tetapi
kita harus bisa menempatkan diri menjadi pribadi yang disenangi atasan juga
disayangi bawahan. Dengan kata lain mengalah dalam arti wajar, dan bukan
berarti kalah. Toh, pada akhirnya ketika saya sudah tak menjabat, merekapun
masih mengingat saya dengan baik.
Apalagi status yang kita emban itu merupakan sebuah amanah,
kelak apa yang sudah kita perbuat akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah
di akhirat. Untuk itu, saya hanya berpesan kepada semua saja yang mendapat
amanah menjadi pimpinan, baik itu pimpinan dalam arti sebenarnya atau hanya
numpang status karena jabatan suami, seperti yang saya sebutkan diatas, jadilah
pemimpin yang arif dan bijaksana. Jadilah orang tua yang bisa mengayomi anak
buah, tampung setiap permasalahan yang ada, lantas selesaikan dengan baik.
Satu hal lagi jadilah pimpinan yang konsisten dengan
ucapannya dan tidak suka mengadu domba. Mudah-mudahan kita termasuk golongan
pemimpin yang berjuang di jalan Allah….amin allahuma amin.
6 Komentar
tapi jaman sekarang orang berlomba-lomba untuk menjadi pemimpin ...
BalasHapusmudah-mudahan menjadi pemimpin yang baik dan bisa mengayomi anggotanya/bawahannya
Hapusmenjadi pemimpin adalah 'amanah'... maka marilah kita emban amanah tersebut dengan sebaik-baiknya dengan mengabaikan ego pribadi dan lebih mengedepankan kepentingan orang banyak.... sepertinya muluk banget ya? Tapi tak ada kata yang lebih tepat selain memulainya, ya kan Mbak?
BalasHapusMenjadi pemimpin tanggung jawabnya besar ya dunia akhirat
BalasHapusSetiap orang itu memimpin dirinya sendiri juga ya mak, tanggung jawab harus dilaksanakan sebaik mungkin. liat foto2nya kayak2nya mirip sama suaminya mak :)
BalasHapusPempimpin yang mencintai dan dicinati rakyatnya :)
BalasHapusbentar lagi pemilu,,,:)
salam kenal mbak
Silahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...