Day 30 :
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
Artinya : "Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa
mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang
selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah
tersesat sejauh-jauhnya."(QS. AN-NISAA'
:116)
Saya sangat terkejut ketika mendengar salah seorang family sakit
keras. Memang sehat dan sakit manusia hanya Allah-lah yang tahu. Tetapi rasanya
tak percaya melihat ia yang dulunya gagah, suka nyerocos, tiba-tiba tubuhnya
kurus kering, lumpuh dan tak dapat bicara.
Beberapa kali saya sarankan untuk berobat ke dokter. Namun ia
tidak mau. Ia bahkan mengatakan bahwa penyebab sakitnya karena diguna-guna
seseorang yang benci padanya. Saya amat terkejut. Seorang yang taat beribadah,
pandai membaca Al-Qur’an, ternyata masih percaya pada ilmu guna-guna. Bahkan,
ia pun mengatakan kalau berobat ke dokter hanya buang-buang uang saja. Lebih baik
datang ke orang pintar, pasti ketahuan penyakitnya.
sumber google |
Beberapa orang pintar yang ditanya menyimpulkan sama, bahwa
sakit family saya karena diguna-guna seseorang. Yang bikin lebih terkejut lagi
ternyata yang dituduh mengguna-gunai dia adalah mertua saya. Akhirnya setelah
mengetahui kejadian itu mertua saya nyaris tak disapa oleh family dan
keluarganya. Mertua saya sedih, ia bahkan tak tahu duduk persoalannya.
Setiap Jum’at pagi mertua saya mendapati setumpuk bunga
mawar (orang Jawa bilang sajen), yang disebar di depan pagar rumahnya. Mertua saya
hanya bisa menghela nafas. Namun beliau orang yang sabar. Bahkan beliau yakin
bahwa Allah tidak tidur, suatu saat pasti semuanya terungkap.
Setelah family saya meninggal, keluarganya seolah tak
terima. Mereka menuding mertua saya penyebabnya. Sesajen penghilang tumbal itu
makin sering disebar di depan pagar rumah mertua saya. Keluarga family saya
semakin menjadi-jadi kemarahannya. Mereka bahkan tak ingin keluarganya kembali
menjadi tumbal berikutnya. Astaghfirullah.
Hidup dan mati seseorang hanya Allah-lah yang menentukan. Manusia
hanyalah lakon dari skenario Allah. Ia hanya bisa memerankan tokoh yang
dimandatkan padanya tanpa bisa mengubah alurnya. Sementara kehendak Allah, tak
satupun manusia bisa mengubahnya. Untuk itu ketika kita diberi nikmat sakit,
sebaiknya kita introspeksi diri, mungkin itu peringatan Allah kepada kita, agar
kita lebih mendekatkan diri padaNya. Jangan lantas lari ke orang pintar dan
menuduh orang lain penyebab sakit kita. Andaipun ada orang pintar dapat
menyembuhkan sakit kita, ia hanyalah perantara saja. Sesungguhnya semua yang
terjadi di muka bumi ini hanya Allah-lah yang tahu, karena ia Maha Berkehendak,
jadi jangan ingkari kehendak Allah dengan perbuatan yang musyrik.
4 Komentar
terlalu percaya.. jadi bersuudjon pada orang yang sebenarnya gak bersalah...
BalasHapusdosanya berlipat-lipat.. terutama syirik...
betul mbak...syirik itu dosa besar...
HapusOrang pintar dalam tanda kutip ya mbak
BalasHapusorang pintar yang saya maksud sebenarnya dukun mbak, cuma mau menyebutkan di judul kok rasanya kurang pas hehehe
HapusSilahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...