Pagi ini, mentari bersinar dengan indahnya. Seindah senyum
Ibu yang selalu mengembang. Ibu….beliaulah sosok tangguh yang selalu ada di
hatiku. Kasih Sayang Ibu tak kan
pernah kulupa. Beliau selalu ada menemani hari-hariku. Bersama Ibu, kunikmati
hari-hariku dengan ceria.
Masih kuingat betapa Ibu memperjuangkan hidupnya seorang
diri, tanpa Ayah yang menemani. Namun, tak ada beban yang tergambar di raut
wajahnya. Sejak Ayah meninggal, kasih sayang Ibu mulai dipertaruhkan. Ibu harus berkutat melawan kerasnya
kehidupan. Ibu harus berjuang menghidupi kedua anaknya yang menginjak dewasa. Dan
Ibu, harus tetap mengupayakan roda kehidupan yang dilaluinya selalu berputar
mengikuti porosnya.
Ah…..sedih rasanya bila mengingat masa-masa itu. Tetapi, kasih sayang Ibu tak kan pernah goyah,
meski ditimpa badai kehidupan yang menyesakkan dada. Jelas tergambar dalam
ingatanku, betapa Ibu yang gigih berjuang menjadi seorang “single parent”. Gaji
pensiunan almarhum Ayah yang diterimanya tiap bulan hanya 500 ribu, namun
beliau tetap mengupayakan agar kedua anaknya menempuh pendidikan
setinggi-tingginya.
Ibu tak pernah menghiraukan setiap tetesan peluh yang
mengucur dari tubuhnya. Itulah kasih sayang Ibu kepada kedua anaknya yang begitu besar. Berbagai cara
dilakukannya demi menggapai kehidupan yang lebih baik. Beliau rela berjualan
kue kering dengan sepeda ontelnya. Bahkan beliau juga menekuni jasa tukar
tambah sepeda ontel. Rumah kami yang sudah usang dimakan jaman, oleh Ibu
disekat-sekat menjadi beberapa kamar, dan dijadikan tempat kost anak-anak
sekolah. Bukan hanya itu, Ibupun menyulah ruangan dapur menjadi sebuah warung
kelontong yang menjual berbagai kebutuhan dapur.
Kasih Ibu sepanjang
masa! Itulah sebuah kalimat yang bisa kuucapkan tentang Ibu. Ibu tak pernah
sedikitpun menelantarkan kedua anaknya. Walau Ibu bukan malaikat, yang selalu
membuat kami tertawa, namun perhatian Ibu begitu besar. Bahkan…andai kami
menangis, tangis kami adalah tangis kebahagiaan. Terlebih tangis kami adalah
bentuk rasa syukur kami kepada Allah. Ternyata Allah tak pernah ingkar akan
janjiNya. “Ia” selalu mengabulkan setiap doa umatNya yang mau sungguh-sungguh
berdoa, disertai usaha yang tiada kenal putus asa. Kami sangat bersyukur
menjalani hidup apa adanya.
Masih jelas kuingat ketika Ibu terpaksa menjual sepeda ontel
kesayangannya, atau menjual tanah warisan pembagian almarhumah nenek, demi
biaya pendidikan kedua anaknya. Semua itu karena kasih Ibu sepanjang masa. Ibu yang tak pernah meminta imbalan atas
pengorbanannya yang begitu mulia. Dan Ibu, yang tak pernah menghiraukan kulit
tubuhnya menjadi hitam legam, demi mempertaruhkan kehidupan yang melingkupinya.
Bahkan, Ibupun seolah tak mempedulikan kesehatannya. Yang beliau perjuangkan
hanyalah kesuksesan anak-anaknya, seperti mimpinya dulu.
Satu hal yang akan selalu kuingat, Ibu adalah teman hidupku.
Inilah bukti bahwa kasih ibu sepanjang
masa. Beliau selalu menjadi teman curhatku yang setia. Bahkan, Ibulah yang
selalu mengantarkanku pergi walau dengan jalan kaki. Syukur itu selalu
kupanjatkan kepadaNya, manakala perjuangan Ibu membuahkan hasil. Aku berhasil
meraih gelar sarjana, sementara adikku sedang menempuh kuliah pada semester
akhir. Begitu gelar sarjana resmi kusandang, akupun langsung diterima menjadi
karyawan pada sebuah perusahaan swasta di Surabaya. Karena sayangku pada Ibu,
setiap minggu aku selalu menyempatkan diri berkumpul dengan beliau. Dan Senin
paginya aku kembali ke tempat kerjaku. Ibulah yang selalu mengantarkanku menuju
tempat pemberhentian bus, walau harus jalan kaki, meski masih dini hari, namun
dengan setia Ibu selalu ada disampingku menemani langkahku.
Kini, mimpi Ibu telah terwujud, kedua anaknya telah meraih
gelar sarjana dan telah menikah dengan lelaki pilihannya. Namun, kasih Ibu sepanjang masa. Cinta Ibu
pada kami tak pernah luntur. Ibu bahkan tak pernah membandingkan anak dan
menantu. Semua diperlakukan sama. Ibu selalu melayani kami dengan tulus, walau
kami tak pernah memintanya. Setiap kami datang mengunjungi Ibu, meja makanpun
telah tersedia dengan lengkap. Makanan kesukaan, snack favorit atau minuman
yang membuat ketagihan, komplit tertata rapi di atas meja makan. Oh…Ibu,
rasanya aku tak kuasa menahan setiap isak tangis yang keluar dengan sendirinya,
manakala melihat semua ini.
Kini, yang bisa kuucapkan hanyalah terima kasih Ibu. Walau aku belum bisa membalas budi Ibu, namun
tanpa perjuangan tangguh beliau, tak mungkin aku bisa berdiri setegar ini. Ibu
selalu hadir di kehidupanku, bak seorang bidadari yang baru turun dari
kayangan. Beliaulah bidadari yang tak bersayap itu. Beliaulah yang mengusap
setiap tetesan kesedihanku menjadi secercah kebahagiaan. Dan…beliaulah yang
selalu mengupayakan kehidupanku, tanpa kenal lelah.
Sampai kapanpun, Ibu akan selalu ada dihatiku, menemani
hari-hariku. Meski kami berjauhan, namun aku tak kan pernah lupa tuk
mengucapkan terima kasih Ibu. Walau beliau
bukan siapa-siapa, tetapi Ibu adalah wanita berhati mulia yang tak pernah
menunjukkan kesedihannya didepan anak-anaknya. Apapun yang terjadi, Ibu selalu
menunjukkan ketegarahannya. Senyum itu selalu tersunggih di wajahnya yang kini
mulai keriput. Ibu tak pernah berhenti berjuang, walau memperjuangkan dirinya
sendiri.
Cinta Ibu sungguh luar biasa. Lewat goresan hatiku,
jemarikupun tak berhenti berucap terima
kasih Ibu. Air mataku yang mengalir saat ini, semata karena aku sangat
menyayangi Ibu. Doaku, semoga Ibu tetap tegar menjalani hari-harinya, setegar
perjuangannya dulu. Harapku, semoga Ibu diberi kesehatan dan keceriaan dalam
merangkai kembali cerita kehidupan. Karena senyatanya, kehidupan itu harus
terus diperjuangkan. Dan selama roda kehidupan masih berputar, cerita kehidupan
akan terangkai dengan sendirinya. Semoga
cerita kehidupan yang Ibu rangkai akan semakin indah dan berkesan.
Tulisan ini diikutsertakan dalam Kontes Menulis Blog bertema Sejuta Cinta Untuk Ibu di PerempuanCom
1 Komentar
Ibunya pasti bahagia sekali ya melihat anak2nya sudah berhasil
BalasHapusSilahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...