Mungkinkah aku bawel? Ya, semoga itu hanya perasaanku saja. Ceritanya begini. Sejak dulu aku memang hobi banget berbelanja online. Meski pernah kena tipu, tetapi rasanya susah untuk menghilangkan kegemaran yang satu ini. Makanya banyak sekali toko online yang kutambahkan di pertemanan facebookku.
Pada tanggal 24 Januari yang lalu, aku memesan sebuah mukena di sebuah OL-Shop. Menurut penjualnya barang itu masih dalam status PO (pre-order), kurang lebih 18 hari kemudian barang pasti ready. Membaca inbox dari si pemilik OL-Shop itu akhirnya aku memberanikan diri untuk memesannya. Seperti biasa untuk menghindari penipuan atau customer yang 'hit and run', akupun diminta memberikan DPnya 100 ribu. Demi menjaga kepercayaan, seketika itu juga kutransfer sejumlah uang yang dimintanya.
Ternyata barang yang kupesan tidak sesuai ketentuan awal. Sudah 18 hari lebih bahkan sampai hari ini barang belum juga jadi. Anehnya setiap ku-inbox si pemilik OL-Shop, tak pernah dibalasnya. Tanpa pikir panjang kutelusuri di facebooknya, pin bbm dan nomor hpnya. Setelah kudapatkan data-datanya, segera kuinvite pinnya, dan tak begitu lama di approve-nya.
Akupun berhubungan dengan pemilik OL-Shop itu via bbm. Kutanyakan baik-baik khabar barangku. Ternyata dia salah sangka. Bahkan akupun memberinya masukan agar bisa menjadi pemilik OL-Shop yang bertanggung jawab. Harusnya bila barang pesanan customer belum jadi hingga batas waktu yang dijanjikan, minimal dia mengkonfirmasi keterlambatan itu kepada customer. Atau setidaknya dia juga melacak supplier barang yang dipesannya. Ternyata tidak ada iktikat baik, customer tidak dihubungi, sementara supplier-pun juga tidak ditanyakan kejelasan barang tersebut.
Aku juga tahu namanya berjualan online, belum tentu barang ready semua. Namun bila pemilik OL-Shop juga memperhatikan dengan baik bagaimana seharusnya melayani customer, tentu para pelanggannya tidak kecewa. Berulang kali kutanyakan khabar barang itu, namun selalu 'belum' jawabannya. Terakhir diapun janji akan mengembalikan uangku, dan aku meng-iyakan.
Kupikir secepatnya akan dikembalikannya uangku. Namun perdebatan alot-pun sempat terjadi, aku harus mengeluarkan jurus kasar dan menganggapnya tidak bertanggung jawab. Sebenarnya, aku tak ingin berbuat demikian, tetapi rasanya geram melihat pemilik OL-Shop yang kurang menghargai customernya. Bukan masalah uang yang hanya seratus ribu, namun janji dia yang ingin mengembalikan uang DP itu yang selalu kupertanyakan.
Melalui bbm terakhirku, aku sudah meng-ikhlaskan uang itu bila ia tidak sanggup mentransfer kembali, tetapi yang paling terakhir, ia mengirim balik bukti transfernya padaku. Dan akupun akhirnya berucap "astaghfirullah"....Ya Allah ampuni dosa-dosaku hari ini, sungguh aku tak ingin memaki orang sedemikian rupa, namun setan itu telah merasuki tubuhku hingga mencuri kesabaranku dan bawelku pun muncul.
Ya...aku hanya berpesan kepada semua pemilik OL-Shop, utamakan pelanggan atau customer. Karena customer adalah penghasilan Anda. Tanpa mereka Anda pun akan sulit mengais rejeki. Bila tujuan Anda untuk menambah penghasilan keluarga, bersikaplah bijak menghadapi customer, jangan lari dari tanggung jawab, apalagi menganggap remeh customer. Sebab bila OL-Shop Anda sudah tidak dipercaya customer Anda, bisa jadi rejeki Anda akan berkurang. Anggaplah setiap pekerjaan yang Anda lakukan adalah ladang amal dan sebagai ibadah untuk mendapat keridhoan-Nya........
credit |
Pada tanggal 24 Januari yang lalu, aku memesan sebuah mukena di sebuah OL-Shop. Menurut penjualnya barang itu masih dalam status PO (pre-order), kurang lebih 18 hari kemudian barang pasti ready. Membaca inbox dari si pemilik OL-Shop itu akhirnya aku memberanikan diri untuk memesannya. Seperti biasa untuk menghindari penipuan atau customer yang 'hit and run', akupun diminta memberikan DPnya 100 ribu. Demi menjaga kepercayaan, seketika itu juga kutransfer sejumlah uang yang dimintanya.
Ternyata barang yang kupesan tidak sesuai ketentuan awal. Sudah 18 hari lebih bahkan sampai hari ini barang belum juga jadi. Anehnya setiap ku-inbox si pemilik OL-Shop, tak pernah dibalasnya. Tanpa pikir panjang kutelusuri di facebooknya, pin bbm dan nomor hpnya. Setelah kudapatkan data-datanya, segera kuinvite pinnya, dan tak begitu lama di approve-nya.
Akupun berhubungan dengan pemilik OL-Shop itu via bbm. Kutanyakan baik-baik khabar barangku. Ternyata dia salah sangka. Bahkan akupun memberinya masukan agar bisa menjadi pemilik OL-Shop yang bertanggung jawab. Harusnya bila barang pesanan customer belum jadi hingga batas waktu yang dijanjikan, minimal dia mengkonfirmasi keterlambatan itu kepada customer. Atau setidaknya dia juga melacak supplier barang yang dipesannya. Ternyata tidak ada iktikat baik, customer tidak dihubungi, sementara supplier-pun juga tidak ditanyakan kejelasan barang tersebut.
Aku juga tahu namanya berjualan online, belum tentu barang ready semua. Namun bila pemilik OL-Shop juga memperhatikan dengan baik bagaimana seharusnya melayani customer, tentu para pelanggannya tidak kecewa. Berulang kali kutanyakan khabar barang itu, namun selalu 'belum' jawabannya. Terakhir diapun janji akan mengembalikan uangku, dan aku meng-iyakan.
Kupikir secepatnya akan dikembalikannya uangku. Namun perdebatan alot-pun sempat terjadi, aku harus mengeluarkan jurus kasar dan menganggapnya tidak bertanggung jawab. Sebenarnya, aku tak ingin berbuat demikian, tetapi rasanya geram melihat pemilik OL-Shop yang kurang menghargai customernya. Bukan masalah uang yang hanya seratus ribu, namun janji dia yang ingin mengembalikan uang DP itu yang selalu kupertanyakan.
Melalui bbm terakhirku, aku sudah meng-ikhlaskan uang itu bila ia tidak sanggup mentransfer kembali, tetapi yang paling terakhir, ia mengirim balik bukti transfernya padaku. Dan akupun akhirnya berucap "astaghfirullah"....Ya Allah ampuni dosa-dosaku hari ini, sungguh aku tak ingin memaki orang sedemikian rupa, namun setan itu telah merasuki tubuhku hingga mencuri kesabaranku dan bawelku pun muncul.
Ya...aku hanya berpesan kepada semua pemilik OL-Shop, utamakan pelanggan atau customer. Karena customer adalah penghasilan Anda. Tanpa mereka Anda pun akan sulit mengais rejeki. Bila tujuan Anda untuk menambah penghasilan keluarga, bersikaplah bijak menghadapi customer, jangan lari dari tanggung jawab, apalagi menganggap remeh customer. Sebab bila OL-Shop Anda sudah tidak dipercaya customer Anda, bisa jadi rejeki Anda akan berkurang. Anggaplah setiap pekerjaan yang Anda lakukan adalah ladang amal dan sebagai ibadah untuk mendapat keridhoan-Nya........
2 Komentar
belanja online mesti hati2 mak.... apa lagi kalo belum kenal banget ma pemiliknya.., bawel itu penting..., bawel aja suka ketepu apa lagi kalau diem2 aja... :)
BalasHapusmudah-mudahan gak kapok belanja online ya mbak. Biasnaya sih aku belanja online milik temen-temen dunia may ayang sebelumnya sudah kenal mbak. Nah kadang enaknya barang dikirm duluan baru aku bayar :)
BalasHapusSilahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...