Blogger dengan dua status, mungkin menjadi tanda tanya besar bagi
yang belum mengerti maksudnya, termasuk saya hehehe……. Tetapi Pakdhe Cholik
memang hebat, apapun ide yang muncul dari pemikiran beliau membuat blogger
pemula seperti saya ikut berdecak kagum. Dan memang benar adanya, bahwa ide itu
berserakan dimana-mana. Dengan mengumpulkan status yang pernah kita tulis di
facebookpun dapat pula dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang menarik dan
enak dibaca.
Kali ini saya mencoba mengikuti GiveAway-nya Pakdhe Cholik
bukan semata-mata karena terpaksa, tapi sumpah karena merasa tertantang,
senyatanya saya hepi-hepi saja menuliskan kata demi kata di tengah mepetnya
waktu yang hampir mendekati limit, karena baru saja pulang dari jalan-jalan
menemani anak yang lagi liburan sekolah.
Semenjak aktif ngeblog pada pertengahan tahun lalu, saya jadi
jarang update status di facebook. Facebook lebih saya gunakan untuk share
link dari tulisan yang saya terbitkan di blog pribadi saya. Sayapun tidak
mempunyai alasan mengapa lama tidak menuliskan sesuatu di wall
facebook, atau mungkin karena saya sudah bosan membuat status baru di facebook?
Ah….yang jelas meski banyak link yang saya share di wall facebook, namun masih
ada satu atau dua status yang pernah saya tuliskan di akun facebook saya.
Yuni Fawwaaz Rudy itulah nama facebook-ku |
Sebelum saya menceritakan status yang sempat saya buat di
facebook, ada baiknya saya berkisah tentang nasib link dari tulisan blog yang saya
share di facebook. Bermula dari keisengan saya membuat blog, yang tadinya
memang saya fokuskan untuk share resep masakan yang saya buat sendiri di dapur. Dari situ akhirnya muncullah ide saya untuk menciptakan sebuah facebook
fanspage dengan nama “Emak Tukang Masak Sambil Nulis” yang kini berubah menjadi YuniHandono.Com
facebook fanspage-ku |
Ternyata fanspage saya mendapat sambutan baik. Banyak teman
sekolah atau kenalan yang mengetahui resep-resep yang saya share disitu, dan
tak jarang merekapun bertanya lebih jauh tentang jenis masakan tertentu. Walau
sejujurnya saya belum mau dibilang ahli dalam masak-memasak. Namun apa salahnya
berbagi resep, siapa tahu resep saya menginspirasi banyak orang untuk
menciptakan keharmonisan keluarga melalui dapur.
Dari resep pun akhirnya blog pribadi saya berkembang menjadi
tulisan campur-campur. Yah…namanya blogger pemula, apa salahnya belajar menulis…betul
kan? Dengan blog pribadi yang hanya satu biji yaitu http://diaryharianbunda.blogspot.com,
saya mencoba menulis berbagai hal, mulai dari resep masakan, curahan hati,
sebuah renungan dan berbagai lomba atau event giveaway yang saya ikuti. Tak
lupa setiap artikel yang saya terbitkan di blog, setelahnya saya share di wall facebook
dan facebook fanspage saya.
Dan saya tak pernah menduga kalau tulisan-tulisan saya
menginspirasi seorang teman yang saat ini tengah bekerja di Hongkong sebagai
TKW. Inilah tulisan di facebooknya yang sempat di tag ke saya pada tanggal 17 September 2013:
“Emak......
Kebiasaan lama yg trpndam akhirny kmbali ku jalani (moco tulisan)
Karyamu menginspirasi q tuk jd lbh baik,
Story of your life menyemangati hdp q.
Tp.....menyadarkan q trnyata q jauh utk d sebut sbgai ibu n isteri yg baik.hikz
Mksih Emak — with Yuni Fawwaaz Rudy.”
Kebiasaan lama yg trpndam akhirny kmbali ku jalani (moco tulisan)
Karyamu menginspirasi q tuk jd lbh baik,
Story of your life menyemangati hdp q.
Tp.....menyadarkan q trnyata q jauh utk d sebut sbgai ibu n isteri yg baik.hikz
Mksih Emak — with Yuni Fawwaaz Rudy.”
status facebook temanku |
Semenjak itu saya sering ditagih artikel oleh teman saya. Dia
menjadi pembaca setia tulisan saya, meski waktu yang dimilikinya untuk sejenak
santai sangat terbatas. Bahkan lewat WhatsApp, dia pun sempat mengatakan bahwa
blog saya bukan hanya dia seorang yang selalu membacanya, melainkan sesama TKW
di Hongkong, juga langganan tulisan saya diblog. Hiks….nangis bombay jadinya,
sedih, haru dan gembira mendengar penuturannya.
Rasanya tak percaya, seorang blogger pemula, yang rangkaian kalimatnya
belum begitu indah, tiba-tiba mendapat sambutan baik dari mereka yang tengah
berjuang di negeri orang. Tetapi syukur itu selalu saya panjatkan kepada Allah,
karena lewat tulisan yang mungkin masih acak adut, ternyata bisa menginspirasi
orang lain.
Dan setelah lama berselancar di akun facebook, akhirnya
saya temukan sebuah status yang saya buat pada tanggal 21 Pebruari 2014, dan saya jadikan status pertama yang bisa dibahas disini. Status
itu lengkapnya berbunyi demikian :
“Sekali lagi mohon maaf, ada sebagian
pertemanan yang saya batalkan, terus terang saya tidak suka di tag dengan
berbagai produk baik handphone, baju dan sebagainya, karena saya merasa
terganggu dan tidak berniat membeli produk Anda.”
status 1 |
Status ini sengaja saya
tulis karena banyak orang yang tidak saya kenal tiba-tiba men-tag berbagai
produk, ada baju, handphone, obat-obatan dan masih banyak lagi, sehingga wall
di facebook saya dipenuhi oleh berbagai produk yang tidak saya inginkan itu. Dan
yang lebih menjengkelkan kalau tiba-tiba saya diajak chatting atau di inbox
supaya mengikuti bisnis online yang dia jalankan. Rasanya sungguh terganggu,
apalagi mereka tidak mengenal waktu, seolah terkesan tidak tahu etika
berbisnis.
Ternyata status yang
saya tulis mengundang banyak komentar, yang intinya mereka juga tidak setuju
bila akun facebooknya di add orang, yang ujung-ujungnya hanya ingin nge-tag
produk atau memintanya untuk me-like facebook fanspage-nya.
Komentar ini seperti
yang disampaikan oleh mbak Laila Masruro, yang mengatakan
“ Bukan cuma ngetag Mbak Yuni! Ada juga yang malah masukin ke grup. Ih, sebel. “
“ Bukan cuma ngetag Mbak Yuni! Ada juga yang malah masukin ke grup. Ih, sebel. “
Yah..memang menjengkelkan kalau facebook kita diadd orang yang hanya ingin nge-tag produk atau memintanya untuk me-like facebook fanspage-nya. Seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini facebook bukan hanya untuk menuliskan status di wall saja, melainkan dapat dioptimalkan sebagai lahan meraup rupiah alias berbisnis. Tak ayal para pebisnis itu, demi menjaring banyak konsumennya di jejaring sosial, dia buru-buru menambah pertemanannya dan men-tag produk yang dijualnya. Padahal tak semua orang suka di tag.
Alangkah
baiknya bagi pebisnis yang memanfaatkan facebook untuk mengembangkan bisnisnya, hal yang paling utama dilakukan adalah mempelajari etika berbisnis di dunia maya,
termasuk urusan men-tag produk yang dijualnya. Ia harus ingat sebagai
pelaku bisnis juga berperan sebagai produsen. Dan produsen tak akan ada artinya
bila tanpa konsumen, sebab sukses tidaknya sebuah bisnis, konsumenlah yang menentukan.
Jadi pelaku bisnis harus pandai-pandai dalam urusan men-tag barang, jangan semua orang yang dijadikan teman di tag produk, apalagi dimasukkan ke dalam facebook fanspage-nya. Percayalah kalau produk yang Anda jual menarik, tentunya konsumen akan datang sendiri kepada Anda. Bila ada konsumen yang meminta contoh barang Anda, barulah Anda men-tag produk tersebut kepada konsumen Anda.
Jadi pelaku bisnis harus pandai-pandai dalam urusan men-tag barang, jangan semua orang yang dijadikan teman di tag produk, apalagi dimasukkan ke dalam facebook fanspage-nya. Percayalah kalau produk yang Anda jual menarik, tentunya konsumen akan datang sendiri kepada Anda. Bila ada konsumen yang meminta contoh barang Anda, barulah Anda men-tag produk tersebut kepada konsumen Anda.
Sedangkan
status kedua yang saya terbitkan tepat tanggal 1 Januari 2014, agaknya
bersimpangan dengan status pertama. Kurang lebihnya seperti inilah isinya :
“Resolusi 2014, aktif ngeblog dengan sebuah
fokus. karena terus terang ngiri dengan mereka yang sudah menerbitkan buku.
Dengan aktif ngeblog, merupakan modal awal untuk menciptakan buku. Dan
menerbitkan buku bisa dimulai dengan mengikuti proyek antologi. Alhamdulillah
tahun ini 2 buah buku antologiku alias buku keroyokan akan terbit........dan
semangat itu harus ada mengawali kisah di lembaran baru tahun yang gres ini”
status 2 |
Saya
masih ingat mengapa dengan tiba-tiba saya tulis status tersebut di wall? Hal
itu semata-mata karena saya terngiang ucapan teman saya. Setiap saya absen dari tulisan di
blog, dia pun seolah mengingatkan saya melalui WhatsApp-nya.
“Mak…..hari ini nulis apa?” Atau…..”Mak….masak
apa hari ini, resepnya sudah di tulis di blog belum?”
Dan
status yang saya tulis itu ternyata juga mengundang banyak “liker” dan
komentar. Salah satu komentar yang sampai saat ini masih saya ingat adalah
komentarnya sang master novel asal Semarang, mbak Dewi Rieka Dua. Dan inilah
komentarnya yang sempat mendarat di facebook saya :
“ayo mba..cari ide buku solo dgn
liat2 buku2 di tobuk, bikin outline dan riset..step by step, slowly but
sure..taon ini bs terbit buku solomu aamiin.”
Yah…..dari dulu saya
selalu berangan-angan ingin menerbitkan buku solo. Seperti layaknya blogger
lainnya, hal yang paling membahagiakan, ketika dirinya bisa menerbitkan buku.
Bukan sebagai ajang pamer kemampuan, tapi hanya dengan itulah blogger bisa
berbagi banyak hal. Terutama tentang ilmu yang dikuasainya. Buku bukan hanya
menginspirasi orang lain, tetapi dapat juga dijadikan bekal dan kenangan untuk anak cucu
kita kelak.
Penulis buku akan
selamanya dikenang dengan karya-karyanya, dan karya yang tertuang dalam buku
itulah tak pernah pupus ditelan peradaban jaman. Ia akan abadi menjadi kenangan
dan inspirasi setiap orang. Semoga mimpiku mempunyai buku solo lekas terwujud
di tahun ini. Aku akan berusaha keras seperti semboyan hidupku “berbahagialah
karena kau punya mimpi, karena kelak kau pasti berusaha mewujudkannya”………
Artikel ini diikutkan dalam Giveaway Blogger Dengan Dua Status di BlogCamp.
8 Komentar
Terima kasih atas partisipasi sahabat
BalasHapusSegera didaftar
Keep blogging
Salam hangat dari Surabaya
Betul mbak Yuni,
BalasHapusmenjengkelkan kalau facebook kita diadd orang yang hanya ingin nge-tag produk atau memintanya untuk me-like facebook fanspage-nya.
list friend requestku masih banyak nih :) mbak minta nomor wasapnya boleh gak?
BalasHapushehehe...setujuuu maaak...aku juga suka terganggu kalau mendadak ditag yang jualan dan ngg jelaaas...sukses GAnyaaa..
BalasHapusbiasanya kalau ada yang add aku liat dulu mbak....., kalau yang add itu jualan olshop ..biasanya ogah aku konfirm.... :)
BalasHapusSukses GAnya ya...
saya merasa terganggu dan tidak berniat membeli produk Anda...
BalasHapusWah iya nih Mbak ...
Yang begini kadang-kadang mengganggu ...
dan satu lagi ... yaitu tentang kampanye ... adduuhhh ...
salam saya Mbak Yuni
(25/3 : 10)
Salam Takzim
BalasHapusuntung saya selalu memproteksi kiriman yang akan dikirim ke dinding fb saya sehingga apapun bentuk iklan/usaha penawaran akan masuk ke kotak hitam.
eh iya semoga shohibul kontes memilih artikel ini sebagai salah satu pemenang ya
Salam Takzim Batavusqu
Idem mak. Aku juga gak suka kalo keseringan ditag dagangan. Kalo sesekali masih gpp. Namanya juga bantu teman. Tapi yang paling sebel kalo dia dagang di inbox dan rada2 maksa gitu jualnya. Hadeuh..bikin bete deh
BalasHapusSilahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...