Prompt #51: The Fallen Star
Mendengar cerita Rendi, Rangga hanya manggut-manggut. Ia masih belum percaya dengan cerita itu.
Cerita Rendi tetap terngiang di pikiran Rangga. Hingga suatu pagi ketika ibunya tengah menyiapkan gorengan untuk dijual, Ranggapun berusaha mencari tahu kebenaran cerita Rendi pada ibunya.
Ibu yang sedari tadi sibuk menata gorengannya, tiba-tiba langsung mendongak.
“Kamu lagi ngapain nak?”, tanya ibu suatu malam ketika melihat Rangga duduk di teras sambil memandang kearah langit.
“Hei, lihat itu!” teriak Rendi sambil menunjuk sesuatu.
Rangga langsung menatap benda yang
ditunjuk Rendi. Namun ia masih bingung. Benda itu terlihat samar dari
kejauhan. Spontan Rangga melongo menatap wajah Rendi yang begitu antusias
melihat benda yang dimaksud.
Sumber ada disini |
“Itu kan bintang jatuh”, lanjut Rendi seakan tahu
kebingungan sahabatnya. Rangga mengernyitkan dahinya. Ia tidak percaya dengan
kalimat yang barusan di dengar.
“Bintang jatuh?”. Ia membatin. Tidak mungkin ada
bintang jatuh. Kalaupun bintang itu jatuh ke bumi, pasti rumah yang kejatuhan bintang
akan hancur lebur, penghuninya mati.
Rangga menggelengkan kepala sambil menatap Rendi. Ganti
Rendi yang melongo. Namun Rendi masa bodoh dengan kebingungan sahabatnya.
“Konon orang atau rumah yang kejatuhan bintang itu pasti
dapat rejeki besar. Kamu tahu kan Pak Somad yang tinggal di ujung sana?” Kembali
telunjuk Rendi menunjuk sebuah rumah mewah yang terletak diujung gangnya.
Bersamaan dengan anggukan Rangga, Rendipun melanjutkan
ceritanya.
“Kata nenek, Pak Somad itu kaya karena pernah kejatuhan
bintang. Dulu rumahnya tidak semewah itu. Ia tinggal di rumah bambu dekat rumah pamanku. Setelah menjadi orang
kaya, rumah bambu itu diberikan kepada Pak Amin yang biasa menggarap sawahnya.”
“Bintang jatuh itu kayaknya jatuh lagi di belakang rumah Pak
Somad. Pasti beliau akan semakin kaya”, Rendi berusaha meyakinkan Rangga.
Mendengar cerita Rendi, Rangga hanya manggut-manggut. Ia masih belum percaya dengan cerita itu.
Masak iya sih ada bintang jatuh membuat orang kaya
mendadak. Bintang itu kan besar, berat pula. Orang yang kejatuhan pasti luka
atau bahkan mati. Ahh….
***
Cerita Rendi tetap terngiang di pikiran Rangga. Hingga suatu pagi ketika ibunya tengah menyiapkan gorengan untuk dijual, Ranggapun berusaha mencari tahu kebenaran cerita Rendi pada ibunya.
“Bu kalau orang kejatuhan bintang itu apa bakal
kaya mendadak?”
“Hus…kamu ini ada-ada saja. Sana basuh mukamu dulu, biar
tidak mimpi yang aneh-aneh.”
Mendengar jawaban ibu, Rangga setengah berlari menuju kamar
mandi dan membasuh mukanya, berharap setelahnya masih bisa bertanya kepada
ibunya.
“Kata Rendi, Pak Somad itu kaya karena kejatuhan bintang.
Itu cerita neneknya. Benarkah bu?”, lanjut Rangga dengan penasaran.
Ibu yang sedari tadi sibuk menata gorengannya, tiba-tiba langsung mendongak.
“Nak…kamu masih kecil, belum paham arti kiasan. Kejatuhan
bintang itu sama halnya dapat rejeki tak terduga. Pak Somad kan orang baik. Berkat
kerja kerasnya beliau dijadikan anak angkat juragan Patmo yang hidup sebatang
kara. Dan setelah juragan Patmo meninggal, seluruh hartanya diserahkan kepada
Pak Somad agar tidak jatuh ke tangan orang jahat. Begitu ceritanya”, jelas ibu
panjang lebar.
Mendengar penjelasan ibu, Rangga semakin bingung. Ia
masih ingin membuktikan cerita Rendi kalau bintang jatuh itu membuat seseorang
kaya mendadak.
***
“Kamu lagi ngapain nak?”, tanya ibu suatu malam ketika melihat Rangga duduk di teras sambil memandang kearah langit.
“Menunggu bintang jatuh bu. Siapa tahu ia dapat merubah
hidup kita . Aku ingin mengejar bintang itu sampai dapat”, yakin Rangga.
Ibu hanya bisa geleng kepala. Anak seusia Rangga memang belum paham arti kiasan. Tiba-tiba Rangga berlari, ibu semakin gusar.
"Mau kemana? Sudah malam. Jangan pergi jauh-jauh nak!"
Rangga tak mempedulikan teriakan ibunya. Setelahnya....
"Braaaaakk......"
Suara keras di gang sana membuat ibu Rangga semakin panik.
"Mau kemana? Sudah malam. Jangan pergi jauh-jauh nak!"
Rangga tak mempedulikan teriakan ibunya. Setelahnya....
"Braaaaakk......"
Suara keras di gang sana membuat ibu Rangga semakin panik.
16 Komentar
Nice story. Tapi maaf, ini belum termasuk FF. ^_^
BalasHapusmbak Isti, ini sudah saya revisi, sudah termasuk FF belum?
Hapushehehe... salah kaprah tentang bintang jatuh ya...
BalasHapusnamanya anak kecil mbak, belum paham arti kiasan hehehe
Hapusyuuk... belajar membuat FF sama2.... aku juga masih sering keteteran perihal twist / kejutan di akhir cerita yg menjadi ciri khasnya FF... :)
BalasHapusiya mbak ternyata susah membuat twist ending di FF ya....tapi gakpapa harus bisa ya
Hapusbintang jatuhnya mirip dengan ketiban bulan.... dapat rezeki nomplok
BalasHapushehehe....ini anak kecil yang sok tahu
HapusPesen yg bagus, asal gak salah sangka aja ea ... :-)
BalasHapusya ini ceritanya seorang anak yang melihat bintang jatuh, tapi salah mengartikan, makanya ibunya berusaha memberikan arti yang sebenarnya...
Hapusbukannya si ibu udah jelasin arti "kejatuhan bintang" ya? kok si anak masih 'ngotot' ngelihat bintang beneran jatuh?
BalasHapusyah namanya anak sekarang pasti rasa penasarannya semakin tinggi ketika melihat sesuatu belum ada buktinya
HapusRangganya kenapa mbak?
BalasHapussaya agak bingung karena merasa nama rendi sama rangga masih kebalik balik.
BalasHapus“Kata Rendi, Pak Somad itu kaya karena kejatuhan bintang. Itu cerita neneknya. Benarkah bu?”, lanjut Rendi dengan penasaran.
Jadi ini rendi dikasi tahu rendi atau rangga dikasi tahu rendi? hehe itu aja ya mbak dari saya :)
iya mbak maaf, ada kesalahan penyebutan nama, tapi sudah saya betulkan. Ceritanya nih Rendi ngasihtahu Rangga gitu mbak...makasih koreksinya ya
HapusHahaah, belum tau kiasan ya, Mba.
BalasHapusItu braknya kejatuhan bintang bneran ya, Mba? :D
Silahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...