Tak terasa sudah lembar ke-13 di bulan Juni. Itu artinya aku
sudah tiga belas hari tak ngeblog. Wiiih….lama banget, kemana aja nih??? Yah….niatan
ingin konsisten ngeblog ternyata belum lulus alias gatot (gagal total) hehehe……
Tapi ada cerita yang ingin kucurahkan disini, siapa tahu
bisa menginspirasi para pembaca blogku. Dan ternyata hidup di dunia ini tak
semudah dalam bayangan. Ada banyak hal yang harus diupayakan, termasuk membuat kehidupan
menjadi lebih baik dari hari ke hari. Tak lain adalah mencari rejeki di jalan
Allah.
Memang rejeki manusia Allah yang mengatur. Namun tanpa kerja
keras dan doa yang tiada putus, niscaya rejeki itu akan sulit menghampiri. Ini yang
kurasakan sepanjang kehidupanku. Untuk mendapatkan sesuatu yang kuinginkan, aku
harus berusaha dan berdoa. Kadang apa yang sudah kuupayakan semaksimal mungkin
belum tentu kudapatkan sebagaimana mestinya.
Allah memang yang “hak” atas segala sesuatu di dunia ini. Bukan lantas,
kita marah ketika keinginan kita tak tercapai. Namun kita harus terus berjuang,
mengupayakan hidup, tanpa kenal menyerah, sampai Allah mengabulkan doa kita.
Aku pernah bercerita, setiap mengamalkan “surat Wakiyah”
sehabis sholat Shubuh, selalu saja ada rejeki yang menghampiriku setelahnya. Dan
kenyataannya memang demikian. Entah berupa makanan dari tetangga, atau dapat
uang dari menang lomba atau apapun, itu selalu kudapatkan setelah mengamalkan
bacaan tersebut. Inilah yang membuatku semakin yakin bahwa Allah Maha Pengasih
dan Penyayang kepada umat-Nya. Semakin kita sering mendekatkan diri kepada-Nya,
dengan amalan-amalan yang membuat kita merasa dekat dengan-Nya, niscaya
Allahpun akan sayang kepada kita.
Dan ini cerita keisenganku. Entah mengapa, aku paling suka
iseng. Apapun bentuknya, kalau sifatnya menantang, aku berusaha mencobanya. Seperti
berjualan misalnya. Sejak tinggal di asrama dan mengurus ibu-ibu, aku sering
belanja kebutuhan mereka. Sebagai istri tentara, otomatis aku harus aktif dalam
organisasi Persit. Dari sinilah aku sering membelanjakan bahan seragam atau
baju olahraga. Dan ternyata, kebiasaanku ini makin berkembang.
Makin lama, aku menjadi langganan berbagai OL-shop yang
khusus menyediakan kebutuhan ibu-ibu. Hingga akhirnya mereka yang minta aku
untuk memasarkan dagangannya. Walhasil, akupun jadi suka berbisnis. Dari yang
iseng inilah aku mendapatkan keuntungan yang lumayan.
Dan berbicara tentang bisnis, sebenarnya aku tak terlalu
suka terjun kedalamnya. Namun, bila ditekuni, hasilnya lumayan juga. Kini,
meski aku sudah tidak memasarkan seragam ibu-ibu, ternyata ada saja yang
memintaku untuk menjualkan barang atau bahkan mencarikan barang. Seperti supplier
alat-alat kecantikan yang kemudian memintaku menjualkan dagangannya, berupa
lulur sorwa, crystal x dan masih banyak lagi.
Saat ini, ketika adikku menjadi owner sebuah OL-Shop, aku
juga kebagian order. Awalnya memang iseng, aku ingin menawarkan mukena Bali
yang lagi booming, lama kelamaan menjadi langganan. Setiap menjelang lebaran, sudah pasti adikku
kebanjiran order mukena. Tak ketinggalan aku juga ikut pontang-panting
mencarikan mukena dengan berbagai motif dan bahan ini. Capek memang. Tapi dibalik
itu, ada sedikit hasil dari jerih payahku, yaitu bagi hasil dari penjualan
OL-Shop milik adikku.
Bahkan, bukan adikku saja yang memintaku mencarikan mukena,
temanku bahkan sahabat mayaku ternyata juga membutuhkan bantuanku. Jadilah aku
memasok mukena kepada mereka, tentunya sesuai dengan permintaan mereka pula.
Selain itu, ada lagi keisenganku yang menghasilkan. Semenjak
pindah ke Bali, aku belum menemukan guru les yang cocok seperti di Jawa,
tentunya untuk anakku. Ibu-ibu lainpun mengeluhkan demikian. Guru les yang suka
tidak fokus, yang membiarkan muridnya ngobrol sementara dia main handphone,
atau guru les yang tak menjelaskan materinya dengan jelas, dan sebagainya. Dari
situlah aku berinisiatif mengajari anakku dan teman-temannya di rumah. Niat ini
seratus persen gratis.
Sehari, dua hari kucoba menjadi guru yang baik, meniru guru
les anakku di Jawa. Ternyata anak-anak cocok. Bahkan ibu-ibu mereka sempat
menanyaiku, apakah aku pernah mengajar dulunya, atau mengapa tidak melamar
menjadi guru saja? Walau sebenarnya anggapan mereka salah, karena aku tidak
mempunyai dasar mengajar. Bagiku membuat anak-anak nyaman adalah kepuasan
tersendiri.
Sungguh diluar dugaan, niatku menggratiskan semuanya
ternyata ditolak oleh ibu-ibu. Mereka bahkan tiap bulan menggajiku, karena
anak-anaknya belajar bersamaku. Kini…keisengan yang coba-coba kulakukan
ternyata berbuah manis. Walau sedikit, rasanya bangga aku bisa mendapatkan
hasil dari keringatku sendiri. Meski diluar itu ada keisengan lain yang juga
menghasilkan, yaitu ngeblog. Dari ngeblog aku memang sudah mendapatkan banyak
hal. Ada ilmu, teman meski di dunia maya, uang dan barang, serta karya
antologi.
Yah….hidup di dunia memang harus terus diupayakan. Jangan hanya
diam sambil menunggu rejeki menghampiri. Sesungguhnya rejeki itu tak akan
datang menghampiri kalau kita tak mengupayakannya. So….siapapun Anda, mari kita
terus mengupayakan hidup kita menjadi lebih baik dari hari kehari, apapun caranya,
yang penting halal, inshaa Allah akan terwujud.
5 Komentar
Iya aku setuju, bahwa kalau kita tekun dan ditambah doa, Insya Allah rezeki itu rajin menghampiri :)
BalasHapusBerkah ya mbak jadinya
BalasHapusSekarang jadi Ibu Guru. :)
BalasHapusNiat bagus insya Allah mendapat kemudahan ya, Mba.
Pembahasannya menarik nih, OL Shop.
BalasHapusDi share teknik pemasarannya juga dong mba,
mau belajar. hehe
emang kalo iseng tapi yang dijual itu barang yang dikagumi atau hobinya pasti semangat ga turun" :D
BalasHapusSilahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...