Hamil dan melahirkan menjadi moment terindah dalam hidupku.
Meski baru sekali kualami, dan peristiwa ini telah sembilan tahun berlalu,
rasanya menjadi ingatan yang tidak mungkin kulupa. Setiap kenangan yang
menyertainya, menjadi sebuah perjuangan yang begitu pelik dihidupku.
Mungkin bagi sebagian wanita yang telah menikah, hamil dan
melahirkan menjadi sebuah alur kehidupan yang biasa terjadi. Namun justru hal
ini menjadi luar biasa bagiku. Aku harus berjuang keras demi bisa hamil dan
melahirkan secara normal.
Sebelas tahun lalu aku mendampingi suami bertugas di Papua. Sebagaimana layaknya
pasangan suami istri, hal yang sangat didambakan adalah hadirnya seorang anak. Namun
rupanya Allah berkehendak lain. Aku harus berjuang selama dua tahun demi
hadirnya seorang anak. Dan selama itu pula, banyak sudah moment bersejarah yang
harus kulalui demi mencapai tujuanku.
Kadang aku sempat berpikir, Allah demikian tidak adilnya
padaku. Apalagi bila orang tua dan mertua menanyaiku, seolah batinku merasa
tersiksa. Impian untuk segera menjadi seorang ibu, rasanya semakin kabur. Yang ada
malah sikap gamang, akankah aku menjadi seorang ibu yang bisa melahirkan anakku
kelak?
Lantas akupun mencari
tahu bagaimana caranya agar cepat hamil. Berbagai upayapun kulakukan. Mulai dari
mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin E, mengkonsumsi obat penyubur
kandungan, datang ke tukang pijit,
konsultasi ke mbak penjual jamu sampai gonta-ganti dokter kandungan. Begitu berkonsultasi
pada dokter kandungan terakhir, yang diyakini banyak orang sebagai dokter ahli,
akupun makin kecewa. Pasalnya dokter ini memberikan hasil yang sama. Meski ia
memberikan obat yang sangat manjur, bahkan aku dan suami sempat menjalani tes
laboratorium, nyatanya aku tak kunjung hamil.
Pada sebuah titik, sang dokterpun juga pasrah. Obat penyubur
kandungan sudah diberikan, bahkan dengan alatpun (yang memasukkan sebuah alat
ke lubang vagina) juga sudah dilakukan, namun seolah anugrah itu tak kunjung
datang. Hanya satu yang bisa kulakukan saat itu, bermunajad kepada Allah,
sambil mewiridkan ayat-ayatNya. Ternyata, ketika terakhir kalinya dokter
menghendakiku untuk melakukan inseminasi, Allah berkehendak lain. Ikhtiarku
selama lima bulan ternyata diijabahNya. Tanpa kuduga akupun bisa hamil.
Namun bukan lantas kehamilanku baik-baik saja. Selama lima
bulan juga, aku harus mengalami morning
sickness dan mabuk berkepanjangan. Perutku tak bisa menerima makanan. Bahkan
aku hampir putus asa, seolah memasrahkan diri dalam tusukan jarum infus. Bersyukur
hal ini tak kulakukan demi mempertahankan janinku.
Meski demikian, aktifitasku sebagai istri tentara sangat
padat. Aku masih mondar-mandir mengikuti berbagai acara. Hingga di usia
sembilan bulan kehamilanku, aku masih sering naik turun truk. Saat itulah
tiba-tiba aku merasakan waktu persalinanku semakin dekat.
Walau dokter menyarankanku untuk operasi caesar, tetapi aku
bersikukuh melahirkan secara normal. Begitu
turun dari truk, kurasakan perutku makin mules seperti diaduk-aduk. Dan hanya
ditemani suami, akupun nekat ke rumah sakit. Minim pengalaman dan pengetahuan,
tanpa ditunggui sanak saudara, akhirnya akupun melahirkan di Papua. Suami yang
tadinya ingin merekam moment indah itu, ternyata mengurungkan niatnya demi
membantu persalinanku. Dan hanya tetangga yang bisa kumintai tolong untuk
mengurus bayi yang baru kulahirkan. Sejujurnya aku takut memegang tubuh mungil
yang baru saja keluar dari rahimku. Tak ada untaian kata terucap selain
mengucap syukur atas nikmatNya. Melahirkan di Papua menjadi moment terindah di
hidupku.
10 Komentar
Subhanallah. Wanita akan mencapai kesempurnaannya sebagai seorang wanita jika dia sudah menjadi seorang Ibu
BalasHapusWah.....perjuangan mb Yuni untuk mendapatkan buah hati memerlukan banyak kesabaran ya Mbak. Alhamdulillah jagoannya sehat dan gemuk pula ( saya lihat foto putranya waktu dibeliin PS3, he.....) sukses utk GA nya.
BalasHapussama, Mak. Setiap kali hamil dan melahirkan selalu jadi momen yang luar biasa bagi saya :)
BalasHapusselalu ada yang sepcial dari sebua kehamilan ya
BalasHapusSubhanallah, maha Kuasa Allah. Penantian lama berakhir bahagia :))
BalasHapusPerjuangan yang luarbiasa, nun jauh di sana setelah serangkaian ikhtiar yang menguras energi. Alhamdulillah berbuah manis
BalasHapusPenantian yang berbuah manis, Mak. :)
BalasHapusMenjaga asupan nutrisi saat mengandung dengan cara mengkonsumsiMakanan sehat ibu hamil menjadi faktor penting agar janin tetap baik dan proses melahirkan berjalan lancar
BalasHapusI feel you bun, aku juga nga nyangka akhirnya jadi ibu. Pas uda jadi ibu semua berfokus ke anak ku, gmn masa depan nya, sekolah nya, jodoh nya >,<
BalasHapusI am totally proud to have him at my side
Demi menjaga Nafsu Makan Anak alangkah baiknya mengkonsumsi makanan bergizi dan menyehatkan, agar Nafsu Makan Anak terjaga
BalasHapusSilahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...