Kado Terindah Di Usia 26

Berbicara kado terindah, rasanya sulit bagi saya mengingat apa kira-kira kado spesial yang pernah saya terima? Eit....bukan karena saya tipikal orang yang kurang romantis sehingga tak satupun menganggap kado-kado yang saya terima menjadi spesial dan selalu ingin mengenangnya. Justru kado-kado itu dulunya menjadi sesuatu yang sangat spesial, namun tidak untuk saat ini.

Mau tau kenapa? Yah...wajarlah saat muda, masanya ingin menjalin hubungan dengan seseorang, banyak yang memberi saya kenang-kenangan, entah itu kaos, celana, mukena, gamis dan lain sebagainya. Dulu hal itu memang terasa indah, bahkan membuat hati saya berbunga-bunga. Tapi saat ini satu persatu saya musnahkan, karena saya tidak ingin mengenang masa-masa  yang sempat membuat saya terluka. Menyimpan benda-benda itu, justru membuka kembali luka lama saya, hiks.

Inilah yang membuat saya sadar, bahwa jodoh, rezeki, maut dan segala liku-liku kehidupan telah digariskan oleh Allah. Kita hanya sebagai umatNya, yang harus siap menerima dan menjalankan garis kehidupan kita.

Dan ternyata, hanya ada satu kado spesial yang sampai saat ini masih lekat dalam ingatan saya. Hari yang indah itu melingkupi saya tepat di usia saya yang ke-26. Sudah lama memang, tapi inilah sebuah hidayah dariNya yang saya terima.

Sungguh saya tidak menyangka akan dijodohkan. Kala itu di hari Jumat. Seperti biasa saya tengah bekerja di sebuah perusahaan swasta yang terletak di Ngingas, Waru, Sidoarjo. Sebuah telpon di meja resepsionis berdering. Tak berapa lama sang operator memberi isyarat bahwa telpon itu untuk saya. Saya benar-benar terkejut, karena si penelpon itu adalah lelaki yang di hari Minggu bertandang ke rumah saya di Blitar. Yang membuat saya makin terkejut, dia langsung mengutarakan niatnya akan melamar saya di hari Sabtu.

Deg....semua rasa bercampur aduk. Bayangkan, hari Sabtu, berarti tinggal satu hari lagi. Saya tidak mempunyai persiapan apa-apa. Bagi perempuan tomboy macam saya, tentu jarang menyimpan gaun. Tapi saya bersyukur, seorang teman kantor meminjami saya satu stel gaun untuk acara pertunangan saya.

Esoknya saya makin tidak konsen pada pekerjaan. Menanti waktu itu tiba, rasanya seperti lama sekali. Begitu tiba saatnya saya pulang ke Blitar, ada saja kendalanya. Angkutan umum yang selalu penuh, hingga akhirnya saya numpang motor teman. Begitu sampai di terminal Purabaya, bus ke Malang pun juga penuh. Akhirnya saya mencari bus patas, karena lelaki itu menjemput saya di terminal Arjosari – Malang.

Yang bikin mata saya jelalatan, adalah saat mencari sosok yang menjemput saya begitu tiba di Malang. Sumpah dengan lelaki itu saya baru bertemu di hari Minggu lalu. Bahkan wajahnyapun saya tidak begitu hafal. Jujur waktu itu saya tidak mempunyai perasaan apapun terhadapnya, apalagi untuk menatapnya atau mengamati wajahnya, sungguh saya malu.

Namun tiba-tiba seorang lelaki menarik tangan saya, dan saya bersyukur, dialah wajah yang hari Minggu itu bertandang ke rumah. Ya...akhirnya saya mulai hafal hehehe. Dan kami melanjutkan perjalanan ke Blitar dengan sebuah bus kota.

Begitu sampai rumah, semua orang agaknya membuat saya benar-benar surprize. Saya tidak pernah diajak diskusi mengenai pertunangan itu, namun nyatanya semua orang rumah pada sibuk, menyiapkan segalanya, mulai dari penataan ruang, hidangan dan segalanya. Tapi entahlah, bukannya saya marah, tapi justru hal ini membuat saya cengar-cengir.

Dan saya bersyukur, acara yang membuat saya surprize itu benar-benar berjalan lancar. Lelaki itu datang bersama kedua orang tua dan kerabatnya, berikut barang bawaannya. Bahkan yang membuat saya seolah bermimpi ketika dia menyematkan sebuah cincin di jari manis saya, sambil berbisik, “nanti cincin saya ganti emas Papua ya, untuk sementara pakai ini dulu.”

Hmm...bener-bener saya bagai di awan waktu itu. Tak henti-hentinya syukur itu saya ucapkan atas anugerahNya. Ternyata jodoh itu memang telah diatur oleh Allah. Kita tidak perlu sakit hati bila berkali-kali gagal cinta. Jika kita terus berikhtiar, insyaallah pasti ada jalan untuk menemukan kembali jodoh kita, termasuk perjodohan yang saya alami.

credit
Dan memang benar, sesuai janji lelaki itu, beberapa bulan kemudian ada sebuah paket yang mendarat manis di rumah saya. Dari bentuk paketnya yang besar dan ringan, saya sudah menduga jika isinya adalah makanan. Ternyata benar, begitu kardus itu saya buka isinya adalah “kue akusa” khas Papua.  Dan betapa terkejutnya saya ketika disela-sela kue itu ada kotak kecil yang berisi cincin kawin khas Papua. Subhanallah...begitu besar cinta lelaki itu pada saya. Dia nekat mengirimkan cincin melalui paket pengiriman demi memenuhi janjinya tepat sehari menjelang tahun baru 2003.

kue sagu yang dibungkus kardus
Sayang cincin itu sudah saya jual saat ini. Bukan karena tidak suka dengan modelnya. Namun karena kebutuhan yang mendesak. Justru yang membuat saya trenyuh adalah kata-kata lelaki itu. Dia kini sudah sah menjadi suami saya. Bahkan menjadi ayah dari anak saya. Namun cinta dan sayangnya tak pernah pupus dimakan waktu. Sewaktu cincin itu terpaksa saya jual, dia hanya bilang, “sudah ikhlaskan saja, Allah sudah mengatur rezeki umatNya, mungkin cincin itu tidak berjodoh dengan kita saat ini, mudah-mudahan di lain waktu kita dapat membelinya lagi, jangan lupa berdoa sambil ikhtiar ya.....”


Sampai detik ini saya terus berdoa, semoga suatu saat nanti, saya bisa kembali membeli sepasang cincin kawin sebagai pengganti cincin yang terjual.....amin.

Posting Komentar

9 Komentar

  1. Waah.. Paketnya romantis bangeeet :)
    Btw, udah banyak yang posting kado terindah, mudah-mudahan bisa ikutan juga :)

    BalasHapus
  2. Kado istimewa karena ada sentuhan cinta
    Seoga berjaya dalam GA
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
  3. Mak romantis dan benar2 surprise cincin dimasukkan dalam bingkisan kue, semoga tetap menjadi keluarga samara ya mak, btw sekarang tinggal di Bali ya ? thn 80-an saya sering bolak-balik Bali seorang diri pakai bis malam, Untuk liburan sekalian ngunjungi kakak yg tinggal dsn tp sekarang sudah tdk berani lagi pergi seorang diri, jamannya sudah beda, he........salam bwt keluarga

    BalasHapus
  4. Subahanllah mak, romantis banget ya cincinnya ditaruh di tengah2 kue. Iya betul mak, mungkin nanti akan diganti dengan yg jauh lebih baik :)

    BalasHapus
  5. seneng euy kalo baca cerita tentang suami2 romantis begini..suamiku lempeng.com mbak :(
    semangat ya, semoga berjaya GA nya :)

    BalasHapus
  6. Hadiah yang manis dan romantis ya mbak... semoga sukses GA-nya..

    BalasHapus
  7. So sweet pisan mak...semoga hepi dan langgeng selalu aamiin

    BalasHapus
  8. Hai Mak..

    Makasih banget yaa sudah ikutan Giveaway Kado Terindah. Semoga menang! :D

    Salam,
    Pungky

    BalasHapus
  9. Kisahnya romantis banget mak... jadi percaya kalau jodoh datangnya tak bisa ditebak bahkan mak yg belum hafal dengan muka orang tersebut bisa menjadi jodohnya hehe semoga langgeng ya mak :D

    BalasHapus

Silahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...