Awalnya saya tidak tahu apa yang dinamakan scabies. Namun setelah
memelihara seekor kucing yang hanya dalam hitungan bulan, akhirnya saya
mengenal istilah ini. Scabies adalah semacam penyakit yang menyerang pada
binatang, seperti kucing, yang disebarkan oleh tungau (atau semacam kutu yang
hidup di bulu kucing).
Jadi ceritanya begini. Beberapa bulan lalu, saya mempunyai
seekor kucing persia betina. Ia sangat cantik, bulunya lebat dan terlihat
sehat. Karena minimnya pengetahuan saya dalam memelihara binatang, akhirnya si
kucing saya perlakukan seperti layaknya hewan biasa. Dia saya belikan kandang. Saya
beri makanan dan minuman khusus untuk kucing persia. Dan ketika malam hari, ia
saya tempatkan di dapur belakang.
Setiap hari, saya dan Fawaz bercengkerama dengan kucing itu.
Tak ada tanda-tanda yang melihatkan bahwa kucing itu tengah sakit. Suatu ketika,
Fawaz menggendongnya. Karena merasa capek, maka kucing itu dilepasnya. Ternyata,
si kucing menolaknya. Ia mencakar tangan Fawaz. Ada sedikit darah keluar di
bekas cakaran kucing itu. Pikir saya hal yang biasa, cukup diberi betadin pasti
cepat kering lukanya.
Sementara di betis saya juga terdapat luka kecil memerah
menyerupai bulatan. Suami saya bilang, mungkin itu bekas gigitan nyamuk. Saya pun
mengabaikannya. Anehnya, luka itu makin lama makin melebar dan terasa sangat
gatal di waktu tertentu. Saya tak pernah
curiga bahwa luka di betis saya akibat tertular scabies pada kucing.
Hanya tiga minggu saya bercengkerama dengan kucing itu,
karena waktu libur telah usai, maka saya dan Fawaz harus kembali ke Denpasar. Sementara
si kucing saya titipkan pada adik saya di rumah. Baru beberapa hari saya
tinggal, adik saya melihat keanehan pada kucing itu. Ia sering menggaruk-garuk
badannya. Hidungnya jadi hitam seperti terkena jamur dan bulu di sekitar
telinga mulai rontok.
Khawatir terjadi sesuatu pada kucing itu, maka adik saya
membawanya ke dokter hewan.
Ternyata kucing saya terkena scabies akut. Ia harus di
suntik scabies untuk menyembuhkan penyakitnya. Karena sudah akut, maka butuh
proses lama untuk bisa pulih kembali seperti semula. Sayapun browsieng internet
mencari tahu apa sebenarnya scabies itu, bagaimana penularannya, bagaimana
pencegahannya, serta bagaimana pula cara penyembuhannya.
sumber: |
Dari hasil browsieng internet, saya mendapat gambaran
tentang scabies yang menyerang pada kucing. Ia merupakan virus yang dibawa oleh
tungau (sejenis kutu), yang penyebarannya karena tertular oleh binatang lain
yang terjangkiti scabies atau bisa juga karena faktor kebersihan tempat tinggal
binatang.
Pada kasus yang menimpa kucing saya, ternyata ia sudah satu
bulan mengidap scabies. Itu artinya sebelum saya beli kucing itu dari
penjualnya, ia sudah terserang scabies. Ini artinya bahwa scabies yang
menyerang kucing ini karena tertular oleh kucing lain yang juga terkena
scabies.
Scabies yang menyerang pada kucing bisa mengakibatkan kucing
mati, bila tidak segera ditangani secara serius. Karena tungau-tungau yang
hidup di tubuh kucing akan terus berkembang biak dan menggerogoti tubuhnya. Ada
beberapa cara untuk menyembuhkan scabies pada kucing, diantaranya:
- Tempat tidur kucing harus mempunyai pencahayaan yang bagus, tidak boleh gelap atau lembab, karena hal ini menyebabkan tungau betah hinggap di tubuh kucing.
- Meski bukan keharusan, sediakan ruangan yang bersih, berlantai keramik, ber-AC, agar kucing terhindar dari scabies.
- Bersihkan kandang kucing dan alas tidurnya sesering mungkin.
- Untuk mengurangi tungau yang bersarang di tubuh kucing, mandikan kucing sesering mungkin dengan air cuka atau berikan shampo yang mengandung sulfur. Atau bila khawatir terjadi hal buruk pada kucing, bawalah ke pet shop. Di pet shop ada jasa memandikan kucing (grooming) anti scabiesa.
- Penanganan scabies yang paling manjur adalah suntik scabies, tentunya dengan tujuan untuk mematikan tungau-tungau yang bersarang di tubuh kucing.
Lalu apakah bisa scabies pada kucing menular tubuh manusia?
BISA..... ini pengalaman saya dan Fawaz. Jadi scabies itu bisa menyerang tubuh
manusia bilamana daya tahan tubuhnya lemah. Tanda-tanda scabies yang menyerang
pada tubuh manusia adalah:
- Adanya bintik merah yang lama kelamaan melebar. Bentuknya menyerupai kawah.
- Rasa gatal berkepanjangan, bahkan gatal itu makin menjadi saat sore hari atau malam hari.
- Bila tangan kita terlanjur menggaruknya, tanpa sengaja memegang bagian tubuh lain, bisa jadi virus scabies akan menyebar ke tempat lain.
- Luka berlangsung sangat lama (tidak seperti gigitan nyamuk yang mudah sembuh)
Bila tubuh manusia sudah terjangkiti virus scabies, maka
obatnya adalah salep scabicid atau scabimid. Inipun juga membutuhkan waktu lama
untuk sembuh. Seperti bintik merah di betis saya yang makin melebar, atau luka
bekas cakaran kucing di tangan Fawaz yang akhirnya jadi melebar, ternyata
disebabkan oleh scabies pada kucing. Dan dalam jangka kurang lebih dua bulan,
betis saya dan tangan Fawaz bisa terbebas dari rasa gatal. Wow....cukup lama
bukan?
sumber: |
Tentang kucing saya, dengan ikhlas saya berikan kepada
dokter hewan agar dirawat. Terus terang saat dokter itu menyerahkan rincian
biaya rawat inap kucing, saya tidak mampu membayarnya. Biaya rawat inap perhari
tiga puluh ribu, belum termasuk biaya suntik scabies, vaksin dan makannya. Karena
tingkat scabiesnya sudah akut, minimal kucing itu harus rawat inap selama 2
minggu. Namun bisa lebih dari itu, tergantung kondisi kucing dan seberapa cepat
tubuhnya menyerap obat yang diberikan dokter. Sudah bisa dibayangkan, saya
harus menyiapkan dana sekian juta untuk penyembuhan scabiesnya. Daripada saya
harus keluar uang banyak, maka saya ikhlas menyerahkan kucing itu kepada
dokter. Bahkan, sang dokter pun dengan senang hati menerimanya. Daripada kucing
itu dibuang atau mati sia-sia, lebih baik dia minta dan diupayakan
kesembuhannya.
Jadi...bagi sobat yang ingin memelihara kucing persia,
anggora atau sejenisnya, telitilah dahulu sebelum membeli. Setidaknya tanyakan
dulu riwayatnya atau periksakan lebih dahulu ke dokter hewan, apakah kucing
tersebut benar-benar sehat? Kata tetangga
saya, “enakan memelihara kucing biasa, kita hanya menyiapkan makannya tidak
perlu susah payah memikirkan tempat tidurnya, ia sudah bisa tidur dimana saja.”
Dan ini penting juga bagi sobat yang sudah mempunyai
beberapa ekor kucing persia, vaksin itu harus teratur ya. Jangan lupa periksa
juga apakah hewan peliharaan sobat ada yang terkena penyakit, seperti scabies? Bila
ada segera pisahkan antara hewan yang sakit dengan hewan yang sehat, agar yang
sehat tidak ikut tertular penyakit.
Meski mempunyai binatang peliharaan di rumah termasuk
ibadah, tapi saya masih takut untuk kembali memeliharanya. Beberapa kali
memelihara binatang, ujung-ujungnya mati.....mending melihat kepunyaan teman
aja kali ya hehehe........
Sumber: pengalaman pribadi dan dari berbagai sumber
8 Komentar
di rumah enggak ada peliharaan sih, tapi lumayan infonya klo nanti mau beli peliharaan :)
BalasHapusSebelum memutuskan memelihara binatang kita harus memeriksa apakah binatang yang akan kita pelihara benar2 sehat
HapusCantik n gemes klo lihat kucing gini mbak...tp perawatannya mahal amat... Anakku dah pernah minta juga mb, tp mending tak suruh beli ikan aja mb...taruh di kolam. Makan paling pelet aja...murah...bisa buat lauk juga klo dah besar n beranak-pinak...
BalasHapusIya mbak memelihara kucing persia itu gampang2 susah
HapusMenular ke manusia juga, yaa. Musti jaga kesehatan kucing ya, Mbak.
BalasHapusKita punya kucing juga yang ntah rasnya apa, yang jelas kucingya cakep :) baca tulisan ini aku jadi tahu ttg scabies. Makasih tulisannya ya :)
BalasHapusIya, memang mudah memelihara kucing kampung,. Tdk gampang sakit, dan lebih murah perawatannya
BalasHapusThanks..infonya berguna ☺
BalasHapusSilahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...