Lebaran tahun ini begitu menyenangkan. Selain bertepatan
dengan libur sekolah, juga menjadi ajang kumpul keluarga. Sejak tinggal di
Bali, saya selalu menyempatkan diri untuk mudik ke Blitar menjelang lebaran.
Bersyukur saya dan suami sama-sama asli Blitar. Jadi saat mudik ke kampung
halaman bisa sekaligus mengunjungi orang tua dan mertua.
Namun ada yang berbeda dengan acara mudik tahun ini. Kalau
mudik sebelumnya kami selalu nekat pulang ke Blitar dengan mengendarai motor,
saat ini kami memutuskan membawa kendaraan roda empat. Sudah kebayangkan
bagaimana jauhnya jarak dari Bali ke Blitar, tetapi masih bisa kami tempuh
dengan kendaraan roda dua?
Yah...barangkali perjalanan dari Bali ke Blitar dengan
kendaraan roda dua menjadi kenangan kami yang terindah. Banyak suka duka yang
pernah kami alami. Kemalaman di jalan, kehujanan bahkan kelaparan menjadi
kendala selama di perjalanan. Apalagi kami membawa serta anak, otomatis orang
tualah yang sering was-was dan bolak-balik menelpon kami.
Tahun ini kami memang sudah merencanakan untuk
mengkhitankan Fawaz di Blitar. Selain sudah kelas 5 SD, libur sekolah menjadi
kesempatan untuk melangsungkan acara ini. Maklum di Bali tidak ada perpanjangan
libur lebaran. Jadi kami memutuskan untuk mengkhitankan Fawaz di bulan Ramadhan.
Berhubung suami masih sibuk dengan urusan kantor,
akhirnya saya memberanikan diri untuk mengkhitankan Fawaz di Blitar. Banyak
saudara di Blitar, ada ibu, ibu dan bapak mertua, adik dan keluarga besar. Saya
yakin pasti mampu melaksanakan acara tersebut tanpa suami.
Dan tanpa ditemani suami akhirnya saya kembali melakukan
perjalanan mudik dari Bali ke Blitar. Bersyukur ada adik yang lihai membawa
mobil. Kurang lebih 15 jam perjalanan yang kami tempuh. Jam 7 pagi berangkat
dari Bali, jam 21.30 kami sampai di Blitar. Betapa perjalanan ini teramat
panjang dan jauh, sudah pasti sangat membosankan. Apalagi ada Fawaz didalamnya,
yang lebih sering merengek daripada diam.
Lalu apakah perjalanan kami mulus tanpa kendala? Sudah
pasti selalu ada kendala di setiap perjalanan. Apalagi saya tidak tahu arah
menuju Jawa. Terlebih adik saya, dia datang ke Bali hanya ingin berlibur. Meski
kami membawa serta GPS, ternyata sinyal yang dipancarkan tidak begitu bagus.
Sesekali kami salah arah, hingga harus putar balik mencari jalan yang benar.
Demikian juga dengan Fawaz, selain persediaan makanan
yang cukup di mobil, ia juga butuh hiburan. Sudah tahu kan anak-anak jaman
sekarang maniak gadget? Sekali pegang gadget dan memainkan aplikasinya, pasti
dunia serasa jadi miliknya.
Yah...barangkali saya termasuk orang yang beruntung.
Jarang membeli gadget dengan bugdet tinggi. Seringnya dikasih teman suami yang
berbaik hati membawakan oleh-oleh gadget. So sweet...baik banget ya teman suami
saya hehehe....
E..tapi bukan gadget yang jadi masalah, namun datanya. Hp
yang bagus dengan harga mahal sekalipun, bila tidak didukung dengan koneksi
data yang bagus, percuma kali ya pegang hp. Disinilah akhirnya saya memutuskan
mencari modem yang bisa internet cepat, dengan jangkauan luas dan irit data.
Tahu sendirilah ya, saya ini orangnya suka browsing
internet. Meski ibu rumah tangga, tak ada salahnya kan mencari tambahan
penghasilan. Yah...itung-itung buat tambahan beli bumbu dapur. Namun seringnya
saya kecewa dengan data seluler yang saya miliki. Kadang cepat habis, kadang
lemot dan kadang juga harus berganti operator saat mudik ke kampung halaman.
Berkat gabung dengan #SmartfrenCommunity saya jadi tahu
tentang smartfren. Meski tidak menggunakan hp smartfren, saya memakai modem Mifi
Andromax M2Y untuk keperluan internet. Cukup dengan satu alat ini, maka saya
dan Fawaz bisa menikmati layanan internet bersamaan, hanya dengan satu paket
internet, selama di perjalanan. Saya
bisa membuka layanan Google Map sebagai penunjuk arah, sementara Fawaz bisa
melihat film Kungfu Panda yang ia sukai di youtube.
Dan memang modem ini jangkauannya luas dengan 4G LTE
Advance Technology, memiliki koneksi mobile-internet lebih cepat, serta lebih
stabil di Indonesia. Bahkan fungsi internet hotspotnya mendukung sampai dengan
32 koneksi pengguna dalam waktu bersamaan. Sungguh efektif dan efisien bukan?
Serunya lagi, smartfren kini menawarkan “Paket Kuota
Super Besar” yang bisa memberikan kepuasan untuk streaming, browsing, catting
dan berbagai aktifitas internet lainnya. Apa saja sih keuntungan “Paket Kuota
Super Besar” ini:
- Kuota 30 GB, super besar, cocok untuk aktifitas internet apapun.
- Extra Kuota 5 GB, untuk pembelian paket pertama.
- Tanpa pembatasan waktu – kuota berlaku 24 jam.
- High Speed 4G LTE, tanpa pembatasan kecepatan.
- 90 hari, masa berlaku lebih panjang, internetan tanpa khawatir.
Oh iya ada PROMO lho!!! Dengan membeli paket 30 GB seharga 300 ribu, bisa bawa pulang Mifi Andromax.....Seru kan? Siapa yang tidak tergiur coba. Apalagi emak-emak seperti saya yang sering melancarkan jurus ngirit, promo heboh seperti inilah yang dicari hehehe.
Dan jangan sampai kelewat, promo ini berlangsung dari tanggal 29 Juni sampai 30 Desember 2016. Buruan ya.......
Ternyata bukan hanya Fawaz saja yang ingin di khitan. Saat sampai di Blitar, dua orang keponakan sudah dikhitan duluan. Jadilah kami sama-sama mengadakan hajatan, meski acaranya sangat sederhana. Maklum bulan Ramadhan, yang penting niat mengkhitankan Fawaz ikhlas sehingga bernilai ibadah.
Ternyata bukan hanya Fawaz saja yang ingin di khitan. Saat sampai di Blitar, dua orang keponakan sudah dikhitan duluan. Jadilah kami sama-sama mengadakan hajatan, meski acaranya sangat sederhana. Maklum bulan Ramadhan, yang penting niat mengkhitankan Fawaz ikhlas sehingga bernilai ibadah.
Namun sungguh diluar rencana saya. Disaat sibuk mengurus
Fawaz yang sudah dikhitan, ternyata bapak mertua jatuh dari atap saat membenahi
plafon rumah yang mulai lapuk. Tangan kanannya patah dan harus dioperasi,
Bersyukur, Allah Maha Baik, hanya hitungan minggu kondisi bapak mertua dan
Fawaz sama-sama membaik.
Tibalah saatnya lebaran, saat dimana kami kumpul bersama
untuk bersilaturahmi. Tak banyak acara di rumah ibu saya. Kami melaksanakan
sholat Ied bersama di alun-alun kota Blitar, setelahnya kami sungkem dengan ibu
seraya memohon maaf atas kesalahan. Dari rumah ibu, acara sungkem kami
lanjutkan ke rumah mertua.
Bersyukur ketika malam takbir suami sudah sampai di
Blitar. Bahkan kedua kakak ipar beserta keluarganya juga kumpul bersama di
Blitar. Jadilah rumah mertua ramai dengan anak, menantu dan cucu. Dan sudah
menjadi tradisi di keluarga suami, bahwa acara kumpul keluarga saat lebaran
tidak boleh menghilangkan tradisi sungkem kepada orang tua. Dimana kedua orang
tua duduk di kursi, sementara anak, menantu dan cucu berjalan jongkok untuk
melaksanakan acara sungkem, dimulai dari anak tertua.
Pemandangan haru saat acara sungkem menjadi kenangan yang
tak terlupakan. Kami tenggelam dalam isak tangis, teringat semua dosa dan
kesalahan kami. Semua menunjukkan muka sembab, termasuk anak-anak. Inilah
tradisi leluhur yang harus dilestarikan saat lebaran tiba.
Bukan hanya itu. Saat kumpul dengan keluarga di Blitar,
selain sebagai ajang mempererat silaturahmi, juga untuk merefresh memori kecil
dulu. Kakak ipar yang sudah lama tinggal di Medan lalu mengajak kami untuk
jalan-jalan keliling Blitar sembari mengunjungi kerabat dan saudara.
Ternyata, Blitar sarat dengan kenangan indah dan
tempat-tempat wisata yang mengesankan. Bukan main senangnya Fawaz bersama
keempat saudaranya saat diajak naik delman, atau naik otoped di alun-alun
Blitar atau sekedar keliling di perpustakaan Bung Karno serta mengunjungi
Istana Gebang, Kediaman Bung Karno.
Yang membuat mereka tidak mau beranjak, saat kami singgah
di Jalan Melati, tempat mangkalnya penjual es “jadul”. Tahu es jadul kan?
Barangkali ini hanya simbol saja, karena jaman saya masih kecil sampai sekarang
pun, es ini masih tetap eksis. Dulu saya menyebutnya “es drop”. Sekarang ada
yang menyebut “es jadul” ada pula “es tempoe doeloe”.
Dua hari sebelum lebaran saya sempat membelikan Fawaz di
toko roti “orion” seharga Rp. 3.500,- sebungkus. Ternyata saat lebaran harga
naik jadi Rp. 5.000,- Ditawarpun tidak dikasih. Akhirnya, demi menyenangkan
anak-anak, kakak ipar membelikan sekotak es jadul khusus untuk anak-anak.
Wah...bukan main girang mereka.
Saya bersyukur, lebaran ini kembali mempertemukan saya
dengan keluarga besar suami di Blitar. Melihat Fawaz yang akur dengan para
saudaranya, membuat saya tersenyum lebar. Bahkan Fawaz mau berbagi kebahagiaan
bersama mereka, dengan mengajak serta melihat youtube di hp masing-masing cukup
menggunakan satu modem Mifi Andromax M2Y.
Dilain waktu, kebersamaan anak-anak dimanfaatkan untuk
memasak bersama di dapur. Yah..namanya anak-anak tentu akan bahagia bila
masakan sendiri dimakan ramai-ramai, bagaimanapun rasanya.......
Bahkan, demi mengajak serta mereka untuk mengenang masa
lalu orang tuanya yang dulunya serba susah, kamipun mengajaknya napak tilas
mengunjungi rumah peninggalan orang tua dari bapak mertua (kakek-nenek) di
Panggungrejo. Sebuah desa yang terletak di pegunungan, dengan jalan terjal,
penuh bebatuan. Aspal yang kurang merata, sesekali harus melewati hutan
belantara. Itupun kami tempuh dengan motor. Panas yang terik, debu yang
beterbangan ditambah terpaan angin yang berhembus kencang, tentunya melengkapi
perjalanan kami. Namun kami tetap bahagia, karena disitulah dulunya kami
berasal.
Alhamdulillah lebaran ini begitu mengesankan. Meski
banyak kisah terjadi, namun dapat kami
lalui dengan suka cita. Tentunya berkat Modem Mifi Andromax M2Y dengan promo
#4GinAja – nya yang memudahkan kami berkomunikasi dan berkirim khabar.
21 Komentar
apalagi buat fawaz ya, pasti mengesankan sekali :) ternyata fawaz dan anak saya, farras sama2 kelas 5 :)
BalasHapusiya mbak fawaz sangat berkesan dengan perjalanan ini karena bisa bertemu dengan saudara-saudaranya.....waah berarti seumuran farras ya.....
HapusLebran memang membawa sejuta cerita,,,,
BalasHapusbetul banget....sisa-sisa lebaran adalah ceritanya yang selalu ingin dikenang.....
HapusBerangkat jam 7 pagi. Sampai Blitar jam 21.30. Cepet ya mbak... mungkin krn blm lebaran jd gak macet ya.... lah sy dr purworejo jam 6.30 pagi. Sampai jakarta jam 2 pagi. Tp ketika itu pas lebaran kedua sih...
BalasHapusiya mbak kami berangkat sebelum lebaran jadi melenggang di jalanan hehehe....
HapusLebaran untuk para pemudik emang selalu punya cerita seru ya mba��
BalasHapusIya mba cerita lebaran memang seru
Hapuswaah cerita lebaran yg luar biasa ya mba....
BalasHapusCerita lebaran yang jadi kenangan mba...
HapusWah seru sekali pengalaman waktu lebarannya kalau saya juga tidak kalah serunya mbak walaupun tidak seseru pengalaman mbak.
BalasHapusIya seru mas hehehe
HapusWuaa penuh cerita banget ya mba lebarannya. Dan endingnya selalu penuh kesan. Kumpul keluarga di hari lebaran pastilah momen yang sangat tak terlupa ya...
BalasHapusIya mba acara kumpul keluarga di hari lebaran menjadi moment yang sangat berkesan....
Hapusdulu dan sekarang tentunya udah beda ya.. kadang kebiasaan di masa lalu itu bisa jadi kenangan yg seru :)
BalasHapuskunjungi balik ya
media2give(.)com
Ya betul masa lalu adalah kenangan....
HapusLumayan jauh yaaa bali blitar 15 jam, kayak jakarta sby gitu
BalasHapusIya jauh sampe pegel rasa badan
HapusLebarannya seru bnget. :D
BalasHapusJadi kenangan mbak
HapusJadi kenangan mbak
HapusSilahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...