Sendi Winduvitri, sebuah nama yang cantik untuk seorang muslimah. Memang, sosok dengan balutan gamis syar'i ini nampak cantik dan anggun. Sayang, perjalanan hidupnya tak secantik parasnya. Bertempat di The Night Market Cafe, Gg. Marlboro V No. 11, Pemecutan Kelod - Denpasar, berlangsung sebuah acara yang menguras airmata seluruh undangan. Tepat di moment bersejarah, saat bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan tanggal 10 Nopember 2018, saat itulah berlansung acara peluncuran buku solo ke-2 Sendy Winduvitri yang bertajuk #NamakuSendy "Pahlawan Untuk Jiwa".
Peluncuran Buku #NamakuSendy |
Sekilas tak ada yang berbeda dengan sosok Sendy. Ia layaknya seperti wanita muslimah lainnya. Namun siapa sangka, ternyata Sendy adalah pengidap bipolar. Ia mengalami masa kecil yang buruk, kurang mendapat perhatian dari orang tua, dikucilkan, dihina, dicaci, bahkan dijauhi. Parahnya, Sendy dianggap sakit jiwa, hingga ia pun mengalami perlakuan yang amat menyakitkan. Pernah masuk penjara karena difitnah. Bahkan masalah demi masalah yang menimpanya sempat membuatnya depresi dan putus asa. Nyaris berulangkali bunuh diri karena kenekatannya.
sumber: FB Sendy Hadiat |
Hmm....membaca kisah Sendy dalam buku pertamanya yang berjudul "Menemukan-Mu dan Menemukannya" benar-benar membangkitkan emosional kita. Sayapun ikut geram, mengapa anak sekecil Sendy kala itu harus mengalami masa lalu yang menyedihkan. Orang tua yang terlalu sibuk dengan urusan masing-masing, yang menganggap anak pasti bisa hidup mandiri tanpa pendampingannya. Tapi, tanpa disangka diluar sepengetahuan mereka, Sendy mengalami berbagai hal buruk, mengetahui sesuatu yang belum saatnya untuk diketahui. Apalagi orang tuanya yang menganggap suara anak kecil tak perlu diperhatikan. Inilah yang membuat Sendy merasa benar-benar sendiri.
Sendy bersama mas Handoko (suami tercinta), Ibunda tercinta dan Bunda Agus Binti (Psikolog yg setia mendampingi Sendy): dokpri |
Ada dua fase Bipolar Disorder :
Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrem berupa mania dan depresi, karena itu istilah medis sebelumnya disebut dengan manic depressive.
- Fase Bead Fase, dalam fase ini mood akan meningkat secara signifikan, sehingga orang yang berada dalam fase ini akan terlihat sangat bergembira dan bersemangat. Ciri-ciri lain adalah: sangat energik, tidak merasa lelah meski kurang tidur atau kurang makan, berbicara dengan intonasi cepat, memiliki banyak ide dan rencana yang rumit. Disisi lain orang tersebut juga memiliki ego yang tinggi, yang mengakibatkan sering marah-marah, merasa dirinya penting, sembrono yang berakibat membahayakan dirinya sendiri.
- Fase Depresi, ditandai menurunnya mood signifikan sehingga orang yang berada dalam fase ini akan merasa sedih, sulit tidur, pesimis, nafsu makan menurun, merasa tak berharga, kurang percaya diri, merasa bersalah bahkan menumbuhkan keputusasaan. Gejala ini bila dibiarkan makin parah, kemungkinan akan membuat penderitanya nekat hingga bunuh diri. Ciri-ciri lain adalah: sulit berkonsentrasi, daya ingat menurun yang berakibat prestasi dan produktivitasnya juga menurun, bahkan tidak dapat menikmati apapun.
Bersyukur, ditengah pergulatan batinnya melawan penyakit Bipolar, Sendy bisa bangkit dari keterpurukannya. Seperti yang dipaparkan oleh Ibu Agus Binti Khoiriyah Kh. Psi. Cht. Cl. M.NLP, Psikolog, Denpasar, yang juga sebagai owner Madania Homeshooling & Therapy; Sendy-pun bisa kembali menata hatinya menjadi lebih baik. Inilah yang menginspirasi kita semua untuk bangkit menjadi pribadi yang makin baik.
Sendy bersama komunitasnya (sumber: FB Sendy Hadiat) |
Sendy bersama sahabatnya yang sangat mendukung dan mencintainya |
Sebuah kesempatan emas bisa menghadiri launching buku dan mengenal sosok Sendy yang inspiratif |
Kita ini hanyalah makhluk ciptaanNya, yang tak mempunyai daya dan kekuatan tanpa ijinNya. Lalu, haruskah kita menyombongkan diri, mengagungkan apa yang kita miliki? Sesungguhnya apa yang kita miliki tidak kekal di dunia ini. Kita ini tidak ada apa-apanya di hadapan Sang Pencipta. Yang harus kita lakukan hanyalah memohon agar kita senantiasa ditunjukkan jalan yang lurus, dijauhkan dari perbuatan-perbuatan tercela. Kita harus senantiasa bermuhasabah agar menjadi pribadi yang makin baik dimata Allah dan orang-orang terdekat kita.
Hmm....Sendy adalah sosok pahlawan di kehidupan kita. Kisahnya mampu membuat kita introspeksi diri. Disaat kita terpuruk, menghadapi segudang permasalahan, hanya kepada Allah-lah tempat kita berkeluh kesah. Namun demikian, apapun kehidupan yang kita jalani, suka atau tidak, sedih atau bahagia, kitapun harus menerimanya dengan lapang.
sumber: FB Sendy Hadiat |
Satu hal yang harus kita ingat, bahwa keluarga adalah segala-galanya. Dukungan dari keluarga, kasih sayang yang diberikan, membuat kita mampu terlepas dari beban masalah yang bertubi-tubi. Inilah yang dilakukan Sendy. Hikmah dari ujian yang dihadapinya, membuatnya saling support. Bersama suami tercinta dan kelima buah hatinya, Sendy saling berpegangan, saling menguatkan, dan percaya hanya Allah-lah tempatnya meminta pertolongan.
Sebuah quote yang membuat saya makin takjub dengan sosok Sendy adalah:
Baik buruk episode kehidupanku adalah ketetapan dan ketentuan dari Allah. Allah mengizinkan semuanya untukku karena Allah Maha Mengetahui bahwa aku mampu, aku lebih suka lagi menyebutnya ini pilihan dalam hidupku. Aku harus siap dengan resiko, konsekuensinya. Dan kembali pada Allah karena Dia yang mengizinkan-Nya. Tak ada yang sia-sia dalam hidup ini.....
Dalam hijrahnya, Sendi juga mampu bersosialisasi dengan baik. Tergabung dengan komunitas BCI (Bipolar Center Indonesia), Sendy berniat membagikan kisahnya kepada semua orang, khususnya kepada penyandang Bipolar. Ia menguatkan semangat survivor Bipolar, bahwa pengidap Bipolar itu tidak boleh dikucilkan, tetapi harus didekati, digandeng, bahkan saling menyemangati bahwa Bipolar itu bisa disembuhkan.
Bersama Perwakilan BCI Jakarta, BCI Bandung, BCI Yogyakarta dan BCI Semarang (dokpri) |
Bersama komunitas emak-emak yang sangat peduli dengan kondisi Sendy, ia mengajaknya bekerjasama mendirikan bisnis Dapur Rumahan, yang menciptakan makanan atau camilan sehat dan halal. Bisnis inipun mendapat sambutan positif di kalangan masyarakat Bali khususnya, dan seluruh masyarakat Indonesia.
dokpri |
Gerabu (Gerakan Nasi Bungkus)
Sumber: FB Sendy Hadiat
sumber: FB Wiwid Vidiannarti
Nantikan review buku solo ke-2 Sendy Winduvitri yang makin menguras airmata dan emosi. Semoga kisah perjalanan hijrah Sendy mampu menginspirasi kita semua, bahwa tak ada yang kekal di dunia ini. Dan hanya kepada Allah-lah tempat kita berkeluh kesah, kelak beban masalah yang bertubi-tubi akan mendapatkan pertolongan dari-Nya. Aamiin Allahumma Aamiin.
10 Komentar
Saya sering dengar istilah bipolar ini, tp belum paham betul bagaimana ciri-cirinya seseorang bs dikatakan mengidap bipolar.
BalasHapusBipolar ini bisa mania atau depresi mbak. Kadang mood nya bagus kadang pula buruk. Ada yang bilang sakit jiwa. Orang di fase ini sering nekat. Ia merasa dikucilkan bahkan dijauhi... dan obatnya selain ke psikiater bisa juga melawan penyakit dengan cara mendekatkan diri kepada Allah dan berbuat sesuatu...intinya jangan diam tp harus berbuat sesuatu yg positif....
BalasHapusBipolar sudah pernah dengar..dulu katanya ada artis yg mengidap penyakit ini juga ya. Tp Tp a blm tau banyak ttg ini.
BalasHapusMbak, bukunya ada di Gramedia?
Bukunya masih proses mbak....bisa kontak lgsg seperti CP diatas mbak
Hapuswah pengalaman hidup yang bikin dirinya kuat ya
BalasHapusIya mba betul sekali
HapusBener-bener menguras emosi ya Mba..
BalasHapusKuterharu banget di acara kemarin itu. S
Iya mbak...begitu tegarnya mbak Sendy
Hapussubhanallah :)
BalasHapusSaya kenal langsung dgn Sendi. Dia tidak seperti apa yg dia tulis.
BalasHapusSilahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...