Jaman
digital telah membawa banyak perubahan, termasuk urusan pembayaran. Jadi jangan
heran bila melihat seorang ibu yang tengah berbelanja di supermarket hanya
membawa sebuah dompet yang dipenuhi berbagai macam kartu.
Kalau
dibandingkan dengan jaman dahulu, perubahan kebiasaan masyarakat ini membuat
semua aktivitas menjadi mudah. Mau bayar berbagai tagihan atau membeli
kebutuhan, cukup bayar online. Ingin menikmati menu makanan, tak perlu datang
ke sebuah resto. Cukup memesan secara online dan bayarnya menggunakan digital payment. Tentu hal ini lebih
praktis dibanding membayar menggunakan uang cash.
Jadi
mengenang jaman masih kuliah, dimana Ibu berjuang keras untuk membiayai kuliah
kami berdua (saya dan adik), karena Ibu hanyalah seorang ibu rumah tangga dan single parent. Beliau harus menjual
tanah warisan almarhumah nenek demi biaya kuliah kami. Jaman dulu proses jual
beli tanah masih dilakukan secara manual. Pembeli menyerahkan sejumlah uang
kepada penjual sesuai harga kesepakatan.
Uang
yang diperoleh dari hasil jualan tanah oleh Ibu dibagi bertiga, untuk kami
berdua dan untuk Ibu sebagai tabungan bila suatu saat membutuhkan. Sementara uang
yang saya terima, saya bawa begitu saja ke tempat kost, hanya berbungkuskan
kantong kresek hitam dan saya masukkan kedalam tas ransel.
Ternyata
uang saya hilang sebagian ketika sampai di tempat kost – kebetulan saya
berkuliah di Universitas Brawijaya Malang.
Bukan
menuduh, tapi memang kenyataannya sepertiga uang pemberian Ibu raib di tempat
kost. Padahal sebelum berangkat ke Malang, kebetulan saya asli Blitar, uang itu
benar-benar saya hitung dan jumlahnya pas. Sedangkan saya berangkat ke Malang
dijemput teman yang membawa mobil pribadinya. Dan hanya ada kami berdua di
mobil selama perjalanan dari Blitar menuju Malang.
Sesampai
di tempat kost, teman saya hanya menurunkan saya, selanjutnya dia pulang ke
tempat kost nya sendiri. Sementara di tempat kost saya, ada seorang teman kost
yang kebetulan tidak pulang kampung. Dan memang sesampai tempat kost, saya langsung
ke kamar mandi setelah membuka pintu kamar kost dan memasukkan barang tanpa
mengkuncinya. Sementara uang itu masih berada didalam tas yang tergeletak
diatas meja kamar. Namun, saya tidak mau berburuk sangka menuduh teman karena
memang tidak ada bukti. Saya anggap ini sebuah pelajaran berharga agar
berhati-hati menaruh uang.
Berkaca
dari pengalaman yang pernah saya alami, digital
payment (pembayaran digital) menjadi solusi praktis dan aman dalam bertransaksi.
Tidak perlu bawa uang banyak kemana-mana, cukup manfaatkan digital payment maka segala kebutuhan kita terpenuhi.
Digital Payment adalah cara pembayaran yang
menggunakan media elektronik, seperti Mobile Banking, SMS Banking, Internet
Banking, atau dompet elektronik (digital
wallet). Sedang untuk melakukan pembayaran tersebut hanya bisa dilakukan
oleh henpon android yang sudah terhubung ke internet.
Caranya cukup dengan unduh
aplikasi pembayaran di App Store
atau Playstore henpon android, dan
login ke aplikasi yang telah diunduh. Bila proses telah berhasil, aplikasi
tersebut bisa digunakan untuk bertransaksi.
Dan cara pembayaran inilah
yang saat ini dinilai lebih aman, efektif, dan efisien dibanding cara pembayaran
manual. Kita tidak perlu mengambil uang di ATM untuk membayar berbagai
kebutuhan dan tagihan, melainkan cukup dengan memanfaatkan digital payment maka semua transaksi dapat dilakukan di rumah
dengan bantuan sebuah henpon.
Melihat trend yang
berkembang saat ini, nyatanya Digital
Payment lebih banyak memberikan keuntungan bagi masyarakat di berbagai
lapisan. Bukan hanya bagi para generasi tua, namun generasi milenial diharapkan
lebih mengenal pembayaran digital ini sebagai langkah untuk memenuhi
kebutuhannya.
👉Tidak Terbatas Waktu dan Tempat
Menggunakan Digital Payment sangat membantu kita
dalam melakukan transaksi tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat. Misalnya, kita
seorang karyawan yang sibuk dan tidak sempat pergi berbelanja. Suatu saat kita
kehabisan pulsa atau lupa belum membayar tagihan air PDAM. Dengan memanfaatkan
pembayaran digital yang aplikasinya sudah diunduh di henpon dan didukung oleh
jaringan internet, maka proses pembelian pulsa dan pembayaran air PDAM dapat
kita lakukan di waktu dan tempat dimana kita berada.
👉Lebih Mudah dan Praktis
Dengan pembayaran digital, otomatis akan mempersingkat
pembayaran karena kasir tidak perlu lagi menghitung sejumlah uang yang kita
bayar saat bertransaksi, sehingga akan mengurangi antrian panjang didepan
kasir.
👉Transaksi Lebih Aman
Meski Digital Payment ini terancam resiko peretasan atau pencurian
data oleh oknum nakal, namun pemerintah telah berupaya mengamankan data
nasional dengan meluncurkan GPN (Gerbang Pembayaran Nasional) artinya
semua data transaksi di proses didalam negeri. Bisa juga menggunakan digital
signature (kode identitas pengirim pesan) atau sertifikasi Secure Socket
Layer (SSL) guna menyembunyikan informasi data pribadi dari pihak yang
ingin mencuri data.
👉Kenyamanan Bertransaksi
Selain transaksi bisa dilakukan di rumah atau disela-sela
kesibukan kita, dengan digital payment
kita membayar transaksi sesuai jumlah nilai yang diminta. Jadi tidak perlu
bingung karena tidak ada uang kembalian, atau kekurangan jumlah pembayaran.
👉Kecepatan Transaksi
Bertransaksi menggunakan digital
payment prosesnya cepat, karena saat itu juga pembayaran langsung diterima
oleh penjual tanpa menunggu waktu yang lama.
👉Bisa Digunakan Untuk Berbagai Layanan
Didalam digital payment ini meliputi berbagai produk, seperti kartu kredit, uang elektronik, internet banking, mobile banking, dan dompet digital. Kita tinggal memilih sesuai kebutuhan. Sedang dalam sebuah aplikasi digital payment biasanya menawarkan berbagai layanan transaksi, seperti transfer uang ke bank lain, bayar berbagai tagihan bulanan, belanja online dan sebagainya.
👉Banyak Bonus dan Promosi
Biasanya dalam digital
payment memberikan bonus atau promosi menarik bagi penggunanya. Misalnya,
memberikan diskon sekian persen untuk produk yang dibelinya. Atau memberikan
promo “beli dua gratis satu” untuk pembelian produk tertentu, dan sebagainya.
JENIS PEMBAYARAN ELEKTRONIK
(DIGITAL PAYMENT)
Jenis pembayaran
elektronik sangatlah beragam. Sejauh ini sudah banyak tipe pembayaran
elektronik yang sudah terkenal di Indonesia, dan dimanfaatkan oleh masyarakat
untuk bertransaksi, diantaranya:
👉Mobile Banking
Bank-bank pemerintah di Indonesia umumnya telah memiliki fasilitas mobile banking yang bisa diunduh di henpon android. Caranya mudah, cukup unduh dan download aplikasi ini di playstore atau app store, lalu ikuti prosesnya. Untuk melakukan aktivasi hingga mengakses semua fitur mobile banking kita harus datang langsung ke cabang bank terdekat.
👉SMS Banking
SMS Banking juga termasuk layanan transaksi finansial yang ditawarkan oleh pihak bank. Layanan sms banking ini memanfaatkan nomor henpon kita untuk melakukan transaksi perbankan yang memanfaatkan fitur SMS. Caranya cukup mendaftarkan nomor henpon kita di bank tempat kita menabung, maka proses pembayaran transaksi dapat dilakukan melalui sms banking menggunakan UMB (USSD Menu Browser) *141#.
👉Internet Banking
Untuk mengaktifkan layanan internet banking, kita harus pergi ke bank dengan membawa kartu identitas yang masih berlaku, buku tabungan , kartu ATM, serta memiliki alamat email aktif. Jika prosesnya berhasil, kita bisa melakukan pembayaran digital menggunakan internet banking.
👉Uang Elektronik (e-money)
Uang elektronik (e-money) merupakan layanan finansial yang sangat popular saat ini karena memanfaatkan jaringan internet. Selain sebagai alat pembayaran, uang elektronik juga berfungsi sebagai penyimpanan dan memudahkan transfer dana. Di Indonesia sendiri sudah banyak perusahaan yang menghadirkan e-money dan sudah mendapatkan ijin dari Bank Indonesia.
CONTOH LAYANAN E-MONEY DI INDONESIA
Saat ini sudah banyak layanan e-money yang dikenal masyarakat dan dimanfaatkan untuk berbagai transaksi, seperti pembayaran tol, pembelian tiket kereta api, belanja barang dan sebagainya. Dan beberapa contoh layanan e-money yang sudah mendapat ijin dari Bank Indonesia adalah seperti dibawah ini:
👉Go-Pay
Merupakan layanan berbentuk fintech (financial technology) milik Go-Jek. Go-Pay sendiri mirip T-Cash yang saldonya bisa digunakan untuk berbelanja online, membayar berbagai tagihan, isi ulang pulsa listrik atau pulsa henpon dan sebagainya. Sedang untuk mengisi saldo Go-Pay bisa dilakukan melalui ATM, minimarket atau melalui pengemudi Go-Jek.
👉OVO
Merupakan digital payment yang saat ini sering digunakan. Dengan aplikasi OVO, kita bisa melakukan berbagai transaksi pembayaran, baik itu berbelanja di mall, membayar tagihan, membayar ojol (seperti grab) atau isi ulang berbagai pulsa. Dan harganya pun lebih murah dibandingkan kita membayar tunai untuk sebuah transaksi. Untuk Top-Up saldo OVO bisa melalui ATM, m-banking, internet banking, kartu debit atau melalui merchant-merchant yang bermitra dengan OVO.
Saya pernah
memanfaatkan aplikasi OVO ini untuk berbelanja pakaian di Rhamayana Department
Store, dimana setiap pembelian produk yang pembayarannya menggunakan OVO maka
akan mendapatkan potongan Rp. 40.000,- dan tambahan point untuk saldo OVO.
Sedangkan untuk pembayaran Ojol seperti GrabCar yang menggunakan saldo OVO,
saya pun beberapakali mendapatkan potongan harga yang lumayan banyak.
👉LinkAja
Layanan ini milik pemerintah khusus untuk pengguna operator Telkomsel. Melalui LinkAja kita bisa melakukan berbagai transaksi finansial online. Sedang untuk mengisi saldo LinkAja dapat dilakukan di GraPari Telkomsel, minimarket, atau melalui transfer bank.
Pernah, ketika Dharma
Pertiwi berulang tahun menggandeng PMI Cabang Denpasar. Saat itu bertepatan
dengan hari Jadi Kota Denpasar. Maka pemerintah kota Denpasar menggandeng
Telkomsel untuk mengadakan bazar sembako murah seharga Rp. 10.000,- dengan
memanfaatkan aplikasi LinkAja untuk pembayarannya. Dan antusias warga pun
sangat tinggi. Terbukti hampir semua produk yang dijual dalam bazar tersebut
habis dan diminati pembeli.
👉DANA – Indonesia’s Digital Wallet
Sama seperti layanan diatas, DANA memberikan kemudahan bertransaksi tanpa uang cash dan tanpa kartu. Berbagai jenis pembayaran dapat dilakukan dengan aplikasi ini, seperti isi pulsa, atau membayar berbagai tagihan dan cicilan. DANA telah menyiapkan fitur QR Code yang dapat memangkas antrian saat akan melakukan pembayaran di merchant DANA. Ada banyak keuntungan menggunakan aplikasi DANA, diantaranya: mengirim uang dan meminta uang kepada teman sesame pengguna DANA. Tentunya dengan cara memanfaatkan QR Code tersebut.
Dengan semakin maraknya e-money yang peredarannya telah diijinkan oleh Bank Indonesia, sudah pasti didalam masyarakat pun terjadi pergeseran kebiasaan, dari yang manual berubah ke otomatis. Sudah barang tentu e-money pun berhubungan dengan QR Code.
Tepat di Hari Kemerdekaan RI ke-74, bulan
Agustus lalu, Bank Indonesia meluncurkan standar kode respons cepat alias quick response (QR) code untuk pembayaran
melalui aplikasi uang elektronik berbasis server, dompet elektronik, atau mobile banking. Namanya:
QR Code Indonesian Standard (QRIS).
QRIS sendiri mengusung semangat UNGGUL (UNiversal, GampanG, Untung,
dan Langsung) dengan tujuan untuk
mendorong efisiensi transaksi, mempercepat inklusi keuangan, memajukan UMKM, sehingga
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, untuk Indonesia Maju.
Sedangkan makna dari QRIS UNGGUL adalah:
- UNiversal. Penggunaan QRIS bersifat inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat dan dapat digunakan untuk transaksi pembayaran di domestik dan luar negeri.
- GampanG. Masyarakat bisa bertransaksi dengan mudah dan aman dalam satu genggaman.
- Untung. Transaksi dengan QRIS menguntungkan pembeli dan penjual karena melalui satu kode QR yang dapat digunakan untuk semua aplikasi pembayaran pada henpon.
- Langsung. Transaksi dengan QRIS prosesnya cepat dan seketika sehingga mendukung kelancaran sistem pembayaran.
Pelaksanaan
QRIS secara nasional efektif berlaku mulai 1 Januari 2020, guna memberikan masa
transisi persiapan bagi penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP). Peluncuran
QRIS merupakan salah satu implementasi Visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI)
2025, yang dicanangkan Bank Indonesia pada bulan Mei 2019 lalu.
Untuk
tahap awal, QRIS fokus pada penerapan QR code payment model merchant presented mode (MPM).
Jadi, penjual (merchant)
yang akan menampilkan kode QR pembayaran untuk dipindai oleh pembeli (customer) saat melakukan
transaksi pembayaran.
Feskabi
merupakan Festival Edukasi Bank Indonesia, yaitu kegiatan sosialisasi dan
edukasi yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia secara rutin sejak tahun 2013
mengenai fungsi, tugas, dan kebijakan terkini Bank Indonesia kepada generasi
milenial khususnya para mahasiswa di berbagai kota yang tersebar di Indonesia.
Festival
yang dulunya dijuluki dengan “BI Goes To Campus” ini dilakukan secara
terintegrasi guna memberikan pemahaman yang lebih kepada para mahasiswa tentang
berbagai kebijakan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Feskabi
tahun ini mengambil tema “QRIS (QR Code Indonesia Standard): Pembayaran Digital
Ala Milenial”, tentunya sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia yang selalu
mendukung penuh pengembangan sistem pembayaran dan memfasilitasi perkembangan
ekonomi digital serta inklusi keuangan Indonesia.
Sedang
Feskabi ini dimulai dari Solo, tepatnya di Universitas Negeri Sebelas Maret
Solo pada tanggal 9 Oktober 2019 yang lalu. Untuk selanjutnya Feskabi akan
hadir di dua kota, yaitu di Lampung yang rencananya dipusatkan di Universitas
Lampung pada tanggal 29 Oktober 2019 dan di Manado, tepatnya di Universitas
Negeri Manado pada tanggal 4 Nopember 2019 mendatang. Hebatnya lagi, selain
mensosialisasikan kebijakan Bank Indonesia, kompetisi video dan blog yang
terbuka untuk umum dan berlangsung dari tanggal 26 September sampai dengan
tanggal 20 Nopember 2019, juga merupakan rangkaian Feskabi yang meriah. Jadi
bagi para vlogger maupun blogger jangan sia-siakan kesempatan emas ini ya, karena
hadiah menarik menanti Anda!
Dan di
era digital ini kesempatan untuk berkembang sangat luas. Kita harus bisa
mengoptimalkan berbagai potensi utamanya kepada generasi milenial yang saat ini
sedang berada ditahap memperjuangkan jati dirinya. Generasi milenial harus
mampu menjadi generasi tangguh yang siap menyongsong Indonesia lebih maju.
Menurut
sumber di internet, penetrasi transaksi pembayaran digital di Indonesia masih
berjalan di kisaran 7%. Ini artinya peluang kita masih terbuka lebar. Bahkan potensi digital payment di Indonesia mash sangat besar. Masyarakat
Indonesia sudah mulai bergerak kearah digital, seperti digital lifestyle, digital
content, digital economy dan
sebagainya.
Harapan terbesar kita,
Generasi Milenial sanggup berkontribusi di jaman digital ini. Selain terbiasa
memanfaatkan digital payment juga
mampu bersaing dalam menciptakan content-content digital, sehingga perlahan
namun pasti negara kita akan mencetak generasi milenial hebat yang siap
bersaing dengan negara-negara lain.
Sedangkan untuk
transaksi manual, seperti membayar memakai uang tunai, bepergian membawa uang
banyak, itu sangatlah riskan. Bahaya kehilangan uang sangat besar. Sementara bagi
penjual atau pemilik usaha, kemungkinan akan dibayar menggunakan uang palsu
bisa saja terjadi. Lebih aman memang menggunakan digital payment. Termasuk mahasiswa yang harus ngekost ke luar
kota, cukup memakai aplikasi di henponnya, maka ia dapat menyelesaikan
urusannya, seperti menerima kiriman uang bulanan dari orang tua, membayar biaya
kuliah dan sebagainya.
Mari kita beralih ke digital payment dan transaksi pun akan
berjalan dengan aman, lancar serta praktis ala generasi milenial.
Disclaimer:
👉BI Luncurkan Standar QR Code Indonesia (dari website techno kompas)
👉Website Bank Indonesia
- Tulisan ini diikutsertakan dalam Kompetisi Blog Bank Indonesia dengan tema “QR Standar Pembayaran Digital Ala Millenial”
- Sumber tulisan:
👉BI Luncurkan Standar QR Code Indonesia (dari website techno kompas)
👉Website Bank Indonesia
- Sumber gambar:
a. Gambar pribadi
b. Gambar dari internet
#feskabi2019
#gairahkanekonomi
#pakaiQRstandar
#majukanekonomiyuk
#QRPembayaranDigitalalaMilenial
26 Komentar
Sistem digital memang sangat praktis di era milenial saat ini. Saya sangat merasakan manfaatnya. Tetangga saya kehilangan uang jutaan rupiah karena ia simpan cash di rumah. Ketika rumah kami kemasukan maling, Alhamdulillah meski barang rumah tangga raib, tapi tabungan tidak, karena kami memang tidak pernah pegang cash banyak.
BalasHapusYa ampun emang ngenez banget mba. Udah susah-susah dapatin uangnya, eh malah hilang. Skarang makin cangih dengan pembayaran digital ya mba
BalasHapusE-money dan sistem digital semakin memudahkan ya. Lebih praktis, aman dan tercatat
BalasHapusZaman sekarang serba mudah yaa.. Tapi kalau menggunakan uang elektronik yg dari hp gitu better punya provider internet yg cihuy.
BalasHapusSoalnya aku kan setia 1 provider buat hp utama, nah itu peer banget kalau belanja pas di tengah kasir no signal. Kadang sampe harus pinjem wifi mbak kasir dong, hahaha..
Aku prefer pakai kartu tap gitu sih. Tapii kalau di deket rumah masih pakai uang tunai karena masih sering jajan di pasar. Yes di sini belum canggih kayak di pasmod ituuh, huhu..
Dan masih banyak yg belum paham digital payment loh, dikira hanya untuk ojek2 itu aja
Aku juga demen belanja cashless, Mba
BalasHapusTinggal scan QR code, bereeesssss dah.
Tapi kalo k pasar tradisional ya teteuppp kudu bawa duit lecek2 gitu hehehehehhe
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Semoga pengalaman kehilangan uang seperti zaman dulu bagi anak kulian zaman sekarang tidak terjadi lagi oleh siapapun ya, mba. Karena sekarang sudah ada pembayaran dgigital dengan dompet digitalnya.
BalasHapusSaya salah satu pengguna digital payment, alhmdulillah merasa terbantu sekali. Memudahkan juga memberi keuntungan, bayar pakai digital payment jd bisa dapet diskon hingga cashback
BalasHapusDigital payment ini memang menunjang efisiensi banget ya. memudahkan urusan pembayaran segala macem. Tapi dari sudut pandang lain, kadang kasihan juga. Jadi mematikan usaha2 kecil spt toko counter pulsa. Somehow, itu memang dinamika perkembangan zaman juga sih.
BalasHapusalahmdulillah ya mbak semakin maju teknologi smakin bikin praktis di segala macam hal, smpai ke urusan bayar2 begini,,
BalasHapusaku udah lbh srg pake dompet digital skrg kemana2
Alhamdulillah saya juga bersyukur banget nih dg adanya digital payment semua serba mudah dan praktis terus suka dapat cashback pula haha.
BalasHapusDigital payment sudah menjadi bagian dari gaya hidup ya teh, saat ini sehari hari kita tidak bisa lepas dari digital payment, termasuk aku yang cashless banget, kalo ditanya bawa uang cash berapa? paling berapa ribu hehe.. tapi saldo gopay or ovo nya banyak hehe
BalasHapusAku kayaknya cuma ada mobile banking dan sms banking. Sama e-money buat naik angkutan umum. Yang pasti, uang digital dan uang asli perlu selalu ada untuk jaga-jaga.
BalasHapusPengalaman nyatanya jg pernah aku alami, kehilangan uang dan ribetnya transaksi, untung aja jaman skrg smkin berkembang dan bermunculan digital payment. Jd semakin mudah melakukan transaksi terlebih lg aman, dn kalau perlu lbh ditingkatkan lagi keamanannya
BalasHapusIya ya, zaman sekarang mah ke mana2, kita gak usah dan gak perlu bawa uang cash. Berbagai keperluan kita bisa diatasi dengan cara digital. Malah tak perlu kartu juga. Cukup bawa ponsel aja ya. Uang elektronik dan saldo di aplikasi bisa memenuhi kebutuhan kita sehari-hari.
BalasHapusKita makin dimudahkan ya mba dengan berbagai alat pembayaran online ini. Lebih praktis dan aman, pembayaran pun bisa pas ga usah ada kembalian.
BalasHapusDi zaman serba digital seperti sekarang ini, kita memang harus memanfaatkannya untuk berbagai transaksi. Lebih baik menggunakan digital payment untuk menghindari kehilangan uang fisik atau ketinggalan uang pada waktu bertransaksi ya...
BalasHapusSaya belum unduh aplikasi pembayaran digital di ponsel, soalnya ponsel masih dipakai anak jadi takut kenapa=napa. Jadi dilema juga karena saya pada dasarnya tidak nyaman simpan apalagi bawa uang banyak. Terlalu riskan. Ditunggu adanya QR code ini, baeangkali bisa membuat saya nyaman bertransaksi jika sudah punya ponsel lagi untuk pekerjaan.
BalasHapusiya mbak, aku pun terbantu banget dengan layanan gopay ini, apalagi sejak kecurian secara misterius itu mbak, aku gak nyimpen uang cash di rumah. jadi kalau perlu apa apa sekarang gopay aja hihihi
BalasHapusI have use a lot of digital platforms for payment as well and I love them because it’s very practical. It’s good to know that we are now having a much safer platform to use
BalasHapusAlhamdulillah sekarang semua pembayaran bulanan saya pun sudah mulai menggunakan cara ini. Digital payment. Bayar listrik, PBB, kirim uang dan lainnya. Cukup pakai mobile banking.
BalasHapusSebenarnya Digital Payment gini ada bahaya nya gak ya, kak...?
BalasHapusTapi memang sekarang kemajuan zaman sudah psat banget ya...
Lebih sedih ketinggalan HP daripada dompet, zaman sekarang mah..
Karena di HP dompet virtualnya banyak dan sangat memudahkan dalam bertransaksi.
Aku pasang LinkAja dan OVO di ponsel ku, malah kadang di dompet nggak ada duit. Karena sekarang semua bisa menggunakan dompet digital ini mbak. Bahkan awal bulan tuh suami aku suruh transfer ke OVO untuk membayar semua tagihan rumah, praktis banget
BalasHapusYa Allah mba, bisa kubayangkan sedihnya dirimu kehilangan uang di kostnya. Untung skrg udh jamannya cashlesh ya
BalasHapusDigital payment salah satu yang memudahkan hidup lho dan tak perlu ribet bawa uang di dompet lagi. Aku sih pakai OVO dan Gopay yang paling banyak karena banyak promo dan praktis
BalasHapusDigital payment emang mempermudah kita yaa. Tapi aku harus hati-hati nih biar ga boros. Kontrolnya susah.
BalasHapusAlhamdulillah udh banyak pake digital payment, jd lbh mudah ya, tp memang hrs bisa disiplin kuncinya
BalasHapusSilahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...