Tempat wisata di Jakarta Barat ini memang patut dikunjungi. Selain sarat akan nilai-nilai sejarah, berkunjung ke tempat wisata ini tak akan ada ruginya. Kita jadi tahu bahwa senyatanya Indonesia ini kaya akan budaya yang harus dilestarikan sepanjang masa.
Bersyukur saya menjadi seorang blogger. Sebuah hobi menjanjikan yang dulunya tidak pernah terlintas dalam benak saya. Dari blogger inilah saya berkesempatan bisa datang ke Jakarta dan mengunjungi beberapa tempat wisata di Jakarta Barat. Kalau bukan karena hobi ini, belum tentu saya bisa mengeksplore tempat wisata yang sarat akan nilai budaya dan sejarah.
Meski sudah dua tahun berlalu, kenangan akan naik pesawat Garuda dengan kelas eksklusif, menginap di hotel berbintang dengan fasilitas lengkap bahkan bisa berjumpa dengan sobat blogger se-Indonesia, rasanya menjadi kenangan yang sulit dilupakan. Apalagi perjumpaan kami dipenuhi dengan canda tawa yang lucu. Rasanya ingin kembali mengulang kenangan itu di momen yang berbeda. Yaa...inilah senangnya menjadi blogger, bukan hanya berbagi melalui tulisan saja, namun juga bisa berjumpa dengan sahabat dunia maya dalam sebuah event.
Dan tiba-tiba saja kenangan mengunjungi tiga tempat wisata di Jakarta Barat dua tahun silam seolah kembali membuncah. Ingatan saya tertuju pada keseruan saat mengunjungi sebuah museum. Ada yang berlari, teriak bahkan ada yang ngumpet sambil ketakutan. Lalu apa sajakah tempat wisata yang menarik dikunjungi di Jakarta Barat?
👉 MUSEUM MACAN (Modern and Contemporary Art in Nusantara)
Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara atau yang lebih dikenal dengan Museum Macan terletak di AKR Tower Level MM, Jalan Panjang no. 5, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Lokasi Museum Macan ini cukup strategis, mudah dijangkau oleh kendaraan umum, seperti bus TransJakarta atau KRL. Jadi bagi pengunjung dari luar Jakarta bisa memanfaatkan fasilitas umum untuk menuju Museum Macan.
Didalam museum ini banyak menampilkan berbagai seni artistik yang kadang hanya dimengerti oleh naluri seorang seniman, karena museum ini merupakan institusi pertama di Indonesia yang mengijinkan masyarakat umum bisa menyaksikan langsung koleksi-koleksi seni modern dan kontemporer yang signifikan dan terus berkembang, baik di Indonesia maupun seluruh dunia.
Museum ini pertama kali dibuka pada tanggal 3 Nopember 2017. Peresmiannya dilakukan oleh Filantropis, sekaligus pendiri museum. Sedang desain museum sendiri adalah Haryanto Adikoesoemo dari MET Studio London. Bangunan museum ini berdiri diatas lahan seluas 4.000 meter persegi, yang didalamnya berisi koleksi berbagai seni dari orang-orang ternama dunia. Dimana kurang lebih ada 800 karya seni dikumpulkan oleh kolektor seni Indonesia sekaligus penggagas Museum Macan yaitu Haryanto Adikoesoemo.
Karya seni modern dan kontemporer yang ditampilkan dalam Museum Macan ini tidak terbatas pada lukisan saja, tetapi juga menampilkan gaya kontemporer yang dikemas dalam berbagai teknik.
Tentunya bagi pengunjung akan dikenakan biaya tiket masuk bila mengunjungi area pameran Museum Macan ini. Pengunjung dibagi dalam tiga kategori: dewasa, anak-anak dan pelajar. Untuk orang dewasa dikenai tiket sebesar Rp. 100.000/orang. Anak-anak (3 - 12 tahun) dikenai tiket seharga Rp. 80.000,-. Sementara untuk pelajar dan pengunjung usia 65 tahun keatas dikenakan biaya sebesar Rp. 90.000/orang.
Sedangkan jam operasional Museum Macan ini yaitu antara jam 10.00 - 19.00 WIB di hari Selasa hingga Minggu. Seperti museum pada umumnya di hari Senin tempat ini ditutup untuk umum. Meski demikian tak banyak yang tertarik untuk mengunjungi museum. Masyarakat lebih tertarik mengunjungi tempat wisata selain museum.
Dari sinilah akhirnya pada tanggal 12 Mei sampai dengan 9 September 2018 lalu diadakanlah pameran yang menampilkan 130 karya instalasi Yayoi Kusama, seniman Jepang, dengan mengambil tema "Life is The Heart of Rainbow". Sejak saat itulah Museum Macam dikenal masyarakat sebagai tempat wisata yang instagramable, karena karya seni yang ditampilkan bisa dinikmati oleh semua kalangan, baik seniman maupun masyarakat awam.
Namun demikian barang-barang yang dipajang dalam museum ini sangat sensitif, sehingga pihak penanggung jawab Museum mempunyai beberapa peraturan yang harus ditaati oleh setiap pengunjung, diantaranya:
- Tidak boleh menyentuh karya seni.
- Handphone harus diatur ke mode senyap, tidak boleh melakukan percakapan lewat telepon saat berada di area pameran.
- Berbicara dengan sopan dan lembut.
- Tidak boleh mengenakan sepatu roda ketika berada di dalam galeri.
- Ransel, payung dan tas yang ukurannya lebih besar harus dititipkan. Jika membawa tas kecil masuk, maka tas tersebut akan diperiksa isinya.
- Tidak boleh membawa minuman dan makanan ke dalam galeri.
- Boleh memotret namun tidak boleh menggunakan flash.
- Boleh menggambar sketsa menggunakan pensil di area galeri, akan tetapi hanya boleh menggunakan buku berukuran maksimal 22 cm x 28 cm. Menggambar tidak boleh menggunakan krayon, arang, spidol permanen, cat minyak dan cat air.
Selama pandemi Covid-19 ini Museum Macan ditutup untuk sementara demi memutus mata rantai penyebaran virus ini yang kian masiv. Namun pelanggan masih bisa menikmati berbagai karya seni kontemporer secara online.
👉 MUSEUM SEJARAH JAKARTA
Museum Sejarah Jakarta terletak di komplek Kawasan Wisata Kota Tua, tepatnya di Jalan Taman Fatahillah No. 1, Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat. Dimana Museum Sejarah Jakarta ini sebelumnya bernama Museum Fatahillah, yaitu sebuah museum yang luasnya lebih dari 1.300 meter persegi. Bangunan ini dahulu merupakan balai kota Batavia yang dibangun pada tahun 1707-1712 atas perintah Gubernur-Jendral Joan van Hoorn.
Didalam Museum Sejarah Jakarta terdapat ruang pengadilan dan ruang-ruang bawah tanah yang dulu pernah dijadikan penjara. Sedang di taman belakang terdapat belasan prasasti nisan milik orang Belanda. Rasanya kita benar-benar berada di rumah kuno milik orang Belanda. Dan yang tak kalah menariknya adalah meriam Sijagur yang sangat populer. Pengunjung biasanya berfoto didepan meriam yang memiliki berat 3,5 ton dengan panjang 3 meter.
Sedang harga tiket masuk ke museum ini sangat murah, yaitu cukup dikenakan tiket seharga Rp.5.000/orang dengan jam operasional antara jam 09.00 sampai jam 15.00 wib. Oh ya didepan Museum Fatahillah terdapat Taman Fatahillah yang konon katanya dijaman Kolonial Belanda taman ini adalah sebuah alun-alun. Di sekeliling taman ini kini berdiri banyak bangunan, seperti Museum Wayang, Museum Bank Indonesia, Museum Seni Rupa, Museum Fatahillah dan Museum Kantor Pos.
Meski demikian banyak pengunjung yang memanfaatkan taman ini untuk sekedar foto-fotoan atau menyewa sepeda cantik seharga Rp. 20.000,- untuk properti foto. Selain itu ada juga seniman yang mengecat tubuhnya dengan berbagai karakter bak sebuah patung berdiri. Bila pengunjung ingin berfoto dengan patung ini cukup bayar seikhlasnya saja.
👉 MUSEUM WAYANG
Museum Wayang juga terletak di kawasan Wisata Kota Tua, tepatnya di Jalan Pintu Besar Utara No, 27 Pinangsia, RT.03/RT.06, Kota Tua, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat.
38 Komentar
Wah, jadi ingin ke jakarta. Infonya kumplit mba.
BalasHapusTerimakasih mas
HapusSaya penasaran banget sama Museum Macan ... ternyata harga tiket masuknya Rp. 1OO.OOO, ya. Sebanding sih ya dengan isinya.
BalasHapusiya Mbak tiket masuknya memang mahal tapi karya seni yang ditampilkan bikin takjub...luar biasa mbak gak rugi kesana.
Hapuswah museum macam belum pernah, jd peansaran
BalasHapussaat ini belum buka bunda...masih diakses secara online saja.
HapusWah jadi penasaran dg wisata2 ini. Nyari foto2nya dulu ah, untuk dapatkan gambarannya.. Trmksh infonya, mba Yuni...
BalasHapusFoto2 saya hilang mbak...nanti kalau ketemu saya akan tampilkan yang ada di museum macan ini.
Hapuswah ini semua di jakarta barat ya mbak? saya suka sekali berkunjung ke museum, bole nih kapan2 kalau pandemi usai di agendakan
BalasHapusiya mbak di Jakarta Barat...asyik lho bisa ke tempat ini...
HapusSampai sekarang masih penasaran buat masuk ke Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara. Tapi harga tiketnya buatku masih terlalu mahal. Sedihh....
BalasHapusiya mbak tiketnya mahal banget...bersyukur dulu saya bisa kesini karena jadi blogger..jadi dibayarin pihak penyelenggara.
HapusWuahh penasaran pengen ke Kawasan Kota Tua. Saya ke Jakarta baru dua kali. Tapi ya belum pernah ke mana-mana. Malah pergi ke Taman Safari wkwkw..gak wisata di Jakartanya. Di Jakarta cuma istirahat di rumah keluarga.
BalasHapusBanyak banget mbak museum di komplek Kota Tua yang penuh sejarah. Berasa belajar sejarah kalau sudah disini.
HapusRasanya baru denger musium MACAN itu hihi.. Makasih mbak sharenya. . Lumayan ya mbak wisata edukasi sejarah bgtu
BalasHapusiya mbak saya pikir awalnya museum ini kumpulan macan beneran ternyata itu hanyalah singkatan...lebih tepatnya ini museum seni.
Hapusnext review makanan di wilayah jakbar...seperti nt bakal menarik...soalnya kuliner jakbar tuh dikenal enak-enak dan banyak varian bgt
BalasHapuswaaah boleh tuh mbak biar saya juga kenal kuliner di Jakbar.
HapusAku belum sempat ke museum MACAN eh udah keburu pandemi, semoga nanti kalo udah aman lagi bisa kesitu mba
BalasHapusiya mbak semoga pandemi segera berlalu dan museum macan dibuka kembali untuk umum.
Hapusbelum pernah ke 3 tempat wisata ini, next bisa coba diagendakan. Masih penasaran sama Kota Tua hehe
BalasHapusternyata Jakarta juga banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi ya mbak....
Hapusaku belum pernah ke MACAN, hihi. Soalnya kan bawa anak-anak sementara di sana itu banyak benda seni yang fragile. Kalau museum di Kota Tua alhamdulillah udah pernah semua. Seru kan main di Jakarta. Yuuuk sini lagi, mbak Yuni!
BalasHapusiya mbak riskan kalau bawa anak2 ke museum macam hehehe...semoga bisa ke Jakarta lagi mbak...
HapusBelum pernah kesini semua mbak. Terakhir ke Jakarta waktu SMP deh.. Hahahaha.. Ndeso banget saya.. Xixixi
BalasHapussama kok saya juga ndeso...ke Jakarta karena jadi blogger rasanya seneng buangeeet.
HapusWah Museum Fatahilah tuh sama engga dengan Kota Tua Mba...Penampakannya seperti di sana, aku sudah beberapa kali ke sana...tapi lupa apa di Jakarta Barat ya?
BalasHapussama mbak...museum Fatahillah itu nama sebelum diganti jadi Museum Sejarah Jakarta...kompleknya di Kota Tua tempatnya di Jakbar.
HapusIya nih belum kesampaian ke museum macan eh blm bisa ke sana lagi. Kalau ke kota tua alhamdulillah terakhir bahkan ketemu sama bbrp teman bloger di sana. Kangen banget deh jalan2 bebas kyk dulu.
BalasHapusiya kangen bisa kemana2 seperti dulu...semoga pandemi segera berakhir.
HapusAku belum ke museum wayang mba Yun, tapi ke fatahilah kota tua iya.
BalasHapusTapi nggak pinjem sepeda soalnya penuh wkwkak di sana selalu rame ya
Kota TUA tuh seruuuu deh.
BalasHapusBanyak banget aktivitas yg bisa dilakoni
sayangnyaaa, kita cuma sebentar yaaa di sana.
udah kesorean hiks hikssss
Kupikir museum Macan itu apa, ternyata Modern and Contemporary Art in Nusantara. Bisa jadi alternatif kalau mengajak anak anak belajar tentag seni kontemporer
BalasHapuswah ada blogger Lampung di atas, seru banget ya bisa ada acara blogger begini mantap seru banget deh semoga bisa jalan2 ke museum lagi abis pandemi
BalasHapusAku kok belum pernah semua ya ke museum-museum tadi mba. Lumayan nih jadi ada referensi misalnya kapan-kapan ke Jakarta bisa ke sana.
BalasHapusaku sudah ke tiga museum ini mba dan memang semuanya menarik bangeet. Aku bawa anak - anak juga biar sekalian belajaar mereka tentang sejarah Jakarta
BalasHapustahun kemarin pas aku nginep di Hotel Peninsula gak tahu kalo ada tempat wisata yang deket situ, akhirnya malah main aja ke teman blogger hehe. jadi pengen deh mengunjungi semuanya, sambil belajar dan bermain sama anak :) Seru pastinya
BalasHapuswah sudah lama ga ke Jakarta, kangen suasana macetnya hahaha. entah bagaimana sekarang apakah masih macet atau sudah lebih tertata transportasinya. moga next bisa berkunjung lagi ke ibu kota
BalasHapusSilahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...