contoh Startup Indonesia (sumber: Batam Bisnis) |
Akhir-akhir ini Startup di Indonesia makin berkembang pesat. Masing-masing perusahaan berlomba-lomba menciptakan produk agar menarik banyak konsumen dan laku keras di pasaran. Namun tahukah Anda apa sebenarnya Startup itu?
Arti Startup
Contoh Startup Indonesia
sumber gambar: Antaranews |
Startup Studio Indonesia merupakan program yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk memfasilitasi startup digital yang sudah mencapai tahap product- market fit dan memiliki founder yang potensial.
Cara Mengembangkan Bisnis Startup
Salah satu cara agar sebuah Startup bisa berkembang dan memenuhi kebutuhan konsumen adalah dengan memahami consumer needs atau kebutuhan pelanggan. Produk seperti apa yang tengah naik daun, diburu konsumen serta banyak peminatnya? Maka disitulah sebuah Startup menciptakan produk demi memuaskan konsumen.
Meski pada akhirnya sebuah Startup selalu up to date dan tak mau dikatakan ketinggalan jaman, hendaknya prioritas utama dalam menciptakan produk harus tetap mengutamakan konsumen atau pelanggan. Percuma saja bila menciptakan produk yang lagi trend di pasar namun tidak diminati pelanggan. Alangkah baiknya sebuah Startup itu mampu memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga akan mendorongnya untuk membeli produk Startup tersebut.
Tidak mudah memang menciptakan produk yang dibutuhkan pelanggan. Butuh riset dan berbagai uji coba. Beberapa hal dibawah ini bisa menjadi pertimbangan dalam membangun bisnis Startup:
👉Fungsi, dimana konsumen butuh produk atau jasa Startup untuk melakukan fungsi yang mereka butuhkan demi menyelesaikan masalah.
👉Harga, pastinya konsumen telah menganggarkan sejumlah dana untuk membeli produk atau jasa Startup.
👉Kenyamanan, artinya produk atau layanan yang diciptakan sebuah Sartup harus memberikan kenyamanan kepada konsumen sehingga kebutuhannya terpenuhi.
👉Pengalaman, harapan konsumen tentunya ingin mendapatkan pengalaman terbaik setelah menggunakan produk atau jasa Starup yang mmbuatkan puas.
👉Desain, desain yang unik atau menarik akan memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumen atau pelanggan.
👉Dan masih banyak lagi beberapa hal yang harus diperhatikan seperti keandalan, performa, kompatibilitas, empati, adil, transparan, control, opsi, informasi dan aksebilitas.
Tantangan Bisnis Startup
Di tengah berkembangnya bisnis Startup, ada tantangan tersendiri bagi founder-nya, khususnya bagi yang baru memulai bisnis ini. Tantangan ini biasanya berupa pengembangan bisnis dan susahnya mendapatkan talenta digital atau sumber daya berbasis digital. Inilah peran Startup Studio Indonesia, yang berusaha menjawab tantangan bisnis Startup saat ini. Pihaknya berusaha mengembangkan solusi yang dibutuhkan oleh Starup.
Dengan visinya untuk menciptakan ekosisten digital Indonesia yang kaya akan sumber daya untuk diakses oleh para founder Startup dalam berinovasi untuk mendorong transformasi digital Indonesia, dan didukung sebuah misi memfasilitasi akselerasi Startup yang berkualitas dengan menyediakan sumber daya dan jejaring untuk mengembangkan skala usahanya, Startup Studi Indonesia siap mendorong para founder untuk Ready to #GoTheExtraMiles.
Lalu Bagaimana Menciptakan Produk Yang Bernilai Bagi Konsumen sekaligus mampu meningkatkan pertumbuhan bisnis Startup?
Salah satunya dengan menerapkan product market fit, yaitu sebuah gambaran dari kepuasan konsumen
dalam menggunakan produk. Jika konsumen puas maka mereka akan membelinya dalam
jumlah banyak, bahkan bisa mempromosikan kepada orang lain untuk membeli produk
yang serupa. Dengan demikian produk tersebut makin diminati banyak konsumen
sehingga meningkatkan profit perusahaan.
Atau lebih jelasnya menurut Marc Andreessen, pencetus istilah product market fit dalam bukunya “The Only Thing That Matters”, maka istilah ini berarti memiliki posisi pasar yang baik dengan produk yang dapat memuaskan pasar tersebut.
Jadi bisa digambarkan, apabila product market fit tidak berkembang dengan baik bisa ditandai dengan produk tersebut tidak memberikan value bagi konsumen, sehingga konsumen enggan mempromosikan produk tersebut, yang berakibat tidak ada ulasan positif tentang produk tersebut atau bahkan produk tidak banyak diminati secara luas oleh konsumen. Ini berarti produk tidak sesuai dengan kebutuhan konnsumen.
Idealnya ada produk A dan B, ketika konsumen lebih memilih
produk A karena memiliki keunggulan, bahkan ketika konsumen melakukan promosi
ternyata menarik minat orang lain, disitulah product market fit itu berhasil.
Jadi menurut venture capitalist Andrew Chen, beberapa
sinyal bisa terlihat jika sebuah perusahaan memiliki produk yang cocok di
pasar.
👉Konsumen menolak produk serupa di pasar, namun malah ingin mencoba produk Anda.
👉Saat user testing, apakah konsumen mengelompokkan produk Anda secara akurat dengan produk kompetitif lainnya yang sudah ada?
👉Konsumen memiliki pemahaman mendalam tentang produk Anda serta value proposition-nya.
👉Bagaimana metrik Anda (seperti tingkat user retention) dibandingkan dengan para kompetitor di pasar yang sama?
Yang dipaparkan Chen mewakili campuran metrik
kualitatif dan kuantitatif. Berikut contoh dari metrik kualitatif yang
meliputi:
👉NPS score, Churn rate, Growth rate, Market share
Serta kualitatif yang meliputi :
👉Dari mulut ke mulut. (Seperti yang dikatakan Andreesen, jika konsumen membicarakan produk Anda dengan orang lain, mereka secara efektif mereka menjadi sales person perusahaan Anda.)
👉Undangan wawancara media atau analis industri, serta liputan tentang produk dan perusahaan.
Berdasarkan user testing dan
survey, gunakan metrik seperti yang disebutkan di atas untuk mengukur apakah produk
Anda menuju ke arah yang diharapkan. Biasanya untuk sebuah startup, beberapa
metrik kadang tetap saja kurang untuk mengukur keberhasilan produk. Produk Anda
harus memiliki tingkat kecocokkan yang tinggi dengan permintaan pasar. Jadi,
penting untuk memahami apakah produk Anda sebenarnya solusi atau menambah beban
pada konsumen.
Tentang Valuasi Startup
Dari semua hal diatas ada satu lagi yang perlu diperhatikan,
yaitu Valuasi Startup. Pasti pada penasaran kan apa sih sebenarnya Valuasi
Startup ini?
Valuasi Startup adalah nilai dari sebuah Startup. Apakah
Startup ini termasuk unicorn atau decacorn Indonesia? Untuk mencapai Unicorn
Indonesia sebuah Starup harus memiliki valuasi sebesar $ 1 miliar, sedang dikatakan Decacorn bila Startup tersebut
memiliki valuasi sebesar $ 10.
Ada beberapa komponen yang perlu dipertimbangkan untuk menghitung
valuasi Startup, diantaranya banyaknya modal yang digunakan, jumlah investor,
kekuatan produk yang dimiliki sampai pada kredibilitas founder dari Startup itu sendiri. Namun secara garis besar ada 2
faktor yang mempengaruhi tingkat valuasi sebuah Startup, yaitu faktor positif
dan faktor negatif. Semakin banyak faktor postifnya semakin besar pula
tingkatan nilai valuasi Startup tersebut demikian sebaliknya.
Jadi sudah saatnya perkembangan bisnis Startup ini harus
didukung oleh peralatan yang serba digital. Guna mendukung transformasi
digital, alangkah baiknya founder
Startup mengikuti berbagai program Startup Studio Indonesia yang digagas oleh
Kementerian Informasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI) demi
menuju Startup Digital dan mencapai tahap product
market fit demi memahami consumer
needs sehingga tercapailah kepuasan bagi keduanya.
Sumber data dan informasi: website Startup Studio
0 Komentar
Silahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...