Imbas Pandemi Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat
Pandemi yang
berkepanjangan ini telah berpengaruh pada kehidupan sosial ekonomi
masyarakat. Kehidupan yang dulunya
baik-baik saja, kini mendadak berubah drastis. Sungguh tak bisa membayangkan
seseorang yang harus kehilangan pekerjaan karena perusahaan tempatnya bekerja
sudah tidak mampu menggajinya. Kalau ia seorang ayah atau wanita single parent, tentunya harus memikirkan
nasib keluarganya atau mencari cara bagaimana supaya kehidupannya tetap berjalan. Sebuah
dilema yang kadang membuat stress bahkan terpaksa nekat berbuat sesuatu diluar
akal manusia.
Hal serupa juga tengah saya alami. Meski suami seorang
pegawai yang digaji oleh negara, namun kami juga merasakan imbas pandemi ini. Terlebih bisnis yang kami bangun dari
mengumpulkan tabungan bertahun-tahun, nyatanya ikut tumbang karena keadaan. Tak
tanggung-tanggung, tiga macam bisnis itu kini telah lumpuh.
Sedih, bahkan ingin rasanya menjerit! Membayangkan kami
masih mempunyai tanggungan hutang bank yang nominalnya besar. Kami terpaksa
meminjam bank dengan jaminan skep gaji suami, berharap penghasilan dari bisnis
itu bisa membayar angsuran bank setiap bulannya. Nyatanya, bisnis tidak
berkembang, dan kami terpaksa harus mengubah gaya hidup serta menjalani hidup
yang sederhana agar kebutuhan kami tercukupi selama sebulan.
Perjalanan Bisnis Yang Akhirnya Gagal
Awalnya saya tergiur dengan bisnis jasa ekspedisi. Menurut
informasi dari teman yang sudah berpengalaman di bisnis ini, keuntungan yang
diterimanya cukup besar. Bahkan, dalam dua tahun saja dia sudah bisa
mengembalikan modal. Kalau dihitung secara rinci, dari pengeluaran untuk biaya
operasional, biaya sewa gedung ditambah biaya gaji dua orang karyawan, masih
ada sisa penghasilan yang masuk dalam keuntungan. Jika diakumulasikan dalam
setahun, keuntungan dari bisnis jasa ekspedisi yang diterimanya sudah bisa
dijadikan tabungan masa depan.
Saya sangat tergiur dengan prospek bisnis ini setelah
mendengar penuturan teman saya. Dengan tabungan yang saya miliki, saya pun
mengajak suami untuk membuka agen jasa ekspedisi di sebuah daerah yang
prospeknya bagus untuk bisnis ini. Setelah suami setuju, saya mulai menghubungi
kantor cabang ekspedisi tersebut. Menanyakan persyaratan dan perlengkapan yang
harus saya penuhi sebagai mitra atau agen ekspedisi tersebut.
Saya pikir prosesnya akan berjalan cepat. Dengan bisnis ini
saya berharap bisa memberikan lapangan pekerjaan untuk saudara, kebetulan saya
mendampingi suami, dan tidak mungkin untuk menghandle bisnis ini seorang diri.
Dengan terlebih dahulu mencari rumah kontrakan yang layak untuk dijadikan
kantor, saya pun menyempatkan diri ke daerah yang ingin saya gunakan untuk
pengembangan bisnis tersebut.
Setelah hunting sana-sini, akhirnya saya mendapatkan rumah
sewa yang pas. Letaknya sangat strategis dipinggir jalan. Kebetulan dari pihak
ekspedisi mewajibkan saya memiliki bangunan terlebih dahulu, baru kemudian
disurvey oleh pihak ekspedisi. Setelah dirasa sesuai kriteria, maka terbitlah
MOU (nota kesepakatan) yang harus kami tandatangani. Selanjutnya saya diharuskan
membayar sejumlah dana, untuk biaya pendaftaran keagenan, pembelian perangkat
yang dibutuhkan untuk membuka agen dan operasional.
Ternyata diluar dugaan, saya pun tak ingin suudzon disini,
proses pembukaan agen tersebut memakan waktu hampir satu tahun. Bahkan, biaya
sewa rumah yang saya bayar selama dua tahun, seolah terbuang satu tahun
lamanya, karena keagenan juga belum di-acc oleh pihak pusat sehingga rumah sewa
tersebut terpaksa kosong. Sementara kami harus merehap sebagian ruangan yang
akan kami jadikan ruangan kantor.
Menjelang tahun kedua, saya resmi menjalankan bisnis
ekpedisi tersebut. Setelah semua perlengkapan baik banner kantor, komputer,
printer, timbangan dan sebagainya saya terima, maka bisnis tersebut saya
percayakan kepada saudara. Saya memantau dari jauh, dan berharap bisnis
tersebut tetap berjalan sesuai harapan.
Setelah bulan pertama, saya bisa maklum dengan keuntungan
bisnis tersebut. Dengan pembagian keuntungan yang terasa tidak masuk diakal,
akhirnya penghasilan dari bisnis tersebut hanya bisa digunakan untuk mencukupi
operasional bulan berikutnya. Sementara untuk gaji karyawan masih saya ambilkan
dari uang pribadi.
Ternyata di bulan kedua sampai menjelang sewa kontrakan
habis, penghasilan dari bisnis ekspedisi ini makin memprihatinkan. Meski
pelanggan makin banyak, tetapi saya tidak bisa menikmati keuntungan dari bisnis
ini. Biaya operasional yang tinggi ditambah pembagian keuntungan yang tidak
seimbang antara pusat, cabang dan agen, membuat bisnis yang saya jalankan ini
tidak berkembang.
Belum lagi pengeluaran yang mungkin tidak tercatat, akhirnya
membuat saya harus mengeluarkan uang pribadi untuk membayar biaya BBM atau
menambah biaya operasional yang tidak bisa tercukupi dari keuntungan jasa
ekspedisi tersebut.
Melihat kondisi ini, akhirnya saya putuskan untuk menutup
agen ekspedisi dan menyerahkan keanggotaan keagenan kepada kantor cabang. Tidak
mungkin saya akan memperpanjang kontrakan dengan kondisi yang demikian. Apalagi
saya tidak selamanya bisa menghandle bisnis tersebut.
Mencoba Bisnis Fotografi Yang Akhirnya Juga Gagal
Masih penasaran dengan dunia bisnis, akhirnya saya mencoba bisnis
fotografi. Disini saya juga mengandalkan tenaga saudara. Karena saya tidak
begitu pandai menggunakan kamera DSLR, akhirnya saya mengajak kerjasama saudara
untuk membuka jasa fotografi. Saya yang menyediakan seperangkat kamera DSLR
lengkap, saudara saya yang menjalankannya. Dengan kata lain, saudara saya
menyewa seperangkat kamera ini ketika jasanya dibutuhkan dalam hajatan
pernikahan, atau hajatan lain.
Ketika acara selesai, dia akan membayar biaya sewa kepada
saya. Nyatanya tak sesuai harapan. Dia membayar semaunya, dan tidak sesuai
perjanjian. Terlebih diawal pandemi dimana pemerintah melarang penyelenggaraan
hajatan yang mengundang kerumunan, bisnis fotografi ini seolah mati. Kalaupun
ada, mungkin hanya untuk jasa foto prewedding saja. Itupun masih sama. Impian
untuk mendapatkan keuntungan dari sewa seperangkat kamera ini nyatanya gagal.
Akhirnya kamera saya tarik, dan bisnis fotografi pun tinggal impian.
Mencoba Peruntungan Di Bisnis Garmen
Ternyata suami pun mencoba bisnis tanpa sepengetahuan saya.
Bahkan saya tahu bisnis ini dari kakak ipar. Menurutnya, suami ingin memberikan
kejutan kepada saya. Dan begitu mendengar cerita ini, akhirnya saya mencoba
menanyakan kebenarannya kepada suami. Ternyata benar! Suami menginvestasikan
sejumlah dana untuk bisnis garmen. Dia membelikan 25 buah mesin jahit, satu
buah motor roda tiga dan membayar sewa rumah untuk operasional.
Entahlah saya tidak tahu dengan siapa suami bekerjasama.
Menurutnya, orang yang diajak kerjasama adalah keluarga penjahit yang baik hati. Bahkan mereka sanggup
menjalankan bisnis tersebut dengan modal patungan bahkan secara amanah dan
jujur.
Namun, saya merasakan bisnis ini amat janggal. Mereka
seringkali minta tambahan dana untuk proses produksi, namun pendapatannya tidak
transparan. Bahkan, tidak setiap bulan suami diberikan keuntungan bagi hasil.
Yang membuat saya makin marah manakala saya memesan seragam
olahraga untuk sekolah dalam jumlah banyak. Padahal saya sudah membayar lunas. Penyelesaiannya
pun berbelit. Awalnya dikirim kaos olahraga, lalu dikirim kembali celana dan
topinya. Harusnya namanya garmen atau konveksi yang sudah berpengalaman
menjahit baju seragam, untuk pemesan seragam dalam jumlah banyak, diawal proses
mereka meminta biaya 30% sebagai uang muka. Setelah pesanan jadi baru mereka
meminta pelunasan pembayaran. Namun hal ini tidak dilakukan oleh mereka. Bahkan
cara pengiriman barangnya terkesan kalau mereka bukan penjahit professional.
Berulangkali pihak mereka meminta tambahan dana kepada
suami. Yang terakhir suami nekat menjaminkan skep gajinya untuk meminjam
sejumlah dana di bank. Tetapi nyatanya tidak ada ikhtikad baik dari mereka
untuk mengangsur pinjaman tersebut. Inilah yang membuat saya dan suami
seringkali uring-uringan. Terlebih dimasa pandemic ini, biaya kebutuhan makin
mahal, bisnis malah tidak menguntungkan. Malah saya harus membayar angsuran
bank, sementara uang pinjaman tidak pernah saya nikmati. Akhirnya saya mencoba
introspeksi diri dari kegagalan tiga buah bisnis ini.
Mengapa Bisnis Yang Saya Jalankan Gagal?
Barangkali memang benar, bahwa membangun bisnis itu
gampang-gampang susah. Kita tidak cukup investasi modal, lalu bisnis kita
serahkan kepada orang lain. Apakah itu saudara, teman dekat atau bahkan teman
yang tabiatnya baik sekalipun, bisa jadi mereka tidak jujur dalam menjalankan
bisnis. Dan mustahil bisnis itu akan berhasil tanpa campur tangan kita. Artinya
dalam setiap bisnis kita harus ikut terjun langsung, melihat proses
produksinya, hingga barang itu sampai ke
tangan pembeli.
Sama halnya dengan bisnis patungan yang pernah saya ikuti
bersama teman-teman alumni SMA. Kami sama-sama investasi modal, sedang
prosesnya dihandle oleh satu orang.
Meski alur keuangan selalu tercatat rapi, namun seseorang yang harusnya
bertanggung jawab rupanya teledor. Bisnis pun gagal, modal kami raib. Ini
disebabkan karena kami terlalu percaya pada si penanggung jawab dan tidak
pernah melihat secara langsung prosesnya.
Intinya kegagalan bisnis itu bisa jadi disebabkan oleh diri kita sendiri. Kita terlalu percaya kepada orang lain. Asal investasi modal, tanpa mengecek langsung keadaan sebenarnya. Sementara orang yang diserahi tanggung jawab tidak melakukan pencacatan dengan rapi. Bisa juga alur keuangan yang harusnya untuk perusahaan dicampur dengan kebutuhan pribadi, akhirnya keuntungan pun tidak terlihat.
Alangkah baiknya kita ikut terjun langsung dalam mengelola bisnis. Meski tidak setiap hari, namun harus menyempatkan diri untuk mengunjungi tempat produksi, dan melihat langsung proses produksinya. Selanjutnya yang harus kita pantau adalah pencatatan. Pencatatan ini sangat penting karena berhubungan dengan keluar masuknya dana, sehingga akan tampak apakah bisnis kita untung atau malah buntung?
Satu hal lagi yang sangat penting adalah alat pendukung. Saat ini perkembangan teknologi makin pesat. Hampir semua pekerjaan bisa dikerjakan secara online. Artinya kita telah memasuki era digital. Banyak generasi muda yang sukses membangun bisnisnya secara online, bahkan mereka mampu meraup keuntungan besar dari bisnis yang dibangunnya.
Dari satu bisnis menjelma menjadi bisnis lain. Bahkan satu
bisnis yang digelutinya terus berkembang biak hingga menjadi bisnis fanchise
yang dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Namun si owner tetap
dapat bekerja secara terpusat. Artinya dengan satu alat pendukung, dia sudah
bisa memantau bisnisnya yang tersebar diberbagai cabang. Lantas apakah kita
akan terima nasib dan kalah bersaing dengan generasi muda?
Memperkenalkan ASUS ExpertBook B5 Series, Laptop Bisnis Ultra-Portable dengan Layar ASUS OLED
ASUS
ExpertBook B5 Series hadir dalam form
factor clamshell dan convertible, bahkan dirancang untuk para profesional yang
membutuhkan laptop ultra-portable
andal. Artinya ini merupakan seri laptop
bisnis terbaru yang mengusung desain ultra-portable
dan dirancang sebagai perangkat andalan para profesional bisnis. Bodinya sangat ringan, hanya 1 kilogram. ExpertBook
B5 juga dilengkapi layar berteknologi ASUS OLED, lengkap dengan dua form-factor yaitu clamshell dan convertible.
Desain ExpertBook B5 sangat portable dan tangguh,
didukung oleh performa terbaik di kelasnya, bahkan layarnya
berteknologi ASUS OLED membuat seri laptop ini mampu memberikan visual terbaik
sekaligus melindungi kesehatan mata penggunanya dalam jangka waktu panjang. Ini
artinya portabilitas dan kenyamanan penggunaan merupakan prioritas utama di
seri laptop ExpertBook B5. Bahkan laptop ini dibekali daya tahan baterai
panjang, yaitu hingga 14 jam, serta berbagai fitur canggih lainnya yang membuat
aktivitas di luar ruangan makin efisien.
Fitur-fitur canggih yang dibenamkan dalam laptop ini
adalah dukungan RAID untuk SSD, dibekali NumberPad 2.0 untuk akses mudah ke
tombol numpad, hingga dilengkapi teknologi AI
noise cancellation agar penggunanya dapat berkomunikasi dengan mudah dan
nyaman dimanapun berada.
Selain fitur diatas, ExpertBook B5 juga dibekali
dengan fitur keamanan terkini. Selain dibekali chip TPM 2.0 untuk menjamin
integrasi dan keamanan data yang disimpan di dalam laptop, seri laptop ini juga hadir dengan sistem keamanan
biometrik yang mengandalkan sensor pembaca sidik jari (fingerprint) yang telah terintegrasi dengan fitur Windows Hello.
Keunggulan ASUS ExpertBook B5 Series
Ada beberapa keunggulan yang
dimiliki oleh laptop seri ini, diantaranya:
👉Mobilitas Tanpa Batas
Fokus desain seri laptop ExpertBook B5 ada pada
mobilitas, sehingga laptop ini tampil dengan bodi yang ringan, ringkas serta
tangguh. Bagian belakang layar serta bawah bodi seri laptop ExpertBook B5
dibuat dengan bahan magnesium-aluminium alloy
yang membuat bobot seri laptop ini dapat dipangkas secara keseluruhan hingga
berada di angka 1 kilogram saja.
Bahkan ketangguhan dari bahan magnesium-aluminium alloy ini telah diakui dalam uji sertifikasi,
yaitu lolos pengujian ekstrem
berstandar militer AS (MIL-STD 810H). Ketangguhan tersebut sangat menunjang
keandalan seri laptop ExpertBook B5, baik untuk pengoperasian dalam kondisi ekstrem maupun penggunaan sehari-hari.
Bodi yang tipis dari seri laptop ExpertBook B5 berfungsi
untuk meningkatkan mobilitasnya. Ketebalannya yang hanya 16,9mm sangat mudah dimasukkan kedalam
tas dan dibawa kemana-mana. ExpertBook B5 hadir dalam dua varian form-factor, yaitu clamshell (B5302CEA) dengan layar yang dapat dibuka hingga 180⁰ dan convertible dengan layar yang dapat diputar 360⁰ (B5302FEA). Dengan demikian ExpertBook B5 merupakan seri
laptop yang memiliki tingkat mobilitas yang tinggi.
👉Laptop Bisnis Modern dengan Performa dan Konektivitas Terbaik
Hebat ya! Laptop bisnis ASUS ExpertBook B5 sudah
diperkuat oleh prosesor Intel® Core™ generasi ke-11 terbaru dan juga Intel®
Iris® Xᵉ graphics.
Ini artinya seri laptop ExpertBook B5 ditenagai oleh prosesor 11th Gen Intel Core dengan memori DDR4 3200Mhz berkapasitas hingga 48GB. Sedang penyimpanannya mengandalkan PCIe SSD berkapasitas hingga 2TB yang dapat dikonfigurasikan secara RAID untuk meningkatkan performanya. Dengan hardware modern yang dimiliki seri laptop ExpertBook B5, membuat laptop ini dapat diandalkan untuk kebutuhan komputasi kelas bisnis, juga dapat menunjang kebutuhan multitasking dengan sangat baik.
Bahkan seri laptop ExpertBook B5 juga tevalidasi
sebagai laptop Intel EVO Platform. Artinya selain memiliki spesifikasi premium
di atas kertas, laptop ini juga tampil dengan performa gesit meski tidak
terhubung ke sumber listrik, memiliki baterai yang sangat panjang, serta sangat
responsif untuk berbagai aktivitas. Seri laptop ExpertBook B5 telah mengadopsi
WiFi 6, protokol WiFi generasi terbaru yang memungkinkan transfer data dapat
dilakukan lebih cepat dan stabil.
Meski mengusung bodi yang tipis, seri laptop
ExpertBook B5 juga dibekali port yang sangat lengkap. Port yang tersedia di
seri laptop ini adalah USB Type-A, HDMI, 3.5mm combo audio port, dan gigabit
ethernet melalui Micro HDMI. Dua port USB Type-C Thunderbolt 4 juga tersedia di
laptop ini. Selain menawarkan kecepatan transfer data tinggi, yaitu hingga
40Gbps, port Thunderbolt 4 di seri laptop ExpertBook B5 juga dapat digunakan
untuk pengisian daya serta port display output yang mendukung resolusi hingga
8K.
👉Lebih Produktif dengan ASUS OLED
Seri laptop ExpertBook B5 merupakan salah satu jajaran
laptop bisnis ASUS pertama yang dibekali layar ASUS OLED. Dimana teknologi
layar tersebut menggabungkan keunggulan panel OLED yang dilengkapi dengan
beragam fitur, teknologi serta inovasi sehingga menghasilkan layar yang mampu
menampilkan visual dengan warna yang sangat kaya, akurat, dan tidak merusak
kesehatan mata. Bahkan ASUS OLED memiliki color gamut 100% DCI-P3 dan telah
mengantongi sertifikasi PANTONE Validated Display.
ASUS OLED juga mendukung teknologi HDR dan telah
tersertifikasi VESA DisplayHDR True Black. Dengan kata lain layar ASUS OLED
diciptakan berdasarkan standar kebutuhan industri kreatif. Artinya semua konten yang ditampilkan oleh
ASUS OLED dijamin akurat sehingga mempermudah pengguna ExpertBook B5 untuk
melakukan review terhadap konten yang sedang dikerjakan.
Hebatnya lagi ASUS OLED juga dibekali fitur bernama
Eye Care, yang memungkinkan spektrum berbahaya dari cahaya biru untuk mata
dikurangi secara drastis tanpa mengorbankan kualitas visual. Inovasi tersebut
membuat ASUS OLED dapat mengurangi paparan radiasi sinar biru yang berbahaya
untuk kesehatan mata.
Bahkan ASUS OLED juga telah mengantongi sertifikasi
dari TÜV Rheinland untuk low-blue light dan anti-flicker. Berkat ASUS OLED pula,
pengguna ExpertBook B5 dapat lebih produktif setiap saat tanpa harus khawatir
terhadap kesehatan mata dalam jangka waktu panjang.
👉Baterai Panjang
Seri laptop ExpertBook B5 ini dibekali daya baterai
yang tahan lama hingga 14 jam dalam satu kali pengisian daya. Kemampuan ini
berkat kombinasi hardware modern yang sangat efisien, sehingga memungkinkan
seri laptop ExpertBook B5 tetap tampil dengan performa kencang dan memiliki
daya tahan baterai sangat panjang.
Seri laptop ExpertBook B5 juga sangat fleksibel.
Pengisian dayanya dilakukan melalui port USB Type-C Thunderbolt 4 yang mendukung
teknologi USB power delivery menggunakan adapter yang sangat ringkas. Adapter
tersebut juga dapat digunakan untuk mengisi berbagai jenis gadget modern yang
ada saat ini. Bahkan, seri laptop ExpertBook B5 juga dapat diisi dayanya
menggunakan powerbank sehingga daya tahan baterainya bisa diperpanjang hingga
seharian.
👉Fitur Lengkap, Siap untuk Berbisnis
ExpertBook B5 merupakan seri laptop bisnis yang
dirancang sedemikian rupa supaya bisa diandalkan oleh penggunanya setiap saat
dalam berbagai kondisi. Berbagai fitur pendukung pun telah disiapkan secara
khusus untuk memenuhi kebutuhan tersebut, salah satunya adalah fitur two-way AI
noise-cancelling.
Fitur tersebut memungkinkan sistem kecerdasan buatan
(AI) untuk dapat mengenali dan mengeliminasi berbagai jenis suara bising
(noise) saat pengguna ExpertBook B5 melakukan conference call. Bahkan fitur ini
berlaku untuk mikrofon di ExpertBook B5 secara satu arah, dan dapat
mengeliminasi noise dari lawan bicara. Dengan demikian, pengguna seri laptop
ExpertBook B5 dapat melakukan conference call seraca nyaman dan tetap produktif
di berbagai situasi.
Tak ketinggalan ASUS juga menyediakan sensor pembaca
sidik jari (fingerprint) di seri
laptop ExpertBook B5 ini, dimana sensor ini telah terintegrasi dengan sistem
keamanan Windows Hello yang tidak hanya membuat ExpertBook B5 lebih aman,
tetapi juga mudah untuk diakses tanpa harus mengetikkan password.
Fitur selanjutnya adalah ASUS NumberPad 2.0. Fitur
eksklusif di laptop ASUS tersebut memungkinkan laptop berukuran kecil dengan
layar 13-inci seperti seri laptop ExpertBook B5 untuk tetap dapat memiliki
tombol numpad. NumberPad 2.0 dapat mengubah touchpad menjadi numpad dengan
sangat mudah melalui satu sentuhan saja. Benar-benar ini sebuah laptop yang
multitasking.
👉Layanan Garansi Khusus
Setiap pembelian seri
laptop ASUS ExpertBook B5 dilengkapi dengan layanan garansi. Garansi yang
diberikan selama 2 tahun, namun ASUS juga memberikan penawaran bagi perusahaan
yang membeli laptop tersebut untuk mengajukan perpanjangan garansi sesuai
dengan masa yang diharapkan. Tak tanggung-tanggung, ASUS juga memberikan
layanan ADP (Accidental Damage Protection) yang berlaku selama satu
tahun.
ADP merupakan asuransi,
yang bisa diklaim oleh pengguna ASUS ExpertBook B5 series. Ketika laptop yang
dibeli pelanggan mengalami kerusakan akibat sesuatu yang tak terduga, dengan
ADP ini maka laptop bisa diperbaiki secara gratis tanpa biaya tambahan. Namun
klaim ADP ini hanya bisa dilakukan sekali selama masa layanan masih berlaku.
Selain ADP, pelanggan juga mendapatkan pelayanan premium, dimana
saat pelanggan ingin menyervis laptopnya ia tidak perlu datang ke counter, namun
petugas teknisi yang akan mengambil laptop yang akan diservis. Begitu selesai
servis, maka petugas tersebut yang akan mengantarnya ke alamat tujuan.
Hebatnya lagi, saat laptop akan diservis, pelanggan bisa
menyampaikan kepada teknisi untuk tidak menyertakan storage (SSD/HDD), karena
storage ini berisi data penting yang harus kita jaga keamanannya, sehingga
jangan sampai diketahui orang lain.
Nah, sangat lengkap bukan layanan garansi yang diberikan ASUS
kepada pelanggannya.
ExpertBook B5 (B5302C, 11th Gen Intel)
ASUS ExpertBook B5 dibuat untuk kesuksesan
bisnis dalam gaya, dengan sasis yang dibuat dengan presisi dan minimalis yang
mendorong batas ringan. Ini juga diatur untuk perjalanan serius dengan masa
pakai baterai 14 jam yang luar biasa, dan direkayasa dengan banyak teknologi
mutakhir untuk meningkatkan efisiensi kerja Anda saat bepergian. Ini termasuk
prosesor Intel® Core™ Generasi ke-11, pembatalan kebisingan AI dan dukungan
dual-SSD RAID, ASUS NumberPad 2.0. Itu juga dikemas dengan fitur untuk
melindungi privasi dan data bisnis Anda, termasuk sensor sidik jari built-in
dan chip TPM 2.0. Dengan sertifikasi Intel Evo, ExpertBook B5 adalah mitra
portabel dan kuat yang sempurna untuk dunia korporat.
Main Spec. |
ASUS ExpertBook B5 (B5302CEA) |
CPU |
Intel® Core™ i7-1165G7 Processor 2.8 GHz (12M Cache, up to 4.7
GHz) |
Operating System |
Windows 11 Pro |
Memory |
Up to 48GB DDR4 3200MHz RAM |
Storage |
Up to 2TB PCIe SSD with RAID Support |
Display |
13,3″ (16:10) OLED Full-HD (1920×1080) 400nits
DCI-P3:100% NanoEdge display, PANTONE Validated Display, VESA TrueBlack HDR,
TÜV Rheinland eye care certified, 92% screen to body ratio |
Graphics |
Intel Iris Xᵉ Graphics |
Input/Output |
1x USB 3.2 Gen 2 Type-A, 2x Thunderbolt™ 4
supports display / power delivery, 1x HDMI 2.0b, 1x micro HDMI (RJ45 LAN), 1x
3.5mm Combo Audio Jack |
Camera |
720p HD camera |
Connectivity |
Wi-Fi 6 (802.11ax) + Bluetooth 5.0
(Dual band) 2*2 |
Audio |
Built-in speaker, Built-in array microphone,
Cortana supported |
Battery |
66WHrs, 4S1P, 4-cell Li-ion |
Dimension |
30.90 x 21.06 x 1.69 ~ 1.69 cm |
Weight |
1.11kg |
Colors |
Black |
Price |
Start from Rp22.XXX.XXX |
Warranty |
2 tahun garansi global with optional warranty upgrades |
ExpertBook B5 Flip (B5302F, 11th Gen Intel)
ASUS ExpertBook B5 Flip dibuat untuk kesuksesan bisnis dalam gaya, dengan sasis yang dibuat secara presisi dan minimalis yang mendorong batas ringan — ditambah desain yang dapat dilipat 360° dan panel yang memukau untuk fleksibilitas tertinggi. Laptop ini juga diatur untuk perjalanan jarak jauh dengan masa pakai baterai 12 jam yang luar biasa, dan direkayasa dengan banyak teknologi mutakhir untuk meningkatkan efisiensi kerja Anda saat bepergian.
Ini termasuk prosesor Intel® Core™ Generasi ke-11, pembatalan kebisingan AI dan dukungan dual-SSD RAID, ASUS NumberPad 2.0. Itu juga dikemas dengan fitur untuk melindungi privasi dan data bisnis Anda, termasuk sensor sidik jari built-in dan chip TPM 2.0. Dibumbui dengan pilihan desain yang bijaksana dan profesional, ExpertBook B5 Flip adalah partner portabel dan kuat yang sempurna untuk dunia korporat.
Spesifikasi Lengkap ASUS ExpertBook B5 Flip
Main Spec. |
ASUS ExpertBook B5 Flip (B5302FEA) |
CPU |
Intel® Core™ i7-1165G7 Processor 2.8 GHz (12M Cache, up to 4.7
GHz) |
Operating System |
Windows 11 Pro |
Memory |
Up to 48GB DDR4 3200MHz RAM |
Storage |
Up to 2TB PCIe SSD with RAID Support |
Display |
13,3″ (16:10) OLED Full-HD (1920×1080) 400nits
DCI-P3:100% NanoEdge display, PANTONE Validated Display, VESA TrueBlack HDR,
TÜV Rheinland eye care certified, 92% screen to body ratio, touchscreen with
pen support |
Graphics |
Intel Iris Xᵉ Graphics |
Input/Output |
1x USB 3.2 Gen 2 Type-A, 2x Thunderbolt™ 4
supports display / power delivery, 1x HDMI 2.0b, 1x micro HDMI (RJ45 LAN), 1x
3.5mm Combo Audio Jack |
Camera |
720p HD camera |
Connectivity |
Wi-Fi 6 (802.11ax) + Bluetooth 5.0
(Dual band) 2*2 |
Audio |
Built-in speaker, Built-in array microphone,
Cortana supported |
Battery |
66WHrs, 4S1P, 4-cell Li-ion |
Dimension |
30.90 x 21.06 x 1.69 ~ 1.69 cm |
Weight |
1.11kg |
Colors |
Black |
Price |
Start from Rp21.XXX.XXX |
Warranty |
2 tahun garansi global with optional warranty upgrades |
ASUS ExpertBook B5 Series Cocok Untuk Mengembangkan Bisnis
Melihat fitur lengkap yang terdapat dalam seri laptop ExpertBook
B5 ini rasanya saya ingin membangun kembali bisnis saya yang porak poranda. Menjalankan
bisnis pasca pandemi adalah sebuah usaha yang kelak menghasilkan bila dikelola
dengan baik. Berbekal pengalaman di masa lalu, saya yakin akan sanggup
membangun bisnis yang mampu bersaing di era digital ini.
Meski seri laptop ASUS ExpertBook B5 lebih cocok digunakan
sebagai laptop perusahaan karena fitur keamanan data yang dimilikinya, namun tak
ada salahnya kan saya memilikinya demi membangun beberapa bisnis sekaligus.
Dengan kamera yang masih saya miliki, saya ingin kembali
membangun bisnis fotografi. Pasca pandemi
dimana PPKM telah dilonggarkan, artinya acara hajatan sudah diperbolehkan
dengan syarat tetap mematuhi protokol kesehatan. Laptop ASUS ExpertBook B5 ini
dapat dijadikan sarana untuk edit foto supaya menghasilkan gambar yang
sempurna, sekaligus digunakan untuk mencatat data, termasuk pemasukan dan
pengeluaran dari bisnis tersebut.
Bahkan, saya pun berencana membangun kembali bisnis garmen
dengan pencatatan yang lebih rapi dan terinci. Dengan laptop ASUS ExpertBook B5
ini, saya juga bisa membuat desain pakaian yang saya inginkan, seperti desain
mukena yang sangat dibutuhkan menjelang puasa Ramadhan, atau desain kaos yang
dibutuhkan oleh pecinta olahraga bersepeda.
Laptop yang ringan dengan performa lengkap serta memiliki
mobilitas tanpa batas tentunya membuat saya sanggup mengontrol bisnis yang
ingin saya bangun kembali. Saya tidak ingin mengulang kegagalan untuk kesekian
kalinya. Dengan ASUS ExpertBook B5 yang ringan, membuat saya bisa bekerja
dimana pun dan kapan pun berada. Meski bisnis tersebut tetap dijalankan oleh
saudara, namun saya bisa mengontrolnya setiap waktu dengan bantuan sambungan
internet yang lancar, dan sekali waktu terjun langsung dalam proses produksi.
Semoga impian memiliki ASUS ExpertBook B5 Series ini bisa
terwujud, sehingga membuat saya lebih produktif dalam mengelola bisnis yang
pada akhirnya dapat membantu sesama untuk kembali berpenghasilan pasca pandemi.
13 Komentar
memang begitulah lika-liku dunia usaha ya mba
BalasHapustidak semudah membalikkan telapak tangan, tapiii layak utk diperjuangkan.
kalo ada ASUS yg ciamik kayak gini, bakal memudahkan urusan banget!
Wah, bisnis yang jatuh bangun sampai merugi tentunya akan ada hikmah yang bisa dipetik yah mbaaak, minimal kita jadi sadar bahwa gak bisa terlalu mempercayakan ke orang lain dan emang harus turun tangan sendiri dalam menangani bisnis yah mbaaak
BalasHapusBakal makin mantab berbisnis kalo pake ASUS Expert Book B5 Series nih pastinya
Mantap ini Asus dimana mana sedang jadi bahan pembicaraan. Meski situasi pandemi masih terasa, dalam arti serba sulit ditambah harga harga pada melangit, Asus tidak goyah tetap mengeluarkan spesifikasi yang dibutuhkan banyak pelaku usaha ya
BalasHapusSpesifikasi yang dimiliki ASUS ExpertBook B5 series memang cocok untuk digunakan sebagai media jualan online ya, Mbak. Apalagi mudah dibawa ke mana-mana karena ringan.
BalasHapusDuh mupeng lagi sama ASUS yang seri ini. Mudah dibawa kemana-mana ya mak. Apalagi untuk yang punya usaha online ya
BalasHapusSalut mbak aku karena bangkit dari bisnis yg gagal tuh memang nggak semudah itu. Mudah-mudahan bisa kesampean punya Asus biar bisnis yg direncanakan makin berkembang dan berkah
BalasHapusLaptop Asus selalu menarik perhatian aku. Soalnya bentuk dan warnanya tuh selalu bagus dan menarik banget ��
BalasHapusInget ASUS jadi ingat sulungku di Turki,soalnya dia ASUS minded,laptop harus ASUS hp juga selalu ASUS hehe,kebayang kalau dikasih ASUS sekeren ini....pasti bahagia banget hehe..
BalasHapusDuh, bisnis sama orang lain emang harus hati2 banget nih. Susah dapat orang yang amanah di zaman sekarang. Semoga kalau buka bisnis lagi kedepannya bisa sukses ya mba.
BalasHapusKeren banget ya spesifikasi ASUS ExpertBook B5 Series ini. Dan iya, yang begini mah pasnya dipakai untuk menunjang bisnis. Supaya bisa lebih termanage dengan baik. Semoga impian Mbak Yuni dalam memiliki laptop ini terwujud. Supaya bisnisnya lebih maju. Semangat!
BalasHapusSemoga bisa kesampaian memiliki laptop keren yang cocok jadi pendamping bisnis yang Mba Yuni lakukan. Semoga berhasil dan sukses dengan bisnis garmennya ya mba. Jangan putus asa dengan kegagalan sebelumnya.
BalasHapusbetul banget mba, laptop buat bisnis itu harusnya ya yang tangguh dan ngga rewel soal baterai. kalau dikit2 ngecharge ya bikin repot yaa.. trus kalau bisa ditekuk2 gini malah bikin makin fleksibel
BalasHapusKagum dengan kak Yuni yang terus berusaha.
BalasHapusDan membaca pengalaman Kak Yuni, aku yakin sekali kalau berbisnis pasti merasakan yang namanya jatuh bangun membangunnya.
Dengan menggunakan piranti canggih ASUS ExpertBook B5 Series, maka diharapkan usaha yang dijalankan semakin lancar.
Silahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...